Abaikan Pesan Orangtua, Kopda Muslimin Pilih Jalan Nekat, Buronan KSAD Ditemukan Tewas Mengenaskan

Kopda M meninggal dunia diduga bunuh diri usai jadi buronan karena jadi otak perencanaan pembunuhan istrinya. Ia disebut sempat meminta maaf.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Ist
Kopda M meninggal dunia diduga bunuh diri usai jadi buronan karena jadi otak perencanaan pembunuhan istrinya. Ia disebut sempat meminta maaf kepada orangtuanya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setelah berulang kali mencoba membunuh istrinya sendiri namun selalu gagal, Kopda Muslimin pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Aksi nekatnya itu ia lakukan setelah dirinya menjadi buronan usai perbuatannya kepada sang istri, Rina Wulandari, terungkap.

Kopda Muslimin ini diketahui menjadi buronan polisi lantaran diduga menjadi otak pelaku percobaan pembunuhan istrinya sendiri.

Empat eksekutor yang jadi suruhannya itu sudah diamankan dan mengungkap perbuatan bejat Kopda Muslimin.

Hal itu lantas membuat Kopda Muslimin sempat menghilang hingga masuk dalam daftar pencarian orang.

Namun di tengah pelariannya itu, terungkap bahwa Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia.

Kopda Muslimin pun meninggal dunia diduga kerena bunuh diri.

Aksi bunuh dirinya itu ia lakukan di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah.

Sebelum melakukan itu, Kopda Muslimim sempat meminta maaf.

Baca juga: Dicari-cari KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Kopda Muslimin Hilang, Terkapar Usai Tenggak Racun

Bahkan orangtuanya pun sudah meminta Kopda Muslimin untuk menyerahkan diri.

Namun bukan mengikuti permintaan orangtuanya untuk menyerahkan diri, ia malah ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri.

Dilansir dari Tribun Jateng, Kopda M ditemukan tewas usai muntah-muntah pada Kamis (28/7/2022) pagi pukul 06.30 WIB.

Peristiwa meninggalnya Kopda M menimbulkan spekulasi bahwa otak penembakan sang istri itu bunuh diri.

Kopda M diduga menenggak racun sebelum tewas. 

Kondisi istri anggota TNI yang ditembak orang suruhan suami, Kopda M, yang masih terbaring di RS
Kondisi istri anggota TNI yang ditembak orang suruhan suami, Kopda M, yang masih terbaring di RS (TribunJateng)

Saat ini polisi dan TNI menjaga kawasan sekitar rumah orangtua Kopda M di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. 

Jenazah Kopda M belum dievakuasi dari lokasi kejadian.

Sempat Minta Maaf

Dilansir dari Kompas TV, Kopda Muslimin ditemukan meninggal pada pukul 07.00 WIB.

Menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kopda Muslimin pulang ke rumah orangtuanya pada pukul 05.30 WIB. 

"Saudara M pulang ke rumah orangtuanya namanya Mustakim. Pada saat pulang beliau sempat minta maaf," katanya, Kamis (28/7/2022). 

Baca juga: Akting Temani Istri yang Ditembak, Kopda M Diburu Panglima TNI Usai Transfer Rp120 Juta ke Eksekutor

Menurut Luthfi, orangtua Kopda Muslimin meminta agar anaknya menyerahkan diri. 

"Bahkan oleh orang tuanya dituturi untuk menyerahkan diri. Timbul komunikasi antara M dengan pak Mustakim untuk meminta maaf," tuturnya.

Namun pada kesempatan itu, ia belum dapat memastikan penyebab kematian dari Kopda Muslimin.

Pihaknya masih akan terus melakukan penyelidikan terkait hal itu.

"Kemudian kita dari Inafis , kemudian dari POM kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan otopsi atas persetujuan keluarga atas penyebab kematiannya sendiri," paparnya.

Dia akan menyampaikan penyebab kematian setelah hasil otopsi keluar.

Diketahui Kopda Muslimin sempat menghilang setelah mendalangi penembakan terhadap istrinya sendiri pada Senin (18/7/2022).

Dalang Penembakan Istri Sendiri

Anggota TNI Kopda Muslimin alias Kopda M memberikan pesannya kepada pembunuh bayaran untuk menembak istrinya RW (34) di bagian kepala.

Tak hanya sampai di situ, ketika melakukan eksekusi penembakan, Kopda Muslimin meminta sang eksekutor agar tidak menembak anaknya.

Fakta ini diungkapkan oleh pria bernama Sugiono alias Babi, eksekutor pelaku penembakan istri Kopda Muslimin, RW.

Baca juga: Akting Temani Istri yang Ditembak, Kopda M Diburu Panglima TNI Usai Transfer Rp120 Juta ke Eksekutor

Sugiono menyebut awal skenario penembakan terhadap RW dipandu langsung oleh suami korban Kopda Muslimin.

Kopda M ditemukan tewas terkapar usai jadi otak penembakan istrinya, sempat 10 hari buron
Kopda M ditemukan tewas terkapar usai jadi otak penembakan istrinya, sempat 10 hari buron (kolase Youtube Kompas TV)

Menurut dia, Kopda Muslimin terus memberi panduan kepada dirinya dan rekan-rekannya untuk menghabisi RW dari sejak awal hingga pelaksanaan eksekusi.

"Ditelepon untuk menunggu di ujung gang oleh Bang Muslimin (Kopda Muslimin)," kata Sugiono saat dikonfirmasi mengenai keterangannya dengan rekaman CCTV di lokasi kejadian di Mapolrestabes Semarang pada Rabu (27/7/2022) seperti dikutip dari Antara.

Dia juga menyebut Kopda Muslimin memberi kabar melalui telepon bahwa istrinya sudah keluar dari rumah untuk menjemput anaknya pulang dari sekolah.

Menurut Sugiono, eksekusi penembakan terhadap RW seharusnya dilakukan saat korban keluar rumah untuk menjemput anaknya di sekolah.

Namun, tersangka mengaku bahwa ia sempat kehilangan jejak korban.

Alhasil penembakan terhadap RW tertunda.

Akhirnya, eksekusi baru dilakukan saat korban dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Skenarionya ditembak sebelum berangkat jemput ke sekolah, waktu tidak ada anaknya," ujar Sugiono.

Ketika melakukan eksekusi, kata Sugiono, Kopda Muslimin berpesan agar ia menembak RW di bagian kepala. 

Kemudian ia meminta jangan sampai tembakan tersebut mengenai anaknya.

Selesai melakukan penembakan pertama, Sugiono mengaku sempat dimarahi oleh Kopda Muslimin. 

Pasalnya, tembakannya meleset tidak mengenai kepala.

Setelah itu, kata Sugiono, ia pun diminta balik lagi untuk menembak korban kali kedua karena tembakan pertama belum berhasil.

"Sempat dimarahi, disuruh tembak lagi. Kemudian balik lagi untuk tembak yang kedua kali," tutur Sugiono.

Sugiono mengatakan, bahwa dirinya sudah cukup lama mengenal Kopda Muslimin.

Bahkan, istri Sugiono ikut bekerja dengan otak pelaku penembakan tersebut.

"Istri saya ikut kerja dengan Bang Muslimin," ucap Sugiono.

Diberitakan sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran untuk menghabisi RW, istri anggota TNI di Semarang pada tanggal 18 Juli 2022.

Keempat pelaku tersebut masing-masing yaitu Sugiono alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan korban.

Lalu, P yang bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong yang berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved