Jauh dari SPBU, Warga Desa Cibadak Bogor Buka Usaha Pom Mini, Jual Pertalite Rp 13 Ribu Perliter
Warga Desa Cibadak, Kecacatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor memilih membuka pom bensin mini karena keadaan.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKAMAKMUR - Warga Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, membuka usaha pom bensin mini dengan harga jual yang tinggi.
Salah satu warga Desa Cibadak, Bustomi mengaku bahwa di desanya tidak ada pom bensin.
Melihat hal itu, Bustomi langsung berinisiatif membuka usaha tersebut.
"Kita jual bensin aja, soalnya jauh dari pom bensin, harganya juga dijual tinggi," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (22/7/2022).
Dengan tidak adanya pom bensin tersebut, beberapa warga Desa Cibadak membuka usaha Pertamini atau pom mini dan juga bensin bensin eceran yang dijual di dalam botol.
Menurutnya, bensin yang dijualnya ini dibeli di pom bensin di wilayah Kecamatan Citeureup.
Untuk jarak tempuh dari Desa Cibadak menuju Citeureup, kata Bustomi membutuhkan waktu sekitar satu jam menggunakan sepeda motor.
Bustomi mengungkapkan bahwa dirinya khawatir akan adanya peraturan baru mengenai pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina.
"Kita aja yang di pelosok gini yang urban kayak gini udah susah buat beli bensinnya, gimana nanti kalo aplikasi itu udah mulai jalan di wilayah sini, makin pusing aja," katanya.
Untuk harga dan jenis bensin yang dijualnya, yaitu Pertamax seharga Rp 15.000 dari harga normal Rp 12.500 per liternya.
Lalu, untuk Pertamax Turbo Rp 18.000 dari harga normal Rp 16.500 per liter, dan Solar seharga Rp 8.500 dari harga normal Rp 6.000 per liternya.
Sedangkan untuk Pertalite seharga Rp 13.000 dari harga normalnya Rp 7.650 per liternya.
Ia menambahkan bahwa di Desa Cibadak ini terdapat empat Pom Mini yang dimiliki oleh usaha warga.
"Ada di paling ujung desa, di tengah desa saya, sama di pertama masuk desa ada dua disana, udah tahunan," pungkasnya.