Polisi Tembak Polisi
Cerita Bripka RR Diperiksa Pakai Lie Detector, 2 Jam Diam di Ruang Khusus Tanpa Pengacara dan Polisi
Dinyatakan jujur oleh lie detector, Bripka RR mengurai ceritanya tentang pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait kasus Brigadir J
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
"Dia ditaruh di ruang khusus, setelah sekian lama, hampir dua jam, briefing atau interview, memberitahu hal-hal apa saja. Lawyer atau penyidik tidak di dalam. Kita hanya bisa melihat di layar monitor. Jadi kita tidak tahu persis, apakah sudah tuntas semua yang dipertanyakan," pungkas Erman Umar.

Sebagai kuasa hukum, Erman Umar pun sempat bertanya urgensi dari pemeriksaan menggunakan lie detector.
Kala itu penyidik menyebut bahwa pemeriksaan menggunakan lie detector dilakukan guna memperjelas kesaksian yang masih bias dalam pengusutan kasus kematian Brigadir J.
Baca juga: Akhirnya Bripka RR Blak-blakan Peristiwa Magelang, Ternyata Ada Kejadian Ini di Depan Kamar Putri
"Sebelum melakukan pemeriksaan, saya beri tahu pada RR. Saya minta penyidik 'ini kepentingan apa ?' Karena lie detector itu kan tidak selalu dalam satu perkara dites lie detector. Mungkin banyak informasi yang bias, sehingga penyidik perlu bantuan alat teknologi untuk membantu proses penyidikan," ungkap Erman Umar.
Selama dua jam itu pula, Erman Umar mengaku sama sekali tak bisa mendengar apa isi pemeriksaan Bripka RR.
Namun sebelum kliennya diperiksa, Erman Umar sempat mengurai nasihat kepada Bripka RR.
"Tidak bisa mendengar, tidak ada suara. Cuma sebelum melakukan itu, saya briefing dia 'sekarang saatnya kamu harus, kamu diberi kesempatan berbicara lagi tentang yang kamu alami'," imbuh Erman Umar.

Ditekankan oleh Erman Umar, Bripka RR harus berbicara jujur.
Sebab alat lie detector akan mengetahui jika Bripka RR memberikan kesaksian bohong.
"Saya bilang 'alat ini (canggih), kamu apapun akan tercover, kamu bicara bohong pasti ketahuan'," ujar Erman Umar.
Baca juga: SOSOK Susi, ART Ferdy Sambo yang Sering Disebut di Kasus Brigadir J, Sempat Dengar Bu Putri Merintih
Perihal kesaksian Bripka RR saat di BAP penyidik, Erman Umar menjelaskan beberapa hal.
Termasuk soal detik-detik penembakan Brigadir J yang disaksikan langsung oleh Bripka RR.
Ternyata di momen penembakan itu, perhatian Bripka RR sempat teralihkan dengan suara telepon dari HT yang ia bawa.
"Yang kita lihat di dalam kejadian, misalnya masalah penembakan. Setelah penembakan, saudara RR itu, dia melihat pada saat Richard menembak. Kemudian ada jeda, masuk (suara telepon) ke HT-nya (handy talky), dia berbalik arah ke luar, melihat siapa yang menelepon, ternyata teman ajudan yang lain bernama Romer. Ternyata Romernya enggak muncul mukanya, mungkin masih agak di tikungan, tembok," ungkap Erman Umar.
Akibatnya, Bripka RR sempat tak melihat ada kejadian apa usai Bharada E menembak Brigadir J.