Vila Soekarno di Puncak Direnovasi Sandiaga Uno, Warga Alami Pusing saat Naiki Tangga Napak Tilas
Vila Soekarno atau Vila Riung Gunung yang berada di kawasan Puncak Bogor Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Bogor saat ini sudah direnovasi.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Vila Soekarno atau Vila Riung Gunung yang berada di kawasan Puncak Bogor Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor saat ini sudah direnovasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno.
Menurut Ketua Forum Sadar Wisata, M Teguh Mulyana yang kerap disapa Bowi menuturkan bangunan vila Soekarno tak ada yang diubah hanya saja tembok bangunan dipoles lagi menggunakan cat.
Namun, saat ini vila Soekarno tak dapat dikunjungi oleh sembarang orang.
Pantauan TribunnewsBogor.com, saat ingin memasuki vila Soekarno, gerbang berwarna hitam berlumut itu pun dijaga ketat oleh security.
Tampak pula di depan gerbang tertuliskan ‘DILARANG MASUK TANPA IZIN! AWAS ANJING GALAK.’

Di sisi lain, jembatan Soekarno yang bertuliskan Riung Gunung yang bersebelahan dengan gerbang pun menjadi sorotan pengendara yang melintas.
Pasalnya, banyak sekali mitos-mitos yang beredar mengenai jembatan tersebut.
Saat TribunnewsBogor.com mencoba menaiki jembatan Soekarno, tampak jembatan tersebut sudah terbengkalai.
Gagang besi yang berkarat dan saat menaiki pun tangga dengan kemiringan 45 derajat dan tersambung dengan jembatan sepanjang 4 meter.

Dalam tangga kemiringan 45 derajat itu pun ditutup oleh pagar besi, yang di mana kami hanya dapat terhenti di sana.
Ternyata tangga ini merupakan tangga menuju tapak tilas Presiden Soekarno.
Suasana pun cukup mencekam, ketika ada orang yang menaiki tangga akan merasakan pusing dan mual.
Ada pula menurut warga sekitar, saat orang menaiki tangga tersebut pernah dimasuki oleh jin yang mengaku Presiden Soekarno.

Menurut pria yang akrab disapa Bowi, dalam jembatan tersebut terdapat tiang bendera yang di mana sekitar tahun 1984/1985 digali oleh anak Presiden Soekarno.
Di mana saat penggalian tersebut terdapat ‘Batara Karang.’
“Di atas ada tiang bendera yang menggali dulu Guntur (Mohammad Guntur Soekarnoputra) anaknya bung Karno, pas digali ada batara karang (buyut kita dikubur tapi tidak busuk) diambil sama Guruh (Guruh Soekarnoputra) dan Guntur sekitar tahun 1984/1985,” kata dia.
"Batara karang tersebut berupa kuku, rambut panjang masih ada setau saya itu, pokoknya masih berbentuk manusia," tutur dia.
Sementara, warga sekitar ataupun yang berjualan di sekitaran bungkam soal vila Soekarno maupun Jembatan.
“Saya gak berani ngomong, maaf, ada yang berani ngomong tukang parkir di sini dua orang yang dulunya jaga vila di sana, cuman mereka udah meninggal,” tandas salah satu warung yang berjualan di sekitaran, Ai.(*)