'Saya Bukan Penjahat' Pengakuan Hacker Bjorka ke Presiden Jokowi Usai Berulah Bocorkan Data Pejabat
Hacker Bjorka berulah kembali, kini bikin pengakuan ke Presiden Jokowi usai meretas dan membocorkan data sejumlah pejabat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Belakangan ini publik dihebohkan oleh hacker Bjorka.
Pasalnya, hacker Bjorka sepak terjang yang meretas dan membocorkan data sejumlah pejabat.
Bahkan hacker Bjorka seolah pamer keahlian dengan menyebarkan identitas asli sejumlah petinggi negara yang selama ini disimpan.
Terbaru akhirnya Bjorka mengungkapkan niat aslinya.
Mengklaim meretas data rahasia pemerintah, Bjorka akhirnya mengungkap motif sebenarnya.
Ia memberikan pesan khusus yang ditujukan ke Presiden Jokowi.
Pihak Istana Negara pun mengatakan klarifikasi sebaliknya yang justru mengejutkan.
Apa yang sebenarnya ditutupi oleh Bjorka maupun pemerintah?
Baca juga: Respon Anies Baswedan Saat Data-datanya Dibocorkan Hacker Bjorka, Bareskrim Langsung Turun Tangan
Membahas video TikTok pertama yang diunggah oleh akun diduga Hacker Bjorka.
Bjorka membuka video dengan menyebut bahwa Bjorka bukan penjahat dan polisi.
"Saya bukan penjahat, dan saya bukanlah polisi," aku sang peretas.
Kemudian, dirinya pun memberikan pernyataan berisi pesan.
Pesan itu ditujukan untuk suami Iriana, Joko Widodo.
Baca juga: Akhirnya Identitas hingga Lokasi Keberadaan Hacker Bjorka Diketahui Pemerintah, Ini Kata Mahfud MD
Bjorka menyebut kalau dirinya hanya orang biasa yang suka makan bakso.
Namun tidak hanya itu, hacker yang kemarin mengaku sebagai warga Polandi tersebut turun mengirim pesan untuk Jokowi, selaku Presiden RI.
Bjorka minta agar Jokowi beri keadilan di Indonesia.
"Hallo pak Jokowi, saya ingin keadilan di negara kita ini berlaku,"
"Anda memang ingin mengatasi kemiskinan. Tetapi yang Anda pedulikan hanya orang miskin yang ada di kota besar,"
Akun diduga hacker Bjorka itu turut menilai bahwa Jokowi selama ini hanya memikirkan pembangunan dan infrastruktur.
"Saya hanya mengungkapkan perasaan saya sekarang," tutur akun tersebut.
"Semoga pesan ini sampai (ke) bapak Jokowi," imbuhnya.
Pada akhir video, akun diduga hacker Bjorka pun mengatakan kalau orang-orang tidak perlu mencari keberadaannya.
Video TikTok tersebut diakui hanya sebagai bentuk perwakilan dari orang-orang yang kurang diperhatikan.
"Saya hanya mewakili perasaan semua orang yang kurang Anda (Jokowi) perhatikan," tandasnya.
Sementara itu, pihak Istana mengklarifikasi kebenaran dokumen rahasia negara dibocorkan.
Istana tanggapi soal isu yang menyebutkan surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah diretas oleh akun atau hacker dengan identitas Bjorka.
Tanggapan itu disampaikan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono yang menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi yang bocor di internet.
“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (10/9/2022), dikutip Tribun Jatim dari Antara via Kompas TV.
Heru mengatakan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong.
Beredarnya informasi bohong itu, ungkap Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” katanya.
Baca juga: Menko Polhukam Sebut Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi, Polri : Tim Gabungan Masih Bekerja
Sebelumnya seperti diberitakan via KOMPAS.TV , peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.
Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter
"DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (trending topic) di Twitter hingga Sabtu pagi.
Sebanyak 679.180 transaksi surat dan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia (RI) diduga bocor.
Bjorka, orang yang mengeklaim melakukan hal tersebut, menjual data-data itu di forum Breached.
Dalam sebuah thread berjudul "Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K" yang diunggah pada Jumat (9/9) pukul 20.21 WIB, Bjorka mengeklaim data yang ia bocorkan kali ini "berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden".
Tak hanya itu, dalam file sebesar 40 mb atau 189 mb belum dikompres, Bjorka juga menyebut ada pula "kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia".
Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.
Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia.
Sumber : TribunMedan.com