Gelagat Icha Korban Pembunuhan Pendeta Muda Sebelum Dicekik, Terus Menunduk Saat Berada di Lift
Gelagat Ade Yunia Rizabani atau yang akrab disapa Icha (36) sebelum dibunuh dengan cara dicekik oleh Rudolf Tobing jadi sorotan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Gelagat Ade Yunia Rizabani atau yang akrab disapa Icha (36) sebelum dibunuh dengan cara dicekik oleh Rudolf Tobing jadi sorotan.
Gelagat anehnya itu yakni saat Icha bersama dengan Rudolf Tobing sedang berada di dalam lift menuju ke kamar lantai 18 salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Saat itu Icha terlihat menunduk cukup lama saat berada di lift tersebut.
Seolah bak firasat, lantai lift yang sempat ia lihat dalam waktu cukup lama itu jadi tempat Rudolf Tobing membawa jenazahnya menggunakan troli dan terlihat tersenyum senang.
Pada rekaman CCTV yang dilansir dari Kompas TV, Sabtu (22/10/2022), Rudolf Tobing bersama Icha sedang berdiri di depan pintu lift yang di atasnya bertuliskan nomor 11.
Ade Yunia Rizabani saat itu terlihat mengenakan baju berwarna kuning yang dipadukan dengan rok pendek dan masker berwarna putih juga kacamata.
Icha juga terlihat membawa tas di lengan kanannya dan lengan kirinya menjinjing tas belanja berwarna merah.
Sementara itu, Rudolf Tobing tampak mengenakan baju puting dengan list kuning dan hitam di bagian lengannya.
Rudolf Tobing terlihat membawa dua tas yang ia selempangkan di kedua bahunya.
Saat berada di dalam lift dan pintunya tertutup, Icha tampak menunduk melihat ke arah lantai lift.
Baca juga: Pendeta Muda yang Senyum Usai Bunuh Temannya Hari Ini Akan Jalani Cek Kejiwaan
Sementara itu, Rudolf tampak bergerak-gerak ke kanan kiri bahkan sesekali melihat ke arah atas dan mengusap keningnya.
Ia lalu menghampiri Icha dan berjalan ke arah lantai yang sedari tadi dilihat oleh Icha.
Keduanya pun tampak mengobrol, dan kemudian Icha melihat ka arah atas.
Sementara Rudolf Tobing terus menerus bergerak ke berbagai arah dan terlihat menengok ke arah CCTV dan sedikit menempelkan tubuhnya di dinding lift.
Icha pun tampak terus memperhatikan gelagat Rudolf Tobing yang sedari tadi tidak bisa diam itu.
Rudolf Tobing terus menerus melihat ke arah atas sambil berputar-putar.

Ia juga terlihat mengusap kepala belakang dan menggerakkan lengan kirinya ke arah Icha.
Kemudian pintu lift pun terbuka di lantai 18 dan Rudolf tampak langsung keluar terlebih dahulu.
Tak menaruh curiga apapun, Icha lantas mengikuti Rudolf Tobing keluar dari lift tersebut.
Keduanya berjalan ke arah kiri lift dengan posisi Icha berada di belakang Rudolf Tobing yang berjalan lebih dulu.
Baca juga: Mengaku Senang Usai Membunuh Wanita dalam Plastik, Mantan Pendeta Muda Tebar Senyum Riang di Lift
Pada CCTV selanjutnya, tampak dari lantai yang sama Rudolf Tobing memasuki lift sambil membawa troli.
Troli itu berisi pelastik hitam yang ternyata menyimpan mayat Icha yang sebelumnya naik lift bersama dirinya.
Di atas plastik hitam itu tampak ditumpuk dengan guling dan tas yang sebelumnya ia bawa.
Terlihat Rudolf Tobing tersenyum ke arah orang lain yang sudah lebih dulu berada di dalam lift.
Dengan santai, ia mendorong troli berisi mayat Icha itu ke dalam lift.
Orang yang lebih dulu berada di dalam lift itu tampak sedang memainkan ponselnya.

Rudolf Tobing kemudian terlihat menyapa dan melemparkan senyuman pada orang tersebut.
Menurut AKBP Indrawienny Panji Yoga, senyuman itu merupakan tanda kepuasan Rudolf Tobing telah berhasil membunuh AYR.
“Pelaku merasa senang karena target sudah bisa dicapai,” kata dia dilansir dari Kompas TV, Sabtu (11/10/2022).
Setelah dibawa turun, jenazah Icha pun ia buang di kolong tol Becakayu, Bekasi.
Baca juga: Pembunuh Wanita di Apartemen Ternyata Pernah Isi Khotbah di Bogor, Sudah Tak Aktif Sejak 3 Bulan
Sosok Icha
Sementara itu, berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com dari akun Instagramnya, @ichachuuy, Icha menulis di bio bahwa dirinya merupakan seorang traveller.
Ia juga menambahkan informasi lainnya yakni free diver, scuba driver, mountaineer, dan dancer.
Bahkan di foto profilnya, Icha tampak sedang berada di tengah laut dengan pemandangan indang di belakangnya.
Pada akun Facebook-nya, Icha juga kerap memposting beberapa kegiatannya saat traveling.
Mulai dari gunung, laut, hutan, dan banyak lainnya.
Pada informasi di Facebook-nya, Icha menuliskan bahwa ia kuliah di Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Baik akun Instagram dan Facebooknya itu tampak di privat sehingga tidak bisa dilihat oleh orang yang bukan temannya.
Di Instagram, Icha tampak memiliki 1.326 followers dan 2,434 following.

Menurut AKBP Indrawienny Panji Yoga, Icha merupakan teman pelaku.
“Korban dan pelaku merupakan kawan, bisa dibilang sahabat, teman dekat. Pelaku dan korban pernah bergabung di komunitas GA Army dan melakukan siaran bareng,” kata dia.
Ia juga mengungkap motif pelaku tega menghabisi teman dekatnya itu.
“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku merasa dikhianati oleh korban, karena korban pernah berjalan bersama salah satu yang pelaku anggap sebagai musuh pelaku,” kata dia.
Orang yang jadi musuh pelaku itu, kata dia, sebelumnya juga merupakan temannya sendiri.
“Padahal tadinya teman, namun sempat bersitegang akhirnya jadi musuhan,” tambahnya.
Awal perencanaan pembunuhan itu yakni saat pelaku melihat foto korban bersama orang yang ia anggap sebagai musuh tersebut.
“Fotonya di suatu acara kawan pelaku juga. Jadi pelaku merasa sakit hati terhadap korban dan temannya. Harusnya temannya ini berpihak kepada dia, kenapa harus berjalan dengan orang yang tidak disukai pelaku,” ungkapnya.