Jelang HUT ke-77 RI, 40 Napiter di Lapas Gunungsindur Ikrar Setia NKRI dan Tinggalkan Terorisme

Sebanyak 40 orang narapidana terorisme (napiter) menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
ist/Lapas Gunungsindur
40 orang narapidana terorisme (napiter) menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Senin (15/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGSINDUR - Sebanyak 40 orang narapidana terorisme (napiter) menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Senin (15/8/2022).

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS), Thurman Hutapea mengatakan, ini merupakan momentum yang sangat baik jelang HUT ke-77 RI.

"40 orang saudara-saudara kita telah kembali kepangkuan NKRI," kata Thurman Hutapea dalam keterangannya, Senin.

Ikrar setia warga binaan terorisme ini, kata dia, merupakan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Kelas Narkotika IIA Gunung Sindur dan Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.

Thurman mengatakan Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur telah berhasil menjadi Lapas yang paling banyak mengikrarkan Napiter selama 2 tahun beturut-turut, yaitu sebanyak 67 orang pada tahun 2021 dan 47 orang pada tahun 2022.

"Ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Sampai hari ini, jumlah napiter yang telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI sebanyak 103 orang atau sudah mencapai 206 persen dari target kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tahun 2022," kata Thurman Hutapea.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunungsindur, Damari mengatakan kegiatan ini adalah bentuk pembuktian pelaku individu dan kelompok bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme.

"Sekaligus menjadi pencerah kepada orang-orang di sekitarnya dan membantu pemerintah dalam menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat," kata Damari.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved