Setahun Lolos, Terduga Pelaku Kasus Subang Ditangkap, Ternyata Ini Profesi Pria Berinisial 'S'

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang hampir genap satu tahun mulai temui titik terang.

Tim gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Subang berhasil mengamankan seorang pria mister X yang diduga terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021 silam.

Setelah setahun lolos, akhirnya mister X yang ternyata pria berinisial S itu pun berhadil ditangkap polisi.

Kasus Subang ini bermula ketika Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil di teras rumahnya di Jalan Cagak Subang, Jawa Barat.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari YoTube tvOneNews pada Jumat (12 Agustus 2022), Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo menuturkan terdapat seseorang berada di TKP pada saat kejadian, dari pengembangan tersebut kemudian pihaknya berhasil mendapatkan sebuah nama.

Nama dari mister X itu ternyata berinisial S.

"Nama-nama tersebut akhirnya diperoleh informasi, saudara S," tutur Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Baca juga: Beda Wajah dengan Sketsa Kasus Subang, Ini Sosok S yang Dicari Polisi Indonesia Selama Setahun

Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan S sempat pergi ke Kalimantan.

Lalu di tanggal 2 Agustus 2022 kemarin, S diketahui kembali ke kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.

"Akhirnya penyidik dan penyelidik lapangan melakukan kordinasi dengan Polsek Muara Angke,kemudian melakukan pengembangan dan menunggu kapal," terang Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Baca juga: Sosok Terduga Pelaku Kasus Subang, Ditangkap di Muara Angke, Ini Posisinya Saat di TKP Pembunuhan

Lanjut Kombes Pol Ibrahim Tompo, S pun berhasil diamankan dan dilakukan pendalaman karena diperoleh petunjuk, bahwa yang bersangkutan berada di TKP saat pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi.

"Namun kondisi ini kan kita masih melakukan pendalaman terkait dengan status maupun keterlibatan dari orang tersebut serta alibi keberadaanya," tandasnya.

Sosok S, ABK

Sosok S ini juga ternyata sempat dikabarkan merupakan seorang anak buah kapal ( ABK).

Hal tersebut menjadi alasan mengapa S pergi ke Kalimantan dan diamankan di Pelabuhan Muara Angke.

Meski sudah diamankan polisi dan diduga merupakan terduga pelaku, namun polisi belum dapat menetapkan status dan alasan keberadaannya di TKP.

Termasuk mengenai posisi S saat kejadian, Ibrahim Tompo masih enggan memberikan penjelasan.

Baca juga: Hampir Setahun Anak Istri Tewas, Yosef Menangis Dengar Kabar Terduga Pelaku Kasus Subang Ditangkap

“Posisinya ini tidak kita infokan ke publik karena memang merupakan teknis penyidikan, tetapi kesimpulan umumnya bahwa yang bersangkutan berada di sekitar TKP. Hal ini yang menjadi progres kita ke depan untuk pendalaman keterkaitan yang bersangkutan berada di TKP,” jelas Kombes Pol Ibrahim Tompo, dilansir dari Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).

S Tidak Dikenali Keluarga Korban

Masih dari sumber yang sama, di sisi lain, pihak keluarga korban pun tak kenal dengan sosok S, Ibrahim Tompo pun mengaku belum melakukan pendalaman ke arah sana.

“Dari tahapan proses penyidikan belum sampai ke sana, melakukan konfrontir dengan pihak keluarga. Tapi kita melakukan tahapan-tahapan pemeriksaan dulu terhadap tersangka,” kata Dia.

Sementara itu, anak almarhum Tuti yang juga merupakan kakak dari Amalia, Yoris mengaku tidak kenal dengan sosok S.

“Tadi lihat sih enggak mengenal, tadi lihat fotonya. Mudah-mudahan ada titik terang, kepolisian bisa segera mengungkap kasus mamah dan Amel,” kata Yoris dilansir dari Kompas.com, Sabtu (13/8/2022).

Mengenai kendala pengungkapan kasus tersebut, Kombes Ibrahim Tompo pun mengatakan kalau pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, termasuk melakukan pemeriksaan 121 saksi, menyita 216 barang bukti, memeriksa 10 TKP dan melibatkan beberapa ahli.

Baca juga: Foto-foto Terkini TKP Kasus Subang Disorot, Yosef Menangis Usai Terduga Pelaku Pembunuhan Ditangkap

“Kita yakin bahwa setiap kasus atau kejahatan pasti ada celahnya, kita meneliti alat bukti yang ada supaya mengungkap perkara ini. Kita berusaha merangkai persesuaian keterangan, alat bukti dan petunjuk yang mungkin bisa dilakukan,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan tetap melakukan pengembangan.

“Jadi memang segala kemungkinan yang ada kita tetap optimalkan untuk melakukan pendalaman,” tandasnya.