Siasat Keji Rudolf Tobing Habisi Nyawa Icha, Pelaku Sempat Cari Tutorial Bunuh Orang di Internet

Saat membunuh korbannya, Icha, Rudolf Tobing melakoni siasat keji di apartemen. Rudolf Tobing pun sempat mencari tutorial membunuh di internet

Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Sosok pembunuh wanita yang buang jasad korbannya di bawah kolong tol Becakayu terungkap. RT atau Rudolf Tobing ternyata adalah seorang pendeta muda. Saat membunuh korbannya, Icha, Rudolf Tobing melakoni siasat keji 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Taktik keji Rudolf Tobing dalam menghabisi nyawa Icha terbongkar.

Sebelum membunuh Icha dengan cara sadis, Rudolf Tobing sempat mencari tutorial pembunuhan di internet.

Untuk diketahui, mantan pendeta muda Rudolf Tobing membunuh dan membuang jasad Icha di bawah kolong Tol Becakayu.

Ternyata alasan Christian Rudolf Tobing membunuh AYR alias Icha (36) bukan hanya karena sakit hati.

Ia menghabisi rekan kerjanya karena takut korban lapor polisi dan mengungkap rencana jahatnya terhadap sosok H.

H dianggap musuh sekaligus menjadi target yang harus dibunuh oleh Rudolf.

Hal itu diketahui setelah polisi mengungkap percakapan terakhir Rudolf Tobing dengan AYR alias Icha (36) sebelum akhirnya dibunuh hingga jasadnya dibuang di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, Rudolf berniat membunuh rekannya berinisial H yang kini bermusuhan.

Namun tersangka mendapat kesulitan untuk membunuh H sehingga dia mengganti target kepada Icha.

Icha juga menjadi target Rudolf untuk dibunuh karena dirinya merasa sakit hati menganggap dikhianati oleh Icha yang akrab dengan H.

Untuk itu, Rudolf membuat siasat dengan mengajak Icha siaran podcast pura-pura agar terpancing ikut ke apartemen di kawasan Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan.

Gelagat Ade Yunia Rizabani atau yang akrab disapa Icha (36) sebelum dibunuh dengan cara dicekik oleh Rudolf Tobing jadi sorotan.
Gelagat Ade Yunia Rizabani atau yang akrab disapa Icha (36) sebelum dibunuh dengan cara dicekik oleh Rudolf Tobing jadi sorotan. (Kolase Facebook/Youtube)

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.

Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada Icha perihal apakah korban memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.

Baca juga: Sebelum Bunuh Teman Wanitanya di Apartemen, Rudolf Tobing Sempat Belajar Mencekik Lewat Internet

"Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Rudolf lalu menagih komitmen dari Icha. Dia meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.

"Pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudara H," jelas Panjiyoga.

"Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.

Tidak puas usai berhasil menerima uang dari korban, Rudolf kembali melontarkan pertanyaan kepada Icha.

Saat itu Rudolf bertanya apakah Icha tidak akan melaporkannya ke polisi.

Rudolf mengaku Icha berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian. Karena tidak percaya, Rudolf mencekik korban hingga meninggal dunia.

"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi pelaku tidak percaya akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," tuturnya.

Rudolf Tobing (36), mantan pendeta yang merupakan pelaku pembunuhan wanita berinisial AYR (36) mengungkap alasan kenapa dirinya tersenyum.
Rudolf Tobing (36), mantan pendeta yang merupakan pelaku pembunuhan wanita berinisial AYR (36) mengungkap alasan kenapa dirinya tersenyum. (Kolase Kompas TV)

Urungkan niat sewa jasa pembunuh Bayaran

Rudolf sempat berencana menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi target utama yakni rekannya berinisial H.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan tersangka mencari pembunuh bayaran itu melalui internet.

"Pelaku sempat pada saat sebelum melakukan pembunuhan untuk membunuh H, pelaku sempat men-searching di internet jasa pembunuhan bayaran dan tarifnya," kata Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Ngaku Puas Telah Bunuh Temannya, Rudolf Tobing Alami Gangguan Jiwa? Sempat Punya Trauma Dipukuli

Hal ini diketahui setelah penyidik Subdit Jatanraa Polda Metro Jaya memeriksa handphone tersangka dan ditemukan riwayat pencarian soal itu.

Sementara itu, Panjiyoga menyebut penyewaan pembunuh bayaran itu urung dilakukan karena tarifnya terlalu mahal.

"Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," ucapnya.

Namun, hal itu tidak membuat Rudolf mengurungkan niatnya untuk melakukan pembunuhan.

Dia kembali mencari cara lain di internet untuk menghabisi nyawa korban. Akhirnya, dia terpikirkan untuk menghabisi nyawa korban tanpa bersuara.

"Pelaku men-searching lagi bagaiman cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Cuma Sakit Hati, Rudolf Takut Rencana Jahatnya Dibongkar hingga Putuskan Membunuh Korban

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved