Polisi Tembak Polisi
Bentuk Pelecehan Terhadap Putri Candrawathi Terkuak, Brigadir J Disebut Ancam Tembak Ferdy Sambo
Eksepsi atau nota pembelaan Ferdy Sambo mengurai kejadian hingga bentuk pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nota keberatan atau eksepsi yang dibacakan tim pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022) jadi sorotan.
Pasalnya dalam eksepsi tersebut, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mengurai ancaman dari Brigadir J saat insiden pelecehan seksual di Magelang pada 7 Juli 2022.
Tak hanya itu, Putri Candrawathi juga mengurai detail pelecehan seksual yang ia dapatkan dari Brigadir J saat di Magelang.
Hingga akhirnya, bentuk pelecehan atau kekerasan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi pun terkuak.
Nota pembelaan terdakwa itu dibacakan oleh pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Sarmauli Simangunsong.
Baca juga: Terungkap di Persidangan Obrolan Putri Candrawathi dan Brigadir J di Kamar, Yosua Mendadak Nangis
Mulanya, Sarmauli Simangunsong menjelaskan kronologi insiden mengejutkan di Magelang pada 4 Juli 2022.
Yakni saat Brigadir J berinisiatif menggendong Putri Candrawathi.
"Pada malam hari tanggal 4 Juli 2022, bertempat di lantai 1 Rumah Magelang, kondisi Putri Candrawathi saat itu sedang sakit kepala dan tidak enak badan,
tiba-tiba Yosua bermaksud membopong Putri Candrawathi yang sedang selonjoran di sofa sambil menonton TV ke kamar di lantai 2. Namun niat dari Yosua tersebut ditepis oleh Putri Candrawathi. Melihat perbuatan dari Yosua yang ingin membopong Putri Candrawathi, Kuat Maruf menegur Yosua dengan perkataan “Kamu siapa..!”," ungkap Sarmauli Simangunsong dilansir TribunnewsBogor.com dari siaran langsung Kompas TV.
Lebih lanjut, Sarmauli Simangunsong pun mengungkap tabiat almarhum Brigadir J saat niatannya untuk menggendong Putri Candrawathi dihalangi Kuat Maruf.
"Setelah ditegur oleh Kuat Maruf, Yosua keluar untuk menghampiri Richard Eliezer dan mengajaknya untuk kembali membopong Putri Candrawathi. Niat tersebut kembali ditolak oleh Putri Candrawathi dan Kuat Maruf kembali menegur dengan mengatakan “Gak ada yang angkat-angkat ibu”. Yosua pun terlihat kesal dan keluar dari rumah Magelang," sambung Sarmauli Simangunsong.

Beranjak ke tanggal 7 Juli 2022, Sarmauli Simangunsong menceritakan insiden pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.
Mulanya, Putri Candrawathi terkejut saat mendapati Brigadir J sudah berada di kamarnya pada sore hari menjelang malam.
Diungkap Putri Candrawathi dalam BAP, Brigadir J memaksa membuka bajunya lalu melakukan tindak kekerasan seksual.
"Sekitar pukul 18.00 tepatnya setelah Ricky Rizal dan Richard Eliezer berangkat ke SMA Taruna Nusantara, Putri Candrawathi yang sedang tidur di kamarnya terbangun mendengar pintu kaca kamar miliknya terbuka dan mendapati Yosua telah berada di dalam kamar. Tanpa mengucapkan kata apapun, Yosua membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi,"
"Bahwa dikarenakan keadaan Putri Candrawathi yang sedang sakit kepala dan tidak enak badan serta kedua tangannya dipegang oleh Yosua, Putri Candrawathi secara tidak berdaya hanya dapat menangis ketakutan dan dengan tenaga lemah berusaha memberontak," kata Sarmauli Simangunsong.
Baca juga: Arif Rahman Gemetar Lihat CCTV Brigadir J Masih Hidup, Ferdy Sambo Murka : Kamu Tidak Percaya Saya?