Polisi Tembak Polisi
Batal Tunjukkan Bukti Pamungkas ke DPR, Komnas HAM Ungkap Identitas Skuad Lama Pengancam Brigadir J
Lebih lanjut, Choirul Anam pun mengurai fakta soal video percakapan Vera Simanjuntak yang menyebut Brigadir J sempat video call sambil menangis.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuat itu yang dimaksud adalah Kuwat Maruf, si Kuwat, bukan skuat penjaga," ujar Choirul Anam.
Lebih lanjut, Choirul Anam pun mengurai fakta soal video percakapan Vera Simanjuntak yang menyebut Brigadir J sempat video call sambil menangis.
Ternyata video tersebut adalah momen saat Brigadir J menangis bukan karena ancaman pembunuhan, tapi karena urusan pribadi antara Vera dan Brigadir J di bulan Januari hingga Juni.
Setelah itu, Komnas HAM pun meminta kepada dokter forensik ahli dari Komnas HAM untuk menganalisa jenazah Brigadir J, baik itu sebelum diautopsi maupun sudah diautopsi
Baca juga: Video CCTV di Rumah Ferdy Sambo Diduga Diedit, Pakar Soroti 4 Kejanggalan : Jam 17:23 Sudah Gelap?
"Terkait dugaan penyiksaan, awalnya memang sudah bisa mau kami simpulkan. Tapi ada permintaan dari keluarga untuk melakukan autopsi ulang, dan kami setuju itu, makanya kami tunda kesimpulan kami, kami menunggu autopsi kedua kami," ujar Choirul Anam.
"Ancaman pembunuhan, kami menguji dengan memanggil semua ADC. Apakah betul tanggal 7 ada ancaman pembunuhan ? Itu yang menjadi basis kami terus melangkah. Kami minta supaya ada rekaman jejak digital," sambungnya.
Tak menyerah, Komnas HAM pun terus menggali bukti perihal kematian Brigadir J.
Hingga didapat bukti foto TKP sesaat Brigadir J meregang nyawa.
"Kami mendapatkan dari cyber rekam jejak digital foto tanggal 8 (Juli) di TKP. Enggak bisa dibuka di sini, mohon maaf, biar enggak mengganggu proses penyidikan di kepolisian. Pak polisi mungkin sudah punya. Foto di TKP tanggal 8 pasca-kejadian," akui Choirul Anam.

Mengetahui Choirul Anam punya bukti pamungkas, anggota DPR RI bereaksi.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni lantas meminta agar Choirul Anam memperlihatkan kepadanya terkait bukti pamungkas tersebut.
"Pak Anam, boleh dong kita lihat, tapi kita rapat tertutup untuk menjaga rahasia," kata Ahmad Sahroni.
"Saya kasih tunjuk aja enggak usah tertutup gimana ? boleh ?" timpal Choirul Anam.
Baca juga: Fadil Imran Tak Tega Lihat Tangisan Ferdy Sambo, Mahfud MD Sebut Kapolda Metro Jaya Kena Prank
Melihat Choirul Anam hanya memberitahukan Ahmad Sahroni saja, anggota DPR lain pun tak terima.
Momen protes dan adu argumen antar anggota DPR pun tak terhindarkan kala meminta Choirul Anam menunjukkan bukti pamungkas tersebut.