Polisi Tembak Polisi
Akrab Sebelum Bunuh Brigadir J, Sikap Ajudan Ferdy Sambo Munculkan Kecurigaan Kriminolog : Skenario
sehari sebelum Brigadir J tewas, para ajudan ini tampak tertawa-tawa, menurut kriminolog itu bagian dari skenario
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Menurut sang kriminlog, aksi para ajudan itu yang tampak tenang adalah bagian dari skenario.

Mereka disebut memilih waktu yag tepat untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
"Nah disini konsep perencanaan itu memang tidak seperti tulis-tulisan ditutp rapat. Cukup tadi ada jeda, ada cari waktu yang tepat atau critical moment bagi perencana untuk mau diapain ni orang (read: Brigadir J)," papar kriminolog.
Tak hanya itu, kriminolog menyoroti soal adanya pergantian senjata yang mana beberapa pelaku ini disebut gantan menebak Brigadir J.
"Apalagi ada gonta-ganti senjata. Itu mengindikasikan adanya sesuatu step berikutnya setelah Bharada E melakukan penembakan fatal," pungkasnya.
Baca juga: Demi Ungkap Kasus Brigadir J, Para Jenderal Bintang 3 Turun Gunung Periksa Ferdy Sambo dan Gengnya
Mahfud MD Singgung Skenario Amankan Ferdy Sambo dari Kematian Brigadir J Gagal
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyinggung soal skenario di balik pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, sebelumnya ada skenario bahwa telah terjdi aksi polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, 8 Juli 2022.
Pada peristiwa itu Brigadir J didor karena melakukan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Namun, aksi itu dipergoki Bharada E, dan terjadilah aksi saling tembak antara kedua ajudan tersebut.

Ternyata, dalam perkembangan pengungkapan kasus itu semua tak sesuai fakta.
Penanganan perkembangan kasus ini kata Mahfud terbilang cepat.
Selain sudah ada tersangka, sejumlah pejabat di lingkungan kepolisian yang terkait dengan meninggalnya Brigadir J juga dimutasi.
“Perkembangannya sebenarnya cepat kasus yang seperti itu yang punya code of silent di sebuah lingkungan, sekarang sudah ada tersangka kemudian pejabat-pejabat tingginya sudah bedol deso,” pungkasnya.