Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kisah Rohimah Korban Penyekapan Majikan di Bandung, Wajahnya Babak Belur, HP dan Dompetnya Raib

Warga dan aparat setempat langsung melarikan Rohimah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
istimewa
Kisah Rohimah Korban Penyiksaan dan penyekapan Majikan di Bandung, Wajahnya Babak Belur, HP dan Dompetnya Disita 

Sementara itu, Asep Muhidin, kuasa hukum korban mengatakan, selama ini komunikasi korban dengan keluarganya di Limbangan Garut terputus lantaran sang majikan menyita ponsel milik korban.

Ponsel dan sejumlah data pribadi menurutnya tidak berada di tangan korban dalam beberapa bulan.

"Dompet, data dan ponsel milik korban disita oleh majikannya sehingga selama ini komunikasi dengan keluarga terputus," ujarnya.

Menurutnya, Rohimah kini mulai merasa kesakitan akibat sejumlah luka penganiayaan yang dideritanya selama menjadi asisten rumah tangga (ART).

"Korban ini mengalami luka-luka, ia mulai merasakan ngilu tidur tidak nyenyak karena sakit dari luka yang dideritanya," kata Asep saat diwawancarai Tribunjabar.id di rumah korban yang beralamat di Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022).

Asep menuturkan, ia bersama rombongan sejumlah kepala desa di Limbangan sempat mendatangi rumah majikan korban.

Dari hasil kunjungannya itu, ia mendapatkan beberapa informasi terkait kondisi korban dari para tetangga tempat korban bekerja.

"Warga sering melihat korban ini dibiarkan kehujanan malam-malam di luar rumah majikannya," ucap Asep.

Dua majikan didiuga pelaku penganiayaan dan penyekapan ART di Kabupaten Bandung Barat sempat adu mulut dengan apara dan warga
Dua majikan didiuga pelaku penganiayaan dan penyekapan ART di Kabupaten Bandung Barat sempat adu mulut dengan apara dan warga (Kolase Instagram @infobandungbarat)

Para tetangga tersebut menurutnya, sempat beberapa memergoki korban tengah mengalami hal yang mengarah pada bekas kekerasan.

Mereka kemudian memanggil aparat setempat mulai dari TNI-Polri dan sejumlah tokoh masyarakat untuk merencanakan pembongkaran rumah tersebut.

"Jadi masyarakat setempat dan aparat di sana proaktif hingga akhirnya bisa menyelamatkan korban, diketahuilah dari sana wajah korban bengkak dan lebam," ucapnya.

Ia menuturkan saat ini pihak keluarga sudah mempercayakan proses hukum kepadanya, fokus keluarga saat ini tinggal menunggu korban sembuh.

Para kades di Limbangan juga menurutnya saat ini terjun langsung mendampingi keluarga korban.

"Alhamdulillah dibantu para kades Apdesi di Limbangan, kami dampingi korban untuk mendapat keadilan seadil-adilnya," ucap Asep.(*)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved