Polisi Tembak Polisi
Sifat Semasa Hidup Brigadir J Diulik, Pakar: Harusnya yang Disorot Perilaku Ferdy Sambo dan Putri
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyayangkan sifat dan perilaku Brigadir J semasa hidup diulik dalam persidangan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyayangkan sifat dan perilaku Brigadir J semasa hidup diulik dalam persidangan.
Reza menganggap hal tersebut lantaran Brigadir J bukanlah terdakwa dalam kasus ini.
Menurutnya justru terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang perlu diulik sifat dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari atau biasa disebut profiling.
"Pada pokoknya sesungguhnya sidang terhadap terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi maka sesungguhnya profiling atau potret tentang sifat dan perilaku difokuskan kepada dua orang terdakwa itu."
"Kecuali andaikan mendiang Brigadir Yosua adalah seorang terdakwa maka pembuatan profiling tentang dirinya menjadi sangat relevan dan bisa dipahami," papar Reza dalam program Kabar Khusus yang ditayangkan YouTube tvOne, Rabu (9/11/2022).
Reza pun mengkhawatirkan jika profiling terhadap Brigadir J khususnya perilaku buruk dirinya semasa hidup dilakukan terus menerus, maka akan menimbulkan kesan bahwa sifat almarhum berkontribusi atas peristiwa pembunuhan.
"Misalnya nantinya sifat-sifat mendiang Brigadir Yosua yang diangkat terus menerus khususnya sifat negatif, yang mana tiap orang punya sifat negatif, maka saya khawatir victim profiling ini akan menjadi terkesan beraroma atau dimanfaatkan layaknya criminal profiling," ujarnya.
Sehingga Reza menduga kesan criminal profiling terhadap Brigadir J akan terus didengungkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dengan menghubungkan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Magelang.
"Peristiwa nahas (pembunuhan) itu didahului oleh peristiwa sebelumnya yaitu apa yang didengungkan selama ini oleh terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bahwa pembunuhan berencana itu diawali oleh adanya kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi," jelas Reza.
Baca juga: Dibantah Kuat Maruf, Ricky Rizal Tanggapi Kesaksian Susi, Lihat Om Kuat Kejar Brigadir J Pakai Pisau
Lebih lanjut, Reza meminta victim profiling yang menurutnya beraroma criminal profiling ini harus bisa dijelaskan apakah memiliki hubungan sebab akibat sehingga terjadi pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Siapapun pihak yang menyusun victim profiling beraroma criminal profiling tersebut entah itu saksi atau ahli harus bisa menjelaskan apa hubungan sebab akibat antara sifat-sifat mendiang Brigadir Yosua dengan kekerasan seksual yang dituduhkan kepada dirinya," jelasnya.
Di sisi lain, Reza juga berharap agar majelis hakim tidak menghubungkan sifat dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari dengan tindak pidana.
Diketahui, dalam sidang, sifat dan perilaku Brigadir J semasa hidup menjadi materi pemeriksaan saksi.
Contohnya adalah ketika kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah menanyakan kepada sekuriti rumah Ferdy Sambo, Damianus Laba Kobam alias Damson terkait kebiasaan Brigadir J yang suka pergi ke tempat hiburan malam.
Pada sesi tanya jawab tersebut, Febri Diansyah menanyakan beberapa hal seperti berapa banyak uang yang dihabiskan Brigadir J hingga kebiasaan saat mengunjungi tempat hiburan malam.
Terkait berapa banyak uang yang dihabiskan Brigadir J, Damson menjawab bahwa rekannya itu pernah menghabiskan sampai Rp 15 juta ketika pergi ke tempat hiburan malam di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Lalu, Damson juga mengatakan bahwa Brigadir J gemar untuk mengonsumsi minuman keras (miras) saat berada di tempat hiburan malam.
Bahkan, ujar Damson, Brigadir J memiliki 'nama malam' ketika berada di tempat hiburan malam di kawasan Kemang yaitu Bang Alex.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Sayangkan Sifat dan Perilaku Brigadir J Semasa Hidup Diulik dalam Persidangan, Ini Alasannya