Dokter Forensik Temukan Tambalan di Kepala Brigadir J, Jenderal Bintang 3 Sebut Bharada E Sakti
Terlepas dari prosesi autopsi ulang Brigadir J, sosok lain di balik kasus kematian mendiang juga ikut terkena getahnya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Sorotan Susno Duadji
Terlepas dari prosesi autopsi ulang Brigadir J, sosok lain di balik kasus kematian mendiang juga ikut terkena getahnya.
Sebut saja Bharada E yang sejak awal disebut-sebut sebagai penembak penyebab Brigadir J meregang nyawa.
Namun hingga tiga minggu kasus Brigadir J berlalu, sosok tersangka belum diketahui.
Kendati demikian, Bharada E sempat menjalani pemeriksaan di Komnas HAM terkait kasus Brigadir J, Selasa (26/7/2022).
Mengamati pemeriksaan Bharada E tersebut, Jenderal bintang tiga Susno Duadji menyebut Bharada E sakti.
Baca juga: Kesaksian Kuasa Hukum Saat Makam Brigadir J Dibongkar: Peti Jenazah Beraroma Segar Saat Diangkat
Susno Duadji rupanya menyoroti momen Bharada E dikawal ketat sejumlah anggota polisi saat mendatangi Komnas HAM untuk diperiksa.
"Saat bintang 3 saya gak sakti saya. Saya paling dikawal sersan, kadang tidak. Yang ini, bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas Ham bintara dan ada kolonel juga.
Bayangkan apa gak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne, pada Jumat (29/7/2022) dilansir dari Surya.co.id.
Tak cuma satu, Susno Duadji juga membeberkan 'bukti' kesaktian Bharada E.
Yakni saat Bharada E tidak terkena peluru secara berturut-turut berdasarkan keterangan polisi.

"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena. Dia ditembak 7 peluru gak ada yang kena," ujar Susno Duadji sambil tertawa.
Terlepas dari hal tersebut, Susno Duadji mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus Brigadir J.
Seperti diketahui, tim khusus ini pun telah menggali informasi mulai dari keberadaan CCTV, penggalian jenazah, autopsi ulang hingga pembuatan visum.
Terkait autopsi ulang Brigadir J, Susno Duadji memastikan jika autopsi kedua berbeda 180 derajat dengan autopsi pertama, jelas penyelidikan akan berubah 180 derajat.