Polisi Tembak Polisi
Acungkan Jempol Setelah Dipecat, Surat Permohonan Maaf Ferdy Sambo Disorot Pakar : Gak Ada Artinya
Sebelum melayangkan jempolnya ke depan awak media, Ferdy Sambo sempat menyampaikan sepatah dua patah kata di depan para jenderal.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya dipecat dari kesatuan Polri, Ferdy Sambo tampak mengurai sikap tak terduga.
Alih-alih murung atau tegang, mantan Kadiv Propam Polri justru mampu berjalan tegap usai keluar dari ruang sidang kode etik.
Bahkan saat hendak keluar dan menuju kendaraan taktis korps brimob, Ferdy Sambo sempat menyapa awak media dengan isyarat jari.
Diwartakan sebelumnya, Ferdy Sambo melaksanakan sidang kode etik buntut kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Jumat (25/8/2022) malam.
Hasil dari sidang tersebut, Polri resmi melakukan pemberhentian secara tidak hormat (PTDH) terhadap Ferdy Sambo.
Baca juga: Menanti Cerita Putri Candrawathi soal Insiden di Sofa, Kriminolog Ingatkan Harga Diri Keluarga Yosua
Usai resmi dipecat, raut wajah Ferdy Sambo jadi perbincangan.
Berjalan ke luar ruang sidang tanpa mengenakan masker, ekspresi Ferdy Sambo terlihat jelas.
Tak memberikan pernyataan apapun, Ferdy Sambo berjalan gagah dengan didampingi beberapa personil Polri.
Tiba di luar gedung, Ferdy Sambo sempat melihat ke arah awak media.
Di momen itu, Ferdy Sambo tampak mengacungkan jempolnya dua detik.
Isi Surat yang Dibacakan Ferdy Sambo Depan Jenderal
Sebelum melayangkan jempolnya ke depan awak media, Ferdy Sambo sempat menyampaikan sepatah dua patah kata di depan para jenderal.
Mantan Kadiv Propam Polri itu terlihat membacakan surat permohonan maaf di ruang sidang kode etik dan profesi polri (KKEP) di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (26/8/2022) dini hari.
"Izinkan kami menyampaikan tembusan permohonan maaf bertulis tangan kepada senior dan rekan sejawat anggota Polri atas perilaku pelanggaran kode etik yang kami lakukan menyebabkan jatuhnya kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri," kata Ferdy Sambo kepada majelis sidang etik.
Baca juga: Agenda Pemeriksaan Istri Ferdy Sambo Hari Ini Terkuak, Kesaksian Putri Candrawathi Ditunggu-tunggu
Dalam pernyataannya, Ferdy Sambo menuturkan bahwa surat tersebut sejatinya telah ia kirimkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, surat belakangan juga diserahkan ke majelis kode etik.
"Surat ini sudah kami sampaikan kepada Bapak Kapolri, namun kami izin menyerahkan juga kepada ketua dan majelis kode etik pada hari ini," ungkap Ferdy Sambo.
Dalam surat itu, Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri yang telah terdampak akibat kasusnya tersebut, terkhusus bagi senior-seniornya di institusi Polri.

"Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan," ucap Ferdy Sambo.
Baca juga: Menanti Cerita Putri Candrawathi soal Insiden di Sofa, Kriminolog Ingatkan Harga Diri Keluarga Yosua
Berikut isi lengkap surat yang dituliskan Ferdy Sambo :
Jakarta, 22 Agustus 2022
Perihal: Permohonan maaf kepada senior dan rekan perwira tinggi perwira menengah perwira pertama dan rekan Bintara
Rekan dan senior yang saya hormati
Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan
Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap-siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak
Terima kasih semoga tuhan senantiasa melindungi kita semua hormat saya versi Inspektur Jenderal polisi
Hormat saya
Ferdy Sambo SH,MH
Inspektur Jenderal Polisi

Pakar Soroti Surat Permintaan Maaf Ferdy Sambo
Terkait surat permintaan maaf Ferdy Sambo, pakar atau ahli Forensik Bahasa Unas Wahyu Wibowo mengurai tanggapan.
Tak bisa melihat ketulusan Ferdy Sambo dalam surat yang dibacakan, Wahyu Wibowo justru melayangkan keheranannya.
Wahyu lantas curiga, Ferdy Sambo hanya sedang bermain kata-kata saja dalam suratnya.
Baca juga: Desak Putri Candrawathi Berkata Jujur, Pengacara Brigadir J Lakukan Ini, Kamaruddin: Ada yang Ajari
"Konteksnya dia sedang kena perkara. Kita melihat maksudnya, kita melihat isi suratnya. Kita bisa melihat ada permintaan maaf berarti Pak Sambo melakukan sebuah perbuatan. Coba perhatikan kata maaf yang dikatakan di surat itu, dengan kata maaf dengan sebelum melakukan sesuatu itu beda enggak," kata Wahyu Wibowo dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Jumat (26/8/2022).
"Ada ketulusan di sini ?" tanya Ibrahim presenter Kompas TV.
"Pak FS melakukan kesalahan (lalu minta) maaf. Ketulusan itu dibuat oleh orang. Tulus tidak tulus saya tidak tahu. Itu juga, kalau dia tulus, kenapa tidak disampaikan secara langsung. Mengapa surat itu beredar di dunia maya. Bagi saya sih ini sedang bermain dengan kata-kata," ungkap Wahyu Wibowo.
Lebih lanjut, sang pakar pun menyebut Ferdy Sambo nyatanya sedang memainkan drama di suratnya.
Sebab diakui Wahyu Wibowo, surat Ferdy Sambo itu tak ada artinya lagi karena tidak mengakui secara langsung perbuatannya.
"Amat sangat (ada drama), sehingga orang bisa mengharu biru. Bagi saya surat itu enggak ada artinya," kata Wahyu Wibowo.
"Ada maksud tertentu atau apa atau ini bisa jadi bukti di pengadilan untuk meringankan ?" tanya presenter.
"Cara beliau ketika menggunakan materai, itu membuktikan bahwa beliau ingin benar-benar, sesuai dengan tulisannya, seperti apa yang dikatakan," pungkas Wahyu Wibowo.
"Tidak ada minta maaf ke Yosua ya di dalam surat itu," timpal presenter.
"Ya bisa bilang termasuk juga kepada Yosua, kan institusi Polri kan. Saya mencurigai secara bahasa, dia bicara kepada siapa sebetulnya," imbuh Wahyu Wibowo.