Baru Diungkap, Pemuda Madiun Sempat Didatangi Pria Misterius Sebelum Jadi Tersangka Kasus Bjorka
Sebelumnya, Muhammad Agung Hidayatullah dikenai wajib lapor setiap Senin dan Kamis di Polres Madiun usai jadi tersangka kasus Hacker Bjorka
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya Muhammad Agung Hidayatulloh, tersangka kasus Bjorka blak-blakan.
Agung, panggilan karibnya, mengungkap bahwa ia sempat didatangi pria berbadan tegap sebelum diperiksa polisi.
Pria misterius tersebut bahkan mengancam Agung agar ia menjual ponselnya.
Jika Agung tidak bersedia menjual ponselnya, pria tersebut mengancam Agung akan berurusan dengan polisi.
Kejadian tersebut diungkapkan Agung sehari sebelum dia ditangkap tim Siber Mabes Polri.
Baca juga: Koar-koar Provokasi Soal Hacker, Nikita Mirzani Dianggap Tak Level, Begini Reaksi Santai Bjorka
Saat itu, dua pria berbadan tegap yang mengaku sebagai aparat mendatangi Agung di kios teh tempatnya bekerja di Dusun Pintu, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Madiun, Jawa Timur, Selasa (13/9/2022).
“Malam itu, ada dua orang pria datang ke kedai saya malam hari menjelang saya tutup jualan. Pria itu mengenakan kaos, celana kargo berbadan tegap dan tinggi. Saya curiga ini kok enggak pulang-pulang. Padahal saya sudah tutup jualan es,” ujar Agung kepada Kompas.com di kediamannya, Selasa (20/9/2022).
Saat berada di kedai, salah satu pria mengaku sebagai aparat penegak hukum bernama Husein dari Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
“Dia lalu tanya siapa saya. Kemudian saya jawab apa adanya kalau saya Muhammad Agung Hidayatullah. Ngakunya dari aparat pemerintah. Namanya Husein dari Ngebel,” ungkap Agung.

Setelah menutup kedai, Agung pulang ke rumah. Ia lalu mendapat telepon dari pria berbadan tegap tersebut.
Pria itu menawar ponsel merek Redmi Note 10 Pro milik Agung seharga Rp 5 juta.
Tak hanya menawar dengan harga tinggi, pria itu juga mengancam Agung akan berurusan dengan polisi jika tak menjual ponselnya.
Agung yang takut merelakan ponselnya dibeli pria itu dengan harga Rp 5 juta.
Baca juga: Pola Permainan Bjorka yang Ikuti Gaya Hacker Dunia Terungkap, Pengamat Beberkan Analisa Mengejutkan
Saat penyerahan uang pembelian ponsel, pria itu tak hanya ditemani satu orang. Pria yang mengaku aparat itu membawa tiga temannya.
“Ternyata semua ada empat orang. Saya tahu ketika pria itu bersama temanya memberikan uang di depan rumahnya,” jelas Agung.