Kecelakaan di Cibubur
'Doain Biar Selamat' Ucap Korban Kecelakaan Cibubur Sebelum Tewas, Ibunda Kenang Pertemuan Terakhir
Sambil duduk termenung, Rumiyati hanya bisa menangisi kematian sang putra sulung. Terlebih meski jenazah sang putra sudah tiba di rumah duka
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mata Rumiyati berkaca-kaca kala melihat peti jenazah yang membawa jasad sang putra kesayangan, Mohamad Ruslan tiba di rumahnya.
Nenek berusia 60 tahun itu tampak pilu saat jenazah putranya yang tewas dalam insiden kecelakaan maut di Cibubur tiba di rumah duka, Gang Nasib, Palmerah, Jakarta Barat.
Menunggu seharian penuh, Rumiyati akhirnya bisa melihat sang putra untuk yang terakhir kalinya.
Jenazah Mohamad Ruslan tiba di rumah duka pada Selasa (19/7/2022) sekira pukul 17.10 Wib.
Diwartakan sebelumnya, Mohamad Ruslan adalah satu antara 10 warga yang tewas dalam kecelakaan maut di kawasan Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Senin (18/7/2022) kemarin.
Truk Pertamina menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil di jalan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.
Berdasarkan pantauan TribunnewsBogor.com di TKP, terlihat sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan di sekitar truk Pertamina.
Atas insiden nahas tersebut, 10 orang dinyatakan meninggal dunia, enam di antaranya adalah pasangan suami istri.
Kabar Mohamad Ruslan tewas dalam insiden kecelakaan maut itu sontak membuat sang ibu terkejut.
Baca juga: Kisah Pilu Dibalik Kecelakaan Maut di Cibubur, Lampu Merah untuk Perumahan Disorot Polda Metro Jaya
Sambil duduk termenung, Rumiyati hanya bisa menangisi kematian sang putra sulung.
Terlebih meski jenazah sang putra sudah tiba di rumah duka, Rumiyati tak diperkenankan untuk melihat jasad Mohamad Ruslan.
Hal tersebut diungkap tetangga rumah Ruslan.
"Katanya, enggak boleh dibuka. Tapi enggak tahu juga," kata salah satu warga yang ikut memanggul peti jenazah dari ambulans dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Mendengar kabar Ruslan telah wafat, Rumiyati tak berselera makan.

Wanita paruh baya itu baru mau makan setelah jenazah Ruslan tiba.
"Gimana ya namanya anak pertama. Saya disuruh makan dari semalam, tapi saya enggak mau. Saya mau ngelihat dia, biarin dianya sudah enggak ada, tapi saya mau lihat buat yang terakhir kali," ungkap Rumiyati.
Rumiyati mengenang pertemuan terakhirnya dengan sang putra.
Baca juga: Gelagat Sopir Truk Pertamina Usai Kecelakaan di Cibubur, Tersangka Teriak Panik Minta Ini ke Satpam
Sebelum meninggal dalam kecelakaan, Ruslan sempat mengecup tangan kanann sang ibu seraya berpamitan
Saat itu, Ruslan hendak berangkat bekerja sebagai kurir laboratorium dental di Cibubur.
"Dia jalan jam setengah 10 pagi, dia cium tangan, dia minta doa 'mak, doain ya biar selamat, biar kerjanya lancar'," kenang Rumiyati.
Rumiyati tak pernah menyangka, pagi itu adalah kali terakhir ia melihat anak sulungnya.
Ia mengatakan, Ruslan sudah tidak ada kabar lagi setelah berangkat kerja.
Entah bagaimana, Rumiyati merasakan kegundahan besar di malam harinya.

"Sampai jam 2, jam 3, subuh enggak pulang juga. Hati sudah degdegan, saya tahajud, doa-doa semoga anak saya sehat-sehat," kata Rumiyati.
Sejumlah tetangga bahkan mengaku melihat Rumiyati berkeliling lingkungan rumah sepanjang malam sembari menangis.
Kala itu, Rumiyati didera kecemasan luar biasa lantaran anaknya tak ada kabar.
Hingga akhirnya, kegundahan Rumiyati memuncak ketika menantunya memberi kabar keadaan Ruslan pagi tadi.
"Sampai akhirnya, menantu saya bilang 'Mak, Ruslan enggak pulang' Saya langsung nangis dah tuh, sudah enggak tahan air mata," kata Rumiyati.
Lebih lanjut Rumiyati mengatakan, rencananya jenazah Ruslan akan dimakamkan di satu liang yang sama dengan sang ayah di TPU Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.
Baca juga: Iya Nanti Pulang Kok, Chat Terakhir Ibu Korban Kecelakaan Maut di Cibubur Kepada si Bungsu
Sopir dan Kernet Jadi Tersangka
Kasus kecelakaan di Cibubur jadi sorotan, polisi bertindak sigap
Polisi akhirnya menetapkan dua orang tersangka atas kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur ke arah Cileungsi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kedua tersangka itu ialah sopir dan kernet truk.
Menurut polisi, kelalaian dari 2 orang tersangka ini telah menyebabkan nyawa 10 orang melayang, dan 5 orang luka-luka.

"Telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Pertama saudara Supadi ini adalah sopir truk tangki BBM tersebut."
"Kemudian kedua adalah saudara Kasira ini merupakan kenek daripada truk tangki BBM tersebut," ujar Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/7/2022) dilansir dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Kombes Pol Endra Zulpan mengurai penyebab kecelakaan maut ini masih diduga karena rem blong.
Namun dugaan itu masih perlu didalami lebih jauh dengan melibatkan tim traffic accident analysis (TAA).
Baca juga: Petisi Tutup Lampu Merah CBD Imbas Kecelakaan Maut Cibubur Viral, Ditandatangani Puluhan Ribu Orang
"Dugaan sementara penyebab kejadian ini adalah rem blong, tetapi tentunya akan melakukan olah TKP yang mendalam dengan tim TAA agar menemukan penyebab konkret," kata Kombes Pol Endra Zulpan.
Tak hanya pihak kepolisian, PT Jasa Marga juga memberikan sorotan penuh atas kasus kecelakaan maut di Cibubur.
PT Jasa Marga memastikan pencairan santunan bagi keluarga korban kecelakaan maut truk tangki milik PT Pertamina Patra Niaga yang terjadi di Jalan Transyogi, Kota Bekasi.
“Kami segera memberikan hak santunannya,” kata Staf Penanggung Jawab Bidang Keselamatan Jasa Raharja, Rachmat Maulana dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Rachmat juga menjelaskan jumlah santunan yang akan diberikan kepada keluarga korban sebesar Rp50 juta per jiwa untuk korban meninggal dunia.
“Untuk dua jenazah yang belum teridentifikasi kami akan tetap menunggu dari pihak RS Polri,” ujar Rachmat Maulana.
Baca juga: Bertemu Anak Korban Kecelakaan Maut, Pertamina Bakal Bicarakan Biaya Pendidikan Anak Peltu Suparno
Rachmat menambahkan Jasa Marga terus berkoordinasi dan mendampingi pihak RS Polri untuk mengidentifikasi para jasad korban yang meninggal dunia akibat tabrakan maut tersebut.
“Kami akan terus berkoordinasi agar pemberian santunan tepat kepada ahli warisnya,” kata Rachmat Maulana.
Sedangkan bagi jenazah yang sudah teridentifikasi, Jasa Raharja mengusahakan bantuan dapat diberikan kepada pihak yang telah ditentukan pada Selasa ini.