Insiden Arema Vs Persebaya
Usut Tragedi Kanjuruhan, Komdis PSSI Putuskan 3 Poin, 2 Orang Dilarang Aktif di Sepakbola Indonesia
Dalam peristiwa itu sebanyak 125 orang meninggal dunia usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), yang berkesudahan 2-3.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Terkait hukuman, Erwin Tobing membeberkan bahwa Arema FC mendapatkan sanksi atas sejumlah kelalaian dalam penyelenggaraan pertandingan.
Atas kelalaian tersebut, Komdis PSSI memutuskan jika Arema FC tidak boleh menyelenggarakan pertandingan di Malang.
"Dari hasil sidang kami kepada Arema FC dan panpelnya, keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan jauh dari Malang," tegasnya.
Baca juga: Dihantui Rasa Bersalah Tragedi Kanjuruhan, Tangis Pemain Arema Pecah: Kalau Saja Kemarin Kami Menang
Tak hanya itu, Erwin Tobing juga mengatakan, Arema FC dikenakan sanksi administrasi.
"Kemudian Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta dan ketiga adalah pengulangan terhadap pelanggaran terhadap di atas akan dapat hukuman lebih berat. Ini adalah hasil sidang," jelasnya.
Sementara itu, Erwin Tobing juga menjelaskan, ketua panpel pertandingan Arema FC dan security officer mendapatkan hukuman berat atas kelalaiannya.
"Kepada panpel, Abdul haris, sebagai ketua panpel dia bertanggungjawab terhadap pelaksanaan event besar ini. Dia harus siap. Kami melihat dia tidak menjalankan tugasnya dengan baik, dia gagal mengantisipasi kerumunan," jelasnya.
"Pintu-pintu yang seharusnya terbuka tapi pada kenyataannya tertutup. Abdul Haris sebagai ketua panpel, tidak boleh beraktifitas di lingkungan sepakbola tanah air seumur hidup," tambahnya.
"Security officer, orang yang mengatur keluar masuk penonton, Suko Sutrisno. Dia bertanggungjawab terhadap beberapa poin yang harus dilaksanakan, tapi tidak dilakukan dengan baik. Suko Sutrisno tidak boleh beraktifitas di lingkungan sepakbola Indonesia, seumur hidup," pungkasnya.
Baca juga: Merinding, Aremania Ungkap Kebaikan Sahabat Saat Detik-detik Tragedi Kanjuruhan, Nyawa Ikut Melayang
Ketum PSSI minta maaf
Akibat kericuhan yang terjadi di Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta maaf atas kejadian tersebut.
Mochamad Iriawan juga langsung membentuk tim invastigasi untuk menyelidiki tragedi Kanjuruhan.
" PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan."
"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut."