Polisi Tembak Polisi

Gayaknya Bak Jenderal Bintang 5, Tabiat Asli Ferdy Sambo Dibongkar Susno Duadji : Saya Ini Korbannya

Mahfud MD menyebut bahwa Ferdy Sambo ditakuti oleh seluruh anggota kepolisian. Hal itu pula yang diduga membuat Ferdy Sambo mudah mengatur skenario

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube
Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji blak-blakan mengomentari isu Ferdy Sambo punya kerajaan di Polri hingga mendapat jabatan bintang lima. Kabar soal Ferdy Sambo menduduki jabatan bintang dua rasa bintang lima itu pertama kali dihembuskan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat ( Brigadir J) membuka tabir 'kejahatan' yang dilakukan sang bos, Irjen Ferdy Sambo.

Karir hingga kehidupan mantan Kadiv Propam itu bak dikuliti usai skenario liciknya menghabisi nyawa Brigadir J terbongkar.

Kini, Ferdy Sambo diisukan memiliki 'kerajaan' sendiri di tubuh kepolisian RI ( Polri) dan menempati posisi sebagai atasan tertinggi.

Bahkan kabarnya, Ferdy Sambo yang saat ini mendapat gelar jenderal bintang dua seolah memiliki jabatan tinggi di 'kerajaan'nya tersebut, yakni bintang lima.

Dugaan tersebut diurai Menko Polhukam, Mahfud MD dalam tayangan wawancara di kanal Youtube Official iNews, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Ngotot Soal Pelecehan, Pengacara Putri Candrawathi Lemas Ternyata Diprank Istri Ferdy Sambo : Malu !

Dalam pernyataannya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengapresiasi langkah yang diambil Kapolri dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.

"Penyelesaian yang diambil Kapolri sudah sangat proporsional dan cukup cepat, satu bulan loh selesai dalam kasus yang begini rumit dan begitu sensitif," ungkap Mahfud MD dilansir TribunnewsBogor.com.

Bukan tanpa alasan Mahfud MD mengapresiasi langkah Kapolri.

Mahfud MD salut dengan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang berani membuka tabir hingga menjadikan Ferdy Sambo sebagai tersangka.

motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, dugaan perselingkuhan muncul, ini kata Mahfud MD
motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, dugaan perselingkuhan muncul, ini kata Mahfud MD (kolase Youtube Kompas TV/Ist)

Sebab diungkap Mahfud MD, Ferdy Sambo adalah sosok yang menjadi 'raja kecil' di tubuh Polri.

"Karena yang melakukan itu adalah pejabat tinggi Polri yang sebenarnya kalau dihitung bintangnya itu seperti bintang lima. Kadiv Propam itu bintang dua. Tapi anak buahnya yang bintang tiga, kepala bironya ada tiga yang seluruhnya tunduk pada ini (FS)," imbuh Mahfud MD.

Baca juga: Nasib Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Ditentukan Besok, Polri: Nanti Disampaikan Timsus

Bahkan Mahfud MD menyebut bahwa Ferdy Sambo ditakuti oleh seluruh anggota kepolisian.

Hal itu pula yang diduga membuat Ferdy Sambo mudah mengatur skenario pembunuhan berencana Brigadir J.

"Sehingga rasa-rasanya kalau di Polri itu Pak Sambo memang praktis bintang lima karena semua takut pada dia. Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan, lalu dia membuat rekayasa, orang hampir percaya dia semua, bahwa itu tembak-menembak, padahal itu karangan melibatkan 36 orang yang mengatur skenario itu," kata Mahfud MD.

Tanggapan Susno Duadji

Isu yang dihembuskan Mahfud MD soal Ferdy Sambo memiliki 'kerajaan' di Polri itu nyatanya telah diketahui banyak orang.

Termasuk mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji.

Susno Duadji bahkan menyebut Ferdy Sambo bukan sembarang jenderal bintang dua biasa.

Sebab Ferdy Sambo selama ini menjabat sebagai polisinya polisi.

Baca juga: Ungkap Kemarahan Jokowi soal Kasus Ferdy Sambo, Mahfud MD Beberkan Polemik Sengit di Internal Polri

"Dari struktur organisasi, jabatan dia jabatan bintang dua, berarti cukup tinggi dari segi kepangkatan. Dari segi struktur, posisi jabatan, dia berada di jabatan strategis, bukan sembarang bintang dua. Dia bosnya polisinya polisi. Karena Propam itu membawahi internal, propos, semua orang yang bersalah, dialah yang menangani. Dia bisa nentukan hitam putihnya orang. Orang takut," akui Susno Duadji.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat Ferdy Sambo kuat hingga punya 'kerajaan' tersendiri ?

Menjawab pertanyaan itu, Susno Duadji mengurai penjelasan singkat.

Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji blak-blakan mengomentari isu Ferdy Sambo punya kerajaan di Polri hingga mendapat jabatan bintang lima. Kabar soal Ferdy Sambo menduduki jabatan bintang dua rasa bintang lima itu pertama kali dihembuskan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD
Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji blak-blakan mengomentari isu Ferdy Sambo punya kerajaan di Polri hingga mendapat jabatan bintang lima. Kabar soal Ferdy Sambo menduduki jabatan bintang dua rasa bintang lima itu pertama kali dihembuskan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD (kolase Youtube)

"Satu karena posisinya. Kedua karena dia cukup lama di situ, mungkin jaringannya. Kan orang lama di satu jabatan, dia bisa mengatur, dia jadi kuat. Itu sudah lumrah," ungkap Susno Duadji.

"(FS) Mengantongi rahasia anggota Polri ?" tanya presenter.

"Jelas, dia mengantongi. Tapi dia tidak bisa mencopot ataupun menghukum. Harus ke Kapolri, tergantung Kapolri, percaya atau tidak sama Kapolri," kata Susno Duadji.

"Saya setuju dengan Pak Mahfud, bahwa kekuasaannya (FS) besar karena posisi strategis disalahgunakan, untuk membangun jaringan dengan cara menunjuk siapa yang like dan dislike (disukai atau tidak) sehingga dia bisa menempati posisi tertentu," sambungnya.

Baca juga: Siang Ini Polri Umumkan Status Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Bakal Jadi Tersangka Kelima?

Mengulas kekuatan Ferdy Sambo di kepolisian, Susno Duadji berapi-api.

Karena diakui Susno Duadji, ia sempat menjadi korban skenario polisi beberapa tahun silam sama halnya yang dilakukan Ferdy Sambo kini.

"Polisi kalau ditanya, dia tunduknya pada hukum itu sejak dulu. Tapi untuk rekayasa ini jalan terus, sekarang rekayasanya korbannya nyawa, darah dan air mata. 12 tahun lalu, korbannya saya, dicopot jabatan dan dipenjarakan dengan dibuatkan kasus. Ini tidak menutup kemungkinan 5 tahun, 1 tahun ke depan siapa (lagi korbannya) ? bisa saja kok, saya bintang tiga saja bisa kok," ungkap Susno Duadji.

Seperti diketahui, Susno Duadji di tahun 2009 pernah menghebohkan satu Indonesia lantaran melayangkan pernyataan Cicak vs Buaya.

Pernyataan itu dilontarkan Susno Duadji terkait konflik di antara Polri dan KPK.

Selain itu, Susno Duadji juga pernah tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Barat.

Susno Duadji kala itu divonis hukuman 3,5 penjara dan denda Rp 4,2 miliar.

Baca juga: Tersebar Data-data Pusaran Judi Online, Ketua IPW Kaget Ada Nama Jenderal Ini : Persaingan Internal

Tak sekadar di penjara, Susno Duadji juga harus rela diberhentikan dari jabatannya yang saat itu jenderal bintang tiga.

Sebelum mundur dari jabatannya, Susno Duadji sempat menyinggung mafia di tubuh Polri yang bernama Mr X yang diketahui belakang ini adalah anggota BIN Sjahril Djohan.

Karenanya Susno Duadji pernah disebut sebagai whistle blower karena kerap mengungkap sejumlah kasus korupsi yang melibatkan banyak pejabat publik misalnya Gayus Tambunan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved