Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tragedi Kanjuruhan

Posko TGA Terima Barang Milik Korban Tragedi Kanjuruhan Yang Jatuh di Stadion, Ada BPKB Kendaraan

Barang temuan itu sangat bergam, mulai dari kunci motor, dompet, BPKB kendaraan hingga uang tunai jutaan rupiah. Sebagai informasi, TGA saat ini tenga

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
SuryaMalang.com
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3, sejumlah barang milik Aremania ditemukan di stadion setelah tragedi Kanjuruhan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anjar Nawan Yusky, anggota Tim Hukum Gabungan Aremania mengatakan bahwa posko Tim Gabungan Aremania (TGA) menerima barang-barang milik Aremania yang tertinggal saat tragedi Kanjuruhan.

Sejumlah barang-barang tersebut kini telah diamankan.

Saat itu, beberapa barang yang ditemukan pada tragedi Kanjuruhan diantaranya seperti uang tunai hingga berkas.

Barang temuan itu sangat bergam, mulai dari Kunci Motor, dompet, BPKB kendaraan hingga uang tunai jutaan rupiah.

Barang-barang milik korban itu diserahkan langsung oleh Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW, Letkol Czi Arif Rochman Hakim ke TGA.

"Barang temuan di Stadion Kanjuruhan itu berupa dompet, uang tunai dan juga BPKB. Dengan perincian lebih detail, ada kunci kontak sepeda motor, uang tunai senilai kurang lebih Rp 7 juta, serta BPKB."

Baca juga: Jerit Tangis Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Lihat Jasad Anaknya Diotopsi, 6 Dokter Datangi Pemakaman

"Sedangkan untuk dompetnya, merupakan milik Aremania yang meninggal dan sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," kata Anjar.

Sebagai informasi, TGA saat ini tengah mengumpulkan beragam barang bukti yang diharapkan jadi penunjang rencana pelaporan kasus pembunuhan.

TGA juga memiliki beberapa barang bukti yang diserahkan langsung oleh korban maupun keluarga korban.

"Kami juga mendapat informasi keterangan dan juga bukti-bukti yang diberikan oleh korban maupun keluarga korban. Seperti ada resume medis, foto hasil laboratorium, hasil MRI, dan hasil rontgen," ungkap Anjar.

"Termasuk juga ada beberapa bukti berupa pakaian, syal, celana, dan sepatu yang digunakan oleh korban meninggal dan bukti tersebut diserahkan langsung oleh pihak keluarga. Dengan adanya bukti-bukti ini, ini menunjukkan bahwa kami siap membuat pelaporan," terangnya.

TGA dalam waktu dekat akan menjalankan rencana membuat laporan untuk dugaan kasus pembunuhan dalam Tragedi Kanjuruhan

Aremania telah membuat suatu gerakan, untuk menyerukan dan mengajak korban maupun keluarga korban bersama-sama membuat pelaporan pasal pembunuhan atas Tragedi Kanjuruhan.

Gerakan tersebut dinamakan GASPOL (Gerakan Suporter Lapor) dan telah dibuka mulai Selasa (1/11/2022) lalu.

Alun-Alun pada Senin (3/10/2022) malam mendadak syahdu oleh ratusan supporter di Bogor yang hadir karena solidaritas atas kejadian Tragedi Kanjuruhan.
Alun-Alun pada Senin (3/10/2022) malam mendadak syahdu oleh ratusan supporter di Bogor yang hadir karena solidaritas atas kejadian Tragedi Kanjuruhan. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Dalam gerakan tersebut, TGA mengajak korban dan keluarga korban untuk bersama-sama membuat pelaporan Pasal 338 dan 340 KUHP atas Tragedi Kanjuruhan.

"Kami sampaikan updatenya, bahwa saat ini total ada 47 orang yang telah bergabung bersama kami (siap membuat pelaporan) dan datanya sudah ada. Termasuk kami juga memiliki surat kuasa dari korban dan keluarga korban," ujarnya kepada TribunJatim, Jumat (4/11/2022).

Kejar penangan Kasus Pembunuhan Tragedi Kanjuruhan

GASPOL (Gerakan Suporter Lapor) Aremania yang akan membuat laporan kasus pembunuhan di Tragedi Kanjuruhan tak lepas dari proses hukum yang tengah berjalan saat ini.

Rencana Aremania membuat laporan dugaan kasus pembunuhan karena tak puas dengan jeratan pasal kelalaian untuk 6 tersangka.

Seperti diketahui, berkas perkara Tragedi Kanjuruhan berstatus P18.

Baca juga: Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Irit Bicara Saat Tiba di Mapolda Jatim

Anggota Tim Hukum Gabungan Aremania, Anjar Nawan Yusky mengatakan, kabar terkait status berkas itu membawa sedikit angin segar bagi Aremania.

"Dengan adanya P18 ini, membawa sedikit angin segar bagi teman-teman Aremania, artinya perkara tidak bergulir langsung dan tidak segera disidangkan. Namun, perjuangan ini masih berlanjut dan tidak berhenti disini saja. Karena yang lebih penting, adalah P19 nya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (2/11/2022).

Diharapkan dengan adanya P19 yang dikeluarkan jaksa peneliti perkara Kejati Jatim kepada penyidik kepolisian, maka semakin dapat mengungkap dan membuat terang kasus Tragedi Kanjuruhan.

"Yang teman-teman inginkan adalah penerapan pasal pembunuhan, pasal penganiayaan, penambahan tersangka, rekonstruksi ulang, serta autopsi. Dan itu masuk di dalam P19 nya," jelasnya.

Ia juga menilai, masih banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.

Dan melalui P19 ini, pihaknya dapat mendorong jaksa peneliti perkara melihat fakta sebenarnya.

"Seperti misalnya, jalannya rekonstruksi tidak sesuai dengan fakta, dimana tidak ada tembakan gas air mata ke tribun. Jaksa bisa keluarkan P19 dan meminta dilakukan rekonstruksi ulang di TKP sebenarnya yaitu di Stadion Kanjuruhan," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Barang Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Tertinggal di Stadion, Ada Uang Rp 7 Juta hingga Kunci Motor

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved