Polisi Tembak Polisi
Makna Ukiran Tulisan Ferdy Sambo Dibongkar Ahli Grafologi, Ada Trauma Mendalam yang Sulit Terlupakan
Selama kasus pembuhan berencana terhadap Brigadir J terus bergulir, Ferdy Sambo telah menulis surat sebanyak dua kali.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Selama kasus pembuhan berencana terhadap Brigadir J terus bergulir, Ferdy Sambo telah menulis surat sebanyak dua kali.
Surat itu ditulis Ferdy Sambo di dalam Rutan, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Adapun surat pertama berisikan permintaan maaf.
Sedangkan surat yang kedua berisi pembelaan terhadap anak buahnya yakni Brigjen Hendra Kurniawan dan AKBP Agus Nurpatria.
Brigjen Hendra Kurniawan dan AKBP Agus Nurpatria ditetapkan sebagai tersangka karena menghalangi penyidikan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Keduanya diduga sebagai pihak yang merusak atau menghilangkan barang bukti di lokasi TKP pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: Kak Seto Dibully Gara-gara Disebut Bela Putri Candrawathi, Angelina Sondakh Pasang Badan Bilang Gini
Terkait surat yang ditulis Ferdy Sambo, Ahli Grafologi Tessa A Sugito membeberkan sejumlah makna dari setiap huruf yang ditulis suami Putri Candrawathi tersebut.
Tessa A Sugito menyampaikan bahwa Ferdy Sambo memiliki trauma masa lalu.
Bahkan Tessa A Sugito berpendapat jika Ferdy Sambo memiliki trauma masa lalu yang sulit dilupakan.
"Itu terlihat dari margin suratnya itu, ada jarak yang jauh dari sisi kiri. Ini ciri-ciri Beliau memiliki trauma atau ketakutan akan masa lalunya, dan mencoba menutupi atau lari dari kejadian masa lalu itu," ucapnya dikutip dari Serambinews.com, Senin (5/9/2022).

Selain punya trauma masa lalu, Tessa A Sugito juga melihat berdasarkan hasil tulisan bahwa Ferdy Sambo merupakan sosok tempramental.
"Hal itu terlihat dengan tekanan atau penebalan di tulisan huruf yang ada tangkainya, bisa di huruf T atau bisa di huruf P. Ini kalau dilihat ya, bentuk huruf itu seperti pentungan. Dalam grafologi indikasi seperti ini bisa mengarah bahwa penulisnya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan fisik, atau kekejaman juga bisa dihasilkan seperti itu," katanya.
"Nah kalau berdasarkan tanda tangan dengan menganalisis bentuk, kita juga melihat banyak simbol-simbol ya. Dan ini memang dari tandatangan ini, terlihat bentuknya itu dalam grafologi, mohon maaf, seperti alat kelamin pria seperti itu," kata Tessa.
Baca juga: Dibully Netizen Gara-gara Bedakan Perlakuan Putri Candrawathi, Kak Seto: Saya Hadapi dengan Senyuman