Gelar Reses di Caringin, Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Melototin Pajak Hotel dan Restoran
Berbagai permasalahan mulai dari infrastruktur, pendidikan, sampai ke serapan pajak hotel dan restoran di Kawasan Caringin, Kabupaten Bogor disorot.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor serap aspirasi masyarakat dalam reses anggota DPRD wilayah III di wilayah Caringin, Kabupaten Bogor.
Dalam reses kali ini, berbagai permasalahan yang ada di Kecamatan Caringin ini mulai dipetakan untuk segera dicarikan solusi.
Berbagai permasalahan mulai dari infrastruktur, pendidikan, sampai ke serapan pajak hotel dan restoran di Kawasan Caringin, Kabupaten Bogor, akan disolusikan secepatnya.
Termasuk Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) yang dihasilkan dari retribusi pajak hotel dan restoran.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Usep Supratman menjelaskan,bahwa saat ini masih terdapat ratusan hotel dan restoran yang ada di Kawasan Caringin tidak memenuhi hal tersebut.
"Barusan kan saya bilang yang baru wajib pajak baru 29. Padahal kalau dilihat dari datanya kan ratusan. Kita optimalkan itu pajak," kata Usep saat dijumpai usai reses di Grand Pesona Cimande, Rabu (20/7/2022).
Padahal jika dikelola dengan baik WP yang ratusan itu, Usep merincikan, bisa menyerap PAD secara maksimal dari restribusi tersebut.
"WP ny harus jelas. Harus ada alatnya teepnya. Jangan sampe yang makannya 1.000 orang yang dibayar 500," jelas Usep.
Usep pun menegaskan, untuk restoran yang tidak bayar pajak agar di segel terlebih dahulu.
"Peningkatan pajak terhadap pengusaha yang ada di Kabupaten Bogor memang berpengaruh. Tidak bayar pajak segel dulu," ungkapnya.
Sementara itu, permasalahan pendidikan dan perbaikan insfrastruktur pun terus diperhatikan dan segera dicarikan solusi.
"Yang menjadi dorongan dari masyarakat, jalan arah ke pancawati. Tapi baru tercover 1,5 miliar. Gatau jadinya berapa kilo meter. Tapi, mudah-mudahan bisa tercover lagi anggarannya yang lain.
"Sekolah pun kenapa saat ini masih belum ada laporan mebelernya," jelas Usep.