Batu Kapur Disulap Jadi Tempat Wisata, Goa Lalay Bogor Mulai Sedot Perhatian Pengunjung

Objek wisata Goa Lalay di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor mulai dilirik.

Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian Pamungkas
Pemilik Goa Lalay, Tini Prihatini bersama Yayasan Sunda Sejati menyulap tambang batu kapur menjadi wisata Goa Lalay di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, hingga banyak fasilitas di dalamnya untuk wisatawan, tetapi akses jalannya yang masih terbilang cukup rusak untuk menuju ke lokasi wisata, Kamis (18/8/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KLAPANUNGGAL - Objek wisata Goa Lalay di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.

Tetapi, Goa Lalay saat ini masih ditutup karena adanya pembersihan atau perawatan untuk Goa Lalay.

Pemilik Goa Lalay, Tini Prihatini mengatakan bahwa pada beberapa tahun lalu kawasan Goa Lalay ini adalah sebuah tambang batu kapur.

"Tahun 2020 kami sulap jadi tempat wisata, saya dengan Yayasan Sunda Sejati kelola ini," ucapnya Kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (18/8/2022).

Sebelumnya, Tini Prihatini sempat mengecek kedalam Goa Lalay, yang di mana ditemukan di dalamnya terdapat kubangan lumpur setinggi pinggang orang dewasa.

Lalu, terdapat juga banyak kelelawar yang hinggap di dinding Goa tersebut, bahwa menurutnya kelelawar tersebut bila ada orang datang tidak terbang ke luar Goa, melainkan berkerumun di atas kepala.

Tini Prihatini mengungkapkan bahwa untuk saat ini kondisi wisatanya masih belum memungkinkan untuk dibuka bagi masyarakat.

"Pasti dibuka nanti setelah semuanya dibersihkan, kita tunggu aja," jelasnya.

Pada kawasan wisata Goa Lalay ini juga terdapat beberapa wahana bermain kolam renang, dan juga spot spot foto yang indah.

Spot foto dengan berlatarbelakang tebing Goa Lalay dan juga danau yang berada pada lokasi wisata.

Untuk tiket masuknya, perorang dikenakan biaya Rp 20 ribu sudah termasuk parkir.

Tetapi, akses jalan menuju wisata Goa Lalay ini masih terbilang cukup ekstrim, dikarenakan harus melewati bebatuan besar yang di mana banyak debu-debu yang berterbangan.

Bahkan, pada kawasan wisata Goa Lalay ini banyak dilewati proyek-proyek tambang batu, sehingga banyak juga kendaraan-kendaraan besar yang melintas.

Hal tersebut membuat Tini Prihatini mengeluhkan ke pemerintah daerah mengenai akses jalan menuju ke tempat wisatanya.

Tini Prihatini menyatakan bahwa keluhannya itu sudah seringkali dibicarakan dengan pihak pemerintah.

"Udah sering, tapi gak ada respon, kita tunggu aja," katanya.

Akses jalannya yang rusak, kata Tini Prihatini membuat salah satu faktor ketidak nyamanan wisatawan yang datang, sehingga banyak orang yang masih memilih tempat wisata.

Menurutnya, bila akses jalan menuju wisata Goa Lalay dibenarkan, maka kemungkinan banyak wisatawan yang lebih tertarik untuk berkunjung.

Sementara itu, Kadisbudpar Kabupaten Bogor, Deni Humaedi menambahkan bahwa untuk wisata sebesar Goa Lalay ini dengan fasilitas yang terbilang menarik, itu sudah cukup bagus.

"Udah rame kok, udah banyak fasilitasnya juga, ya untuk jalannya masih diusahakan kedepannya gimana, tapi ini wisatanya udah terbilang ramai," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved