Sadis! Sosok PNS Bapenda Tewas Hangus Terbakar, Walkot Semarang Marah Hingga Kutuk Pelaku: Biadab
Wali Kota Semarang marah dan mengutuk sosok pelaku yang tega membunuh sosok PNS Bapenda Kota Semarang
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pria pegawai Bapenda Kota Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas mengenaskan.
Korban diketahui bernama Iwan Boedi ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengutuk pelaku yang tega membunuh pegawai Bapenda Kota Semarang itu.
"Kami mengutuk tindakan yang keji ini," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022) dikutip TribunnewsBogor.com.
Dia menyebut pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap pegawai Bapenda Kota Semarang tersebut merupakan perbuatan biadab.
"Biadab yang dilakukan oleh pelaku kepada Iwan Boedi," ujarnya.
Baca juga: Kena Percikan Api saat di Las, Bus yang Sedang di Reparasi di Sentul Bogor Hangus Terbakar
Baca juga: Gara-gara Puntung Rokok, Tiga Rumah yang Dihuni 44 Jiwa di Kampung Mongol Bogor Hangus Terbakar
Dia berharap, polisi bisa segera menangkap pelaku pembunuhan tersebut. Selain itu, dia juga berduka atas meninggalnya Iwan Boedi tersebut.
"Pemkot Semarang kehilangan Iwan Boedi sebagai teman, sahabat dan figure yang humble," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, DNA dari kerangka jenazah yang ditemukan di Marina dan sampel anak Iwan Boedi Paulus sudah diperiksa.
"Hasilnya identik," jelasnya.
Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri dari lima sampel yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak Iwan Boedi.
"Ada sampel DNA dari laki-laki dan sampel DNA anak perempuan," imbuhnya. Berdasarkan temuan tim Puslabfor Mabes Polri, 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah saudara Iwan.
"100 persen dipastikan kerangka Iwan Boedi," ujarnya.
Terkait penyebab kematian korban, Kabidhumas menyatakan saat ini kepolisian masih melakukan investigasi.
Tim Polrestabes dan Ditreskrimum Polda Jateng masih bekerja keras untuk mengungkap kejahatan tersebut.
"Kita mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan," paparnya.
Sumber : Kompas.com