Polisi Tembak Polisi

'Siap-siap Kecewa' Kata Kamaruddin Sebut Ayah Brigadir J Mulai Jenuh 3 Bulan Tak Ada Kepastian

Kamaruddin Simanjuntak sebut ayah Brigadir J mulai jenuh lantaran 3 bulan tak ada kepastian dalam kasus pembunuhan anaknya.

Editor: Siti Fauziah Alpitasari
Kolase Tribunnews.com dan Kompas.com
Samuel Hutabarat mulai jenuh lantaran tak ada kepastian sial kasus pembunuhan putranya Brigadir J 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tiga bulan sudah berjalan, kasus tewasnya Brigadir J belum juga ada titik temu.

Meski begitu, Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menegaskan bahwa pihaknya tidak menyerah begitu saja.

Namun dengan tidak adanya kepastian, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan keluarga Brigadir J hanya bersiap-siap kecewa lantaran proses pengusutan berbelit-belit.

Berkas para tersangka kasus tersebut hingga kini belum lengkap padahal sudah hampir tiga bulan.

"Tidak ada yang menyerah, hanya bilang kita siap-siap kecewa karena muter-muter di situ omongannya mereka penyidik," tegasnya saat dihubungi, Senin (19/9/2022).

Meski demikian, pihaknya akan tetap mengawasi dan mengawal kasus ini.

Baca juga: Ayah Brigadir J Akui Pusing Lihat Pemberitaan Kasus Pembunuhan Anaknya yang Berbelit: Aku Hindari

"Saat ini, kita masih terus dan keterangan saksi untuk kita pakai di pengadilan," ungkapnya.

Kata dia pihak keluarga Brigadir Yosua jenuh dengan pemberitaan saat ini yang tak kunjung masuk ke meja hijau.

"Ayah mendiang Brigadir Yosua, Bapak Samuel mungkin jenuh karena tiga bulan tidak ada kepastian," katanya.

Walaupun Samuel Hutabarat merasa jenuh, tetapi masih tetap semangat untuk memperjuangkan kebenaran.

"Hingga sampai sekarang saya masih jadi pengacara orangtua Brigadir Yosua, kita tetap semangat," tutur Kamaruddin.

Kapolri Dibohongi Ferdy Sambo

Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap kebohongan Ferdy Sambo kepadanya.

Diungkapkan Listyo Sigit Prabowo, setidaknya Ferdy Sambo 5 kali berbohong padanya soal pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kepada Kapolri, pria yang dulunya menjabat Kadiv Propam itu selalu membuat narasi yang menyebabkan Brigadir J tewas karena baku tembak.

"Saya sampaikan supaya dia bicara jujur, FS (Ferdy Sambo) menyampaikan faktanya seperti itu," kata Kapolri.

Ferdy Sambo tidak mengubah keterangannya juga saat itu, walau sudah berhadapan dengan orang nomor 1 di Polri.

"Sampai terakhir mau dimasukkan ke tempat khusus (patsus) dia masih mempertahankan (baku tembak)," ungkap Kapolri, dikutip dari acara Kick Andy di Metro TV.

Padahal menjelang dimasukkan ke tempat khusus, ucapnya, sudah ada tersangka yang mengubah keterangannya dari baku tembak jadi penembakan.

"Saat itu sudah banyak keterangan berubah dari RE (Richard Eliezer) dan saudara Kuat Maruf," ucapnya.

Ferdy Sambo tetap mempertahankan skenario yang disampaikan di awal, dan membantah terlibat melakukan penembakan.

"Itu pilihan yang bersangkutan ya," ujar Kapolri.

Pada kesempatan itu, Kapolri pun menegaskan tidak ada negosiasi dengan Ferdy Sambo.

Soal Putri Candrawathi yang masih belum ditahan, dibantah Kapolri sebagai bagian dari negosiasi.

Baca juga: Kita Kecewa Kata Ayah Brigadir J Lihat Rekonstruksi, Ibunda Almarhum Yosua Kurung Diri di Kamar 

Menurutnya, soal Putri belum ditahan sudah jadi kewenangan penyidik.

Ada beberapa faktor yang membuat Putri tak ditahan, seperti adanya rekomendasi dari Komnas Perempuan, dan alasan kemanusiaan.

"Saya sudah minta agar ke depan, penyidik kepolisian melakukan SOP yang sama, agar kepada masyarakat yang rentan juga mendapat perlakuan yang sama," ungkap Kapolri.

Sumber : Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved