Gangster Bobol Sekolah
Pasca Aksi Pencurian Yang Diduga Dilakukan Oleh Gengster, Pihak Sekolah Pulangkan Muridnya
Diduga, kunci tersebut dibawa oleh para pelaku pencurian, pasalnya, kata Rohaeti kunci-kunci kelas tersebut tersimpan di dalam lemari yang berada di r
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - SDN Cihideung Ilir 04, Desa Cihideung Ilir, Kecematan Ciampea, Kabupaten Bogor, memulangkan para siswanya buntut aksi pencurian yang terjadi.
Kepala Sekolah SDN Cihideung Ilir, Rohaeti mengatakan, para murid dipulangkan lantaran pintu kelas semuanya tak bisa dibuka.
Diduga, kunci tersebut dibawa oleh para pelaku pencurian, pasalnya, kata Rohaeti kunci-kunci kelas tersebut tersimpan di dalam lemari yang berada di ruang guru.
Sedangkan, ruang guru tersebut dibuat berantakan oleh para pelaku.
"Kelas kita terkunci semua, engga tau sama malingnya dikemanain, kunci kelas itu dilemari, lemari itu kan di acak, kuncinya juga kayanya diambil, jadi anak-anak engga bisa masuk," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (31/10/2022).
Mau tidak mau, kata Rohaeti, pihak sekolah pun memulangkan para siswanya.
"Jadi kita untuk meredamnya dipulangkan aja, diberi tugas mengerjakan dirumah, tapi besok normal kembali," katanya.
Akibat kejadian itu, Rohaeti mengaku sangat shock, melihat kondisi sekolahnya yang sudah sangat bertantakan.
"Khawatir pasti, karena tadi kaget banget pas masuk biasa bersih tadi kaya darah, pastilah waswas, dengan kejadiannya dijadikan pembelajaran supaya kedepannya lebih hati-hati," ucapnya.
Diwartakan sebelumnya, SDN Cihideung Ilir 04 diduga dibobol oleh sejumlah orang yang diduga merupakan gangster.
Baca juga: BREAKING NEWS - SD di Ciampea Bogor Diduga Dibobol Gangster, Ruang Guru Diacak-acak
Pihak sekolah meyakini pelaku merupakan gangster lantaran para pelaku meninggalkan jejak berupa coretan yang bertuliskan 'Tom Gangster Bogor'.
Selain mengacak-acak ruang guru dan dua ruang kelas, pelaku juga berhasil membawa lari peralatan elektronik untuk menunjang pembelajaran.
"Yang hilang tiga laptop, tiga infokus, dua printer, satu speaker aktif, satu galon, satu dispenser, satu gas elpiji, kopi guru," kata Rohaeti.