Polisi Tembak Polisi

Tak Mau Kena Prank 2 Kali Ferdy Sambo, Ketua IPW 'Ngerem' Bahas Kapolda Misterius : Ada Faktanya?

Ketua IPW beberkan bahwa pihaknya pernah diprank Ferdy Sambo CS, hingga timbulnya tiga Kapolda terlibat kasus Brigadir J.

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase foto Ist/TribunnewsBogor
Ketua IPW beberkan sempat kena prank Ferdy Sambo CS, hingga tak ingin terkecoh dengan tiga Kapolda yang terlibat dalam kasus pebunuhan Brigadir J 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tiga Kapolda disebut terseret kasus Ferdy Sambo CS, tersangka pembunuhan Brigadri J menjadi sorotan publik.

Pasalnya belakangan ini pengacara Brigadir J, Martin Simanjuntak sempat membongkar adanya Kapolda yang mendatanginya usai melayangkan laporan terkait pembunuhan Brigadir J.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso pun ikut buka suara soal hal tersebut.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tvOneNews pada Rabu (7/9/2022), Sugeng Teguh Santoso membeberkan kasus pembunuhan Brigadir J menyangkut pada dua hal, yakni penegakan hukum pidana dan juga pelanggaran kode etik.

Kemudian, terkait dengan adanya informasi tiga Kapolda yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J, dirinya mengakui sudah mendengar informasi tersebut.

"IPW sendiri mendapat informasi (tiga Kapolda kasus pebunuhan Brigadir J), tetapi tidak mendapatkan data atau fakta," kata Sugeng Teguh Santoso dilansir dari tayangan tvOneNews pada Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Skenario Putri Candrawathi Depresi Gagal, Sosok Ini Akhirnya Ungkap Pertemuan Rahasia di Dekat SCBD

Ketua IPW itu juga menyebut, harus mendapatkannya satu penjelasan awal data atau fakta terkait keterlibatan tiga Kapolda dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang kini sedang beredar.

"Analisis ini, apabila ada katakanlah pertemuan, menurut saya harus dilihat dalam dua sekuen (pernyataan runtut), sekuen sebelum pak Kapolri membentuk timsus, atau setelah membentuk timsus," terangnya.

Sebelum dibentuknya tim khusus atau timsus, Ketua IPW mengungkap bahwa pihaknya mendapatkan informasi pers konferens dari Kapolri pada tanggal 12 Juli 2022 malam, soal kasus pembunuhan Brigadir J.

"Sebelum terbentuknya timsus semua orang itu kena prank (Ferdy Sambo CS), psikolog aja dipengaruhi, IPW dipengaruhi," kata Dia. 

"Semua orang kena prank tentang kebohongan cerita (kasus penembakan Brigadir J)," sambungnya.

Namun usai timsus dibentuk, dirinya menilai dalam satu organisasi yang hierarkinya sangat tegas dan jelas.

Tujuan Kapolri membentuk timsus yakni untuk melakukan penegakan hukum soal adanya kasus terbunuhnya Brigadir J.

"Jadi ketika ini perintah sudah muncul membentuk tim khusus, maka semua aparatur Polri termasuk para Kapolda harus mendukung, harus patuh kepada tujuan dibentuknya tim khusus," ungkapnya.

Sugeng Teguh Santoso juga menyebutkan dalam analisis dirinya, tidak boleh adanya perlawanan atau insubordinasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved