Polisi Tembak Polisi
Bentuk Pelecehan Terhadap Putri Candrawathi Terkuak, Brigadir J Disebut Ancam Tembak Ferdy Sambo
Eksepsi atau nota pembelaan Ferdy Sambo mengurai kejadian hingga bentuk pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Diungkap lebih jelas oleh Sarmauli Simangunsong, Putri lantas menyebut Brigadir J panik lantaran aksi kejinya nyaris ketahuan.
"Bahwa tiba-tiba terdengar seseorang yang hendak naik ke lantai 2 Rumah Magelang, Yosua panik dan memakaikan pakaian Putri Candrawathi sebelumnya dilepas secara paksa oleh Yosua sambil berkata “tolong bu, tolong bu”. Lalu, Yosua menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa Putri Candrawathi untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang akan naik ke lantai 2 Rumah Magelang namun Putri Candrawathi menolaknya dengan cara berusaha menahan badannya," imbuh Sarmauli Simangunsong.

Panik, Brigadir J disebut Putri Candrawathi lantas mengancamnya.
Kala itu diungkap Putri, Brigadir J mengancam akan menembak keluarganya termasuk Ferdy Sambo.
"Kemudian Yosua membanting tubuh Putri Candrawathi ke kasur dan kemudian kembali memaksa Putri Candrawathi untuk berdiri sambil mengancam “Awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo, saya tembak kamu, Ferdy Sambo dan anak-anak kamu!”. Dikarenakan Putri Candrawathi sudah tidak berdaya dan tidak mampu untuk berdiri, Yosua kembali membanting Putri Candrawathi ke kasur dan selanjutnya memaksa kembali untuk berdiri dengan posisi berdiri di depannya dan memaksa untuk keluar dari kamar," pungkas Sarmauli Simangunsong.
Langsung bersiasat, Putri Candrawathi menyebut dirinya sempat berusaha agar ada orang yang menolongnya.
"Putri Candrawathi kemudian dengan sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang terbuat dari plastik yang tidak memantulkan suara yang keras dan menendang-nendangkan kakinya ke pintu kasa dengan harapan ada seseorang yang dapat mendengarnya. Namun sayangnya tidak ada orang yang dapat menghampiri sumber suara tersebut," imbuh Sarmauli Simangunsong.
Membacakan isi eksepsi selanjutnya, Sarmauli Simangunsong menyebut bahwa Kuat Maruf sempat meminta Putri Candrawathi agar lapor pada Brigadir J.
"Putri Candrawathi kemudian meminta Ricky Rizal untuk memanggil Kuat Maruf dan menenangkan agar tidak terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Yosua. Kuat Maruf menyampaikan kepada Putri Candrawathi “Ibu harus lapor Bapak, supaya tidak jadi duri dalam rumah tangga Ibu”. Putri Candrawathi lalu meminta Ricky Rizal agar memanggil Yosua," ucap Sarmauli Simangunsong.

Melihat kedatangan Yosua, Putri Candrawathi pun diakui Sarmauli Simangunsong langsung melayangkan ultimatum.
Hal itu belakangan membuat Yosua menangis.
"Agar tidak terjadi keributan, Putri Candrawathi mengatakan kepada Yosua “saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya tapi saya minta kamu untuk resign”. Kemudian Yosua keluar kamar sambil menangis dan turun bersama Ricky Rizal," ujar Sarmauli Simangunsong.
Baca juga: Ferdy Sambo Rupanya Sempat Ditodong Pistol, Bukan Oleh Brigadir J Tapi Sosok Ini
Setelah kejadian itu, Putri Candrawathi mengaku langsung mengadu ke sang suami.
"Sekitar tengah malam, pergantian hari, dari tanggal 7 Juli 2022 menuju tanggal 8 Juli 2022, Putri Candrawathi kemudian secara berbisik-bisik menelpon Terdakwa Ferdy Sambo sambil menangis dan ketakutan sekaligus menyampaikan bahwa dirinya ingin segera kembali ke Jakarta karena Yosua berlaku kurang ajar terhadap dirinya. Meskipun Terdakwa Ferdy Sambo mendesak Putri Candrawathi menceritakan apa yang terjadi, Putri Candrawathi menyampaikan sebaiknya besok saja setelah tiba di Jakarta untuk menjelaskannya," pungkas Sarmauli Simangunsong.