Polisi Tembak Polisi
Bukan Karena Tergoda Uang, Ternyata Ini Alasan Hotman Paris Sempat Setuju Jadi Pengacara Ferdy Sambo
Secara blak-blakan, Hotman Paris menceritakan dirinya yang nyaris jadi sorotan khalayak karena membela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hotman Paris mengakui dirinya sempat setuju jadi pengacara Ferdy Sambo.
Dipinang untuk jadi pengacara Ferdy Sambo sekaligus Putri Candrawathi, Hotman Paris terpikir untuk menerimanya.
Namun pemikiran tersebut diubah Hotman Paris dalam waktu tiga hari.
Hingga akhirnya, Hotman Paris membulatkan tekad untuk menolak tawaran Ferdy Sambo, sang tersangka utama kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J).
Secara blak-blakan, Hotman Paris menceritakan dirinya yang nyaris jadi sorotan khalayak karena membela Ferdy Sambo.
"Saya diminta oleh Sambo jadi pengacaranya. Diminta juga jadi pengacara istrinya ( Putri Candrawathi), setelah saya tiga hari mikir keras, akhirnya saya menyatakan menolak," ungkap Hotman Paris dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Insert Trans TV, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Ferdy Sambo Resmi Dipecat dari Polri, Isu Kamaruddin Mundur dari Kasus Yosua Terkuak
Alasan Menolak
Akhirnya menolak tawaran Ferdy Sambo, Hotman Paris mengurai alasannya.
Ada dua alasan kenapa Hotman Paris menolak permintaan Ferdy Sambo sang mantan Kadiv Propam Polri untuk membelanya.
Alasan utama Hotman Paris adalah enggan dicap buruk oleh masyarakat satu Indonesia.
"Banyak alasannya, salah satunya karena saya pembawa acara di suatu televisi, di mana saya sudah berkali-kali membahas kasus itu, saya kan host tidak boleh memihak. Di stasiun televisinya keberatan,"
"Tapi yang paling utama juga karena di seluruh Indonesia, saya dikenal suka membantu orang yang lemah, yang terzolimi. Saya yakin kalau saya pengacaranya Sambo, pasti jutaan rakyat akan hujat saya," akui Hotman Paris.
Kendati menolak, Hotman Paris mengaku sempat setuju saat ditawari untuk jadi kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Bahkan kala itu, Hotman Paris dan pihak Ferdy Sambo sudah deal-dealan harga.
"Jujur saya udah sempat bilang iya (setuju jadi pengacara Ferdy Sambo). Harganya pun sudah disepakati. Tapi sebelum saya bilang iya, tiga hari saya enggak bisa tidur," pungkas Hotman Paris dalam tayangan di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang menyebar di media sosial.
Baca juga: Segini Uang Pensiun dan Gaji yang Tak Lagi Didapat Ferdy Sambo, Sang Jenderal Terancam Hukuman Mati
Bukan Pembunuhan Berencana ?
Alasan lain Hotman Paris menolak tawaran Ferdy Sambo karena ia dilarang anak dan istrinya.
Namun diakui Hotman Paris, ada sebuah faktor yang membuatnya sempat ingin membela Ferdy Sambo.
"Pengacara itu kan, diadakan profesi pengacara bukan untuk membela orang yang benar-benar bersih. Pengacara itu ada untuk membela agar orang mendapat putusan sesuai perbuatannya," kata Hotman Paris.
"Sambo kan sudah mengakui bahwa dia memerintahkan penembakan. Berarti sudah kena 338 (pasal) pembunuhan biasa," sambungnya.
Bukan karena tawaran uang dengan jumlah fantastis, Hotman Paris sempat setuju jadi pengacara Ferdy Sambo karena adanya bocoran dari tim kuasa hukum sang tersangka.

Ternyata ada 'petunjuk' yang mengarah bahwa kasus pembunuhan Brigadir J bukanlah terencana.
"Saya waktu itu mau (jadi pengacara Sambo), bukan karena tergoda uangnya. Karena saya sudah dapat data dari tim kuasa hukumnya (Ferdy Sambo), bahwa ada arahnya ke arah seolah-olah ini bukan berencana, tapi spontan," pungkas Hotman Paris.
Terkait petunjuk tersebut, Hotman Paris pun mengungkap temuan tim Ferdy Sambo.
Baca juga: Siasat Dibalik Sidang Banding Ferdy Sambo Terungkap, IPW Sebut Sudah Ada Lobi yang Berhasil
Bahwa Ferdy Sambo membunuh Brigadir J menggunakan perantara tangan Bharada E karena emosi.
"Karena begitu si ibu (Putri Candrawathi) pulang dari Magelang, menurut informasi dari hasil kesaksian ajudan di BAP, bahwa Ferdy Sambo menangis. Kalau seorang jenderal menangis, berarti ada kejadian yang dia dengar dari istrinya yang sangat menyakiti hatinya, emosi," ucap Hotman Paris.
Alibi itulah yang diyakini Hotman Paris akan dipakai pengacara Ferdy Sambo di persidangan kelak.
"Kurang dari satu jam (terjadi penembakan Brigadir J), masih tersulut emosi. Itu yang nanti, perhatiin deh, itu pasti dipakai kuasa hukumnya (Ferdy Sambo) sebagai pembelaan bahwa itu bukan pembunuhan berencana. Jaksa harus hati-hati," imbuh Hotman Paris.

The Dream Case
Namun, ada satu celah yang dimiliki tim Ferdy Sambo menurut Hotman Paris.
Yakni soal pengakuan Bripka RR yang sempat ditawari membunuh Brigadir J.
Kesaksian Bripka RR itu bisa mengindikasikan adanya pembunuhan berencana yang diurai Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
Baca juga: Akhirnya Pengacara Brigadir J Ungkap Sosok Penentu Kematian Yosua, Ternyata Bukan Bharada E
"Waktu Ricky disuruh nembak, Bharada E mau, itu dianggap perencanaan, tapi kan itu masih dalam keadaan (Ferdy Sambo) emosi. Pembunuhan spontan itu kan dalam keadaan emosi, kurun waktunya singkat. Itu pasti jadi debat utama dalam perkara Sambo. Makanya saya waktu itu sempat mau," kata Hotman Paris.
Ogah jadi kuasa hukum Ferdy Sambo, Hotman Paris menyebut kasus Brigadir J sebenarnya adalah the dream case atau kasus impian para pengacara.
"Padahal itu adalah kasus, kalau di dunia internasional itu adalah the dream case, kasus impian bagi pengacara. Karena bakal tampil tiap hari di TV, nanti sidang bergaya, segala macam. Dan ada seorang oknum yang udah kirim utusannya agar disetujui sebagai pengacaranya, akhirnya saya ambil keputusan menolak," tegas Hotman Paris saat diwawancarai awak media.