Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Warga yang Tinggal Dekat Rumah Prabowo Dibayangi Ketakutan, Bojong Koneng Terancam Jadi Kampung Mati

Saat ini, sebuah kampung yang tak jauh dari rumah Prabowo Subianto tersebut terancam menjadi kampung mati tak berpenghuni.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Sejumlah warga mengevakuasi barang-barang di rumahnya usai terjadi pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (15/9/2022) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKANMADANG - Warga yang tinggal dekat rumah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor kini dibayangi rasa ketakutan.

Saat ini, sebuah kampung yang tak jauh dari rumah Prabowo Subianto tersebut terancam menjadi kampung mati tak berpenghuni.

Sebab, warga yang tinggal di Kampung Curug Desa Bojong Koneng itu saat ini terisolir usai akses jalan menuju kampung tersebut terputus akibat ada pergeseran tanah.

Terlebih, ketakutan datanganya bencana susulan seperti longsor dan pergeseran tanah kini membayangi pikiran warga yang tinggal di wilayah setempat. 

Seperti diketahui, rumah Prabowo Subianto berada di kawasan Bukit Hambalang, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Kini Warga yang tinggal satu desa dengan pentolan Partai Gerindra itu dalam kondisi memprihatinkan.

Baca juga: Akibat Pergeseran Tanah, Aktifitas Masyarakat di Babakan Madang Lumpuh, Jalanan Terbelah

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko menjelaskan, kerusakan jalan yang terjadi sepanjang satu kilometer.

"Radius satu kilometer dengan kedalaman 1 meter, kenapa saya bilang satu kilo?, karena tidak semuanya kena, hanya secara umum jalan ini tidak bisa dilalui, sangat rentan," terangnya.

Tak hanya itu, kampung yang tadinya terang dengan cahaya lampung kini gelap gulita pasca terjadi pergeseran tanah.

"Pergeseran tanah terjadi akibat hujan tiga hari berturut-turut," ujarnya Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin melalui keterangan tertulis yang diterima TribunnewsBogor.com, Kamis (15/9/2022).

Akibat pergeseran tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, warga selamatkan harta benda (15/9/2022).
Akibat pergeseran tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, warga selamatkan harta benda (15/9/2022). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Pergeseran tanah terjadi di Kampung Curug Rt 1/9, Rt 1,2/15 dan Kampung Gunung Batu.

Berdasarkan pendataan sementara, 12 rumah mengalami kerusakan dalam kategori rusak ringan satu unit, rusak sedang lima unit, rusak berat enam unit.

"43 jiwa dari 11 unit rumah (11 KK) mengungsi di tenda darurat," jelasnya.

Untuk fasilitas umum yang terdampak, selain mushoal, jalan desa mengalami amblas sepanjang 1 kilometer.

Jalaludin mengatakan, saat ini pergerseran tanah masih terus terjadi.

Baca juga: Tanah di Babakanmadang Bogor Mengalami Pergeseran, Jalan Ambles 1 Km, 12 Rumah Rusak Kena Dampaknya

"Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas, listrik padam untuk dua RW tersebut," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 1/15, Unus mengatakan, awalnya sebelum terjadi kerusakan besar, akses jalan tersebut mengalami retakan-retakan kecil saja.

"Dari hari rabu kemarin, dari pukul 07.00 WIB ini udah bergeser, yang lebih kencengnya pukul 10.00 WIB paling parah," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (15/9/2022).

Pergerakan tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang mengakibatkan kerusakan pemukiman (15/9/2022).
Pergerakan tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang mengakibatkan kerusakan pemukiman (15/9/2022). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Kemudian, ia mengaku mendengar disusul dengan suara pergeseran pada bangunan.

"Engga kerasa, langsung gerak aja, paling yang ada bangunan-bangunan baru kerasa retak-retakan gitu, soalnya ada bunyi kaya besi sama keramik pecah gitu," ungkapnya.

Tak hanya rumah warga yang mengalami kerusakan, akses jalan utama warga pun amblas.

Tiang listrik pun posisinya sudah sangat miring, dengan sudut kemiringan sekitar 45 derajat.

"Tanahnya bergerak terus gitu sampe sekarang juga ini bergerak, makanya warga juga dihimbau untuk waspada," katanya.

Warga Mengungsi

Sejumlah warga Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman usai kampungnya dilanda bencana pergeseran tanah.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, saat ini warga disibukkan dengan menyelamatkan harta bendanya untuk mengantisipasi pergeseran tanah kembali terjadi.

"Warga disini juga mengungsi ke rumah warga lagi, daripada bahaya lebih baik diungsiin dulu, makanya warga juga dihimbau untuk waspada," ujar Ketua RT 1/15, Unus, kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (15/9/2022).

Lebih lanjut, Unus mengungkapkan, sejak pergeseran tanah yang terjadi pada hari kemarin (14/9/2022), tidak ada satupun korban jiwa maupun luka-luka.

"Kalau korban alhamdulillah engga ada, kan kemaren langsung dievakuasi warganya," terangnya.

Baca juga: Suara Besi Jadi Pertanda Pergeseran Tanah di Babakanmadang Bogor, Warga Ungkap Kekhawatiran

Pergeseran tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor mengalami pergeseran tanah (15/9/2022)
Pergeseran tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor mengalami pergeseran tanah (15/9/2022) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Terisolir

Akibat pergeseran tanah yang terjadi, masyarakat di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, menjadi terisolir.

Hal tersebut dikarenakan satu-satunya akses jalan di wilayah tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah.

"Jalan kita buntu nih, karena akses jalan ini mati, sekolah juga susah, ekonomi kami lumpuh lah sekarang, resto juga tutup yang kerja disitu kan banyak jadi pada libur," ujar Ketua RW 15, Ade Suprianto kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (15/9/2022).

Tak hanya itu, aliran listrik di wilayah tersebut pun padam, sehingga ketika malam hari akan sangat gelap gulita.

"Sementara kita juga kesulitan untuk masalah listrik nih mati, akses jalan juga mati," terangnya.

Dengan rusaknya belasan rumah warga, dan tanah yang masih labil, warga yang terdampak mau tidak mau harus mengungsi untuk sementara waktu.

Sebagai ketua lingkungan, Ade Suprianto berharap segera ada tindakkan dari pemerintah untuk membantu warga yang terdampak.

"Kalau saya sebagai pengurus setempat harapannya segera ada bantuan dari pemerintah untuk membereskan jalan, dan rumah-rumah warga, banyak yang rusak retak-retak jadi engga bisa dihuni," harapnya.

 

(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Damanhuri)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved