CCTV Kanjuruhan Jadi Bukti Adannya Oknum Yang Menutup Pintu Keluar, Panpel Arema FC Singgung PSSI
Bahkan Abdul Haris menyinggung soal CCTV stadion jika ada oknum yang memang sengaja untuk menutup pintu. Dari CCTV itu nantinya akan diketahui siapa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usai ditetapkannya sebagai tersangka, Abdul Haris selaku Panpel Arema FC'> Panpel Arema FC masih terus berbicara mengenai tragedi Kanjuruhan.
Bahkan, Abdul Haris pun meminta jenazah korban tragedi Kanjuruhan untuk di autopsi, hingga menyindir PSSI.
Lalu, Abdul Haris juga membeberkan fakta tenta pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Menurut pengakuan Abdul Haris, pihaknya sudah membuka pintu stadion tapi ada oknum yang mengunci.
Abdul Haris menilai seharusnya PSSI juga ikut bertanggung jawab selain Panpel dan Direktur PT LIB.
Sedangkan Panpel dan Direktur PT LIB kini sudah dijadikan tersangka.
"Kalau saya dijadikan tersangka, saya menerima. Saya ikhlas tanggung jawab ini saya pikul, atas nama kemanusiaan saya takut siksa Allah dari pada siksa dunia."
Baca juga: Akhirnya Rekaman CCTV Pintu 13 saat Tragedi Kanjuruhan Terkuak, Tim Pencari Fakta: Mengerikan Sekali
"Tidak apa-apa kalau memang ini takdir dan musibah yang saya hadapi," kata Abdul Haris, Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut, Abdul Haris menyindir PSSI agar tidak cuci tangan dalam tragedi Kanjuruhan dan berlindung di balik regulasi.
"Tapi jangan ketika sukses pertandingan seluruh Indonesia-lah ketuanya, tapi ketika ada kegagalan dilimpahkan kepada ketua Panpel."
"Janganlah berbahagia di atas penderitaan kesedihan kami. Saya sangat respek pada otoritas dan operator pertandingan bola di Indonesia."
"Tapi saya mengetuk hati nurani semua, karena sepak bola itu jiwa sportivitas. Jangan berlindung di balik regulasi, bapak-bapak lepas cuci tangan," tambahnya.

Lebih lanjut Abdul Haris meminta pertanggung-jawaban PSSI yang juga memberi izin terlaksananya pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Secara moral saya tanggung jawab, saya sportif, ini kesalahan saya karena sebagai Panpel tidak bisa menyelamatkan dan melindungi suporter."