Polisi Tembak Polisi
Kasus Brigadir J Mulai Redup Usai 3,5 Bulan Berlalu, Tangis Ibunda Yosua Pecah Minta Bantuan Publik
Sadar kasus kematian Brigadir J mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian putranya. Rosti pun berurai air mata
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tak semasif satu bulan lalu, perkembangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) mulai melandai.
Terlebih kasus pembunuhan yang diprakarsai Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu belum masuk ke meja hijau alias pengadilan.
Penyidik kepolisian masih menunggu berkas yang diajukannya diterima secara lengkap oleh pihak kejaksaan.
Kasus obstruction of justice yang dilakukan Ferdy Sambo dan puluhan polisi lainnya juga masih terhenti.
Sebab ada anggota kepolisian yang merupakan saksi kunci yang belum bisa memberikan keterangan lantaran mendadak sakit parah.
Baca juga: BEDA NASIB, Ibunda Brigadir J Pilu Lihat Makam Yosua Memprihatinkan, Kondisi Ferdy Sambo Sebaliknya
Alhasil, kasus tersebut masih belum ada keterbaharuan.
Hingga di hari ke-78, kasus tersebut masih terus dikawal orangtua dan keluarga almarhum Brigadir J.
Terlebih kedua orangtua Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Mereka dengan setia menunggu kabar terbaru kasus kematian sadis sang anak kesayangan.
Berbicara perihal anak kesayangan, Yosua nyatanya adalah anak yang paling diingat oleh Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Sebab dari empat anaknya, Samuel Hutabarat menyebut Brigadir J adalah anak yang paling penurut dan penyayang.

Selain itu, Yosua juga diakui Samuel Hutabarat adalah sosok yang pandai bergaul dan rendah hati.
Saking rendah hatinya, Yosua selalu melakukan kebiasaan unik saat pulang ke kampung halaman di Jambi.
Punya jabatan di kepolisian, Yosua justru enggan menampakkan hal itu ke oran-orang di kampungnya.
Saat pulang ke rumah, Yosua akan mengenakan pakaian sederhana yakni celana pendek dan sandal jepit.
Melihat sosok rendah hati Yosua, Samuel Hutabarat sempat protes.
"Bang, kamu ini bikin malu bapak, kok gitu cara berpakaiannya datang ke sini ?" pungkas Samuel Hutabarat.
"Pak, ini kan Sungai Bahar, enggak usah berlebihan. Pakai celana pendek, pakai sandal jepit," kata Samuel seraya menirukan perkataan Brigadir J.

Tangisan Ibunda Yosua
Tak hanya Samuel Hutabarat yang bercerita, Rosti Simanjuntak pun turut bersuara.
Dalam undangan wawancara di sebuah kafe di Jambi, Rosti Simanjuntak berurai air mata saat diminta bercerita soal sosok almarhum Yosua.
Memulai cerita, Rosti Simanjuntak menyebut Yosua adalah titipan Tuhan yang paling berharga dalam hidupnya.
Baca juga: Sebut Citra Polri Rontok Gara-gara Kasus Ferdy Sambo, Yunarto : Bisa Dikatakan Merah
"Semenjak kecil, memang anak ini dititipkan Tuhan, merupakan harta yang berharga di keluarga kami, terlebih saya ibunya yang sudah melahirkan, membesarkan, mandiri mengajarinya," ungkap Rosti Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Bonapasongit Studio, Sabtu (24/9/2022).
Setali tiga uang dengan sang suami, Rosti mengakui bahwa Yosua adalah anaknya yang paling penurut.
Dalam keadaan apapun, Yosua tidak pernah mengeluh atau membantah ucapan sang ibu.
Karenanya saat mendengar Yosua telah tiada, hati Rosti hancur berantakan.
"Kalaupun diceritakan, sangat berat, mungkin kalau saya ceritakan, antara percaya enggak percaya. Apapun penderitaannya, dia (Yosua) menerima dan tidak pernah berkata apapun saking penurutnya, dan patuhnya, itu kelebihan di antara mereka berempat," kata Rosti Simanjuntak.
Mengenang sosok Brigadir J, Rosti menyebut putranya bisa mengerjakan semua pekerjaan.
Tak hanya itu, almarhum Yosua juga diakui Rosti Simanjuntak adalah anak yang peka.
"Dia dari kecil diberi Tuhan suatu feeling, instingnya luar biasa, yang bisa mengerti kondisi mamanya, bahkan kakak dan adiknya," akui Rosti Simanjuntak.
Lantaran hal tersebut, Rosti sangatlah dekat dengan Yosua.
Semasa hidupnya, Yosua selalu menelepon Rosti Simanjuntak setiap hari.
Dalam obrolannya, Rosti selalu memberikan nasihat agar Yosua jadi sosok baik hati dan bisa memegang kepercayaan.
"Saya bertanya setiap hari dan memberikan saran kepada dia, agar dia melakukan yang baik. Tidak boleh berlaku walaupun kita sudah dikasih orang kepercayaan, kita jangan sampai membuat orang tidak percaya. Saran itu, itulah yang diingatnya, anak ini sangat patuh dan penurut," pungkas Rosti Simanjuntak.
Mengenang kematian sang putra kesayangan, Rosti Simanjuntak meminta doa kepada khalayak.

Sadar kasus anaknya mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian Yosua.
"Mohon bantu kami, bapak ibu, untuk mengungkap kasus ini, agar kasus ini terungkap dengan kebenaran dan keadilan dari Tuhan, dengan bantuan bapak dan saudara semua," pinta Rosti Simanjuntak.
Terkait kasus sang putra, Sameul Hutabarat turut geram.
Baca juga: Gigih Lawan Ferdy Sambo, Ini Identitas Asli Kamaruddin Simanjuntak, Anak Pembawa Hoki yang Pemberani
Terlebih pembunuh utama Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bak tak ingin mengakui perbuatan kejinya.
Seperti diketahui, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terus menggaungkan isu pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J.
"Anak kita sudah meninggal dunia, yang pertama, sudah difitnah, yang di Duren Tiga, ini lagi di Magelang difitnah lagi. Sudah mati, difitnah lagi. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Samuel Hutabarat.