Polisi Tembak Polisi

3 Jenis Peluru Ditemukan di Lokasi Pembunuhan Brigadir J, Siapa Orang Ketiga yang Menembak Yosua?

Ternyata tak cuma dua senjata yang ditemukan penyidik di TKP pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga. Di TKP ditemukan tiga jenis senjata berbeda-beda

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube
Daftar tiga peluru yang ditemukan di TKP pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga akhirnya terungkap. Tiga peluru tersebut berasal dari produsen yang berbeda. Terungkapnya tiga jenis peluru itu seolah berbeda dengan kesaksian Bharada E bahwa yang menembak Brigadir J hanya dua orang, yakni dirinya dan Ferdy Sambo. 

Beberapa waktu lalu, Komnas HAM menghembuskan dugaan bahwa jumlah penembak Brigadir J lebih dari dua orang.

"Komnas HAM beberapa hari lalu mengatakan bahwa ada dugaan keras antara lima tersangka itu melakukan penembakan juga. Dan yang diduga kuat katanya bu PC ( Putri Candrawathi)," imbuh Martin Lukas Simanjuntak.

Kendati demikian, dugaan dari Komnas HAM itu tak sejalan dengan kesaksian para tersangka.

Baca juga: Diam-diam Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf Kompak Akui Ini ke Timsus, Ronny Talapessy: Apa Adanya

Misalnya saja Bharada E, penembak Brigadir J itu hanya mengatakan bahwa yang jadi eksekutor kematian Yosua adalah ia dan Ferdy Sambo.

Sementara Bripka RR menyebut hanya melihat Bharada E saja yang menembak Brigadir J.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

"Ini menegaskan bahwa masih ada dugaan kompromi di antara para tersangka. Mungkin (ada skenario) 'boleh kalian buka semua tapi bu PC kalian selamatkan," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

"Ada kemungkinan seperti itu ?" tanya Putri Presenter TV One.

"Kalau premis Komnas HAM benar, arahnya kan di situ," sambung Martin Lukas Simanjuntak.

Baca juga: Bripka RR Sebut Ferdy Sambo Sempat Kumpulkan Polisi di Provos, Tak Ada Iming-iming Uang dan Ancaman

Lebih lanjut, Martin Lukas Simanjuntak pun mengurai kecurigaannya pada kesaksian Bharada E.

Diungkap Martin Lukas Simanjuntak, ada 'kode rahasia' yang tersembunyi dari keterangan Bharada E.

Kode tersebut berkenaan dengan Bharada E yang hingga kini belum menyimpulkan bahwa jumlah penembak Brigadir J hanya dua orang saja.

"Bharada E bilang yang menembak pertama dia. Selanjutnya yang terakhir adalah FS ( Ferdy Sambo). Kalau kita ikuti kata-kata itu kan berarti kalau tiga yang nembak, berarti ada lagi di tengah-tengah (sebelum Ferdy Sambo). Jadi Bharada E belum menyimpulkan bahwa pelaku penembakan hanya dua orang," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

Alasan belum terbukanya Bharada E menurut Martin Lukas Simanjuntak karena ada tiga kemungkinan.

Baca juga: Terkuak Peran Bharada Sadam, Sopir Ferdy Sambo Terseret Kasus Brigadir J, Sempat Intimidasi Wartawan

"Bisa saja ada informasi yang belum dia (Bharada E) sampaikan karena, satu, kesepakatan. Kedua, rasa iba. Ketiga, kita enggak tahu," ucap Martin Lukas Simanjuntak.

"Rasa iba terhadap siapa ?" tanya Putri.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved