Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cicipi Tuak Aren di Suryakencana Bogor, Rasanya Segar dan Manis, Penyajiannya Masih Tradisional

Minuman tradisional tersebut saat ini sudah cukup sulit ditemui, termasuk di wilayah Bogor, sebab, sekarang ini sudah tidak banyak pedagang yang menju

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Halimi (50) penjual Tuak Aren di sekitaran Jalan Suryakencana, Kota Bogor (12/11/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tuak Aren atau Nira atau Lahang mungkin masih terasa asing ditelinga bagi Generasi Z saat ini.

Meskipun namanya seperti jenis minuman beralkohol, tetapi Tuak Aren sama sekali tidak menggunakan campuran alkohol sedikitpun.

Minuman tradisional tersebut saat ini sudah cukup sulit ditemui, termasuk di wilayah Bogor, sebab, sekarang ini sudah tidak banyak pedagang yang menjualnya.

Hanya keberuntungan lah yang bisa mempertemukan dengan penjual Tuak Aren tersebut.

Meski begitu, penjual Tuak Aren ini cukup mudah dikenal walaupun keberadaan sulit diidentifikasi.

Baca juga: Dedie Rachim Resmikan Foodcourt Bogor Creative Center, Jajakan Kuliner Khas Bogor

Terdapat ciri khas dari penjual Tuak Aren ini, yaitu membawa dua buah bambu berukuran besar dengan cara dipikul.

Secara tak sengaja, TribunnewsBogor.com berpapasan dengan penjual Tuak Aren di kawasan kuliner Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Menurut pengakuan pedagang Tuak Aren, Halimi (50) tidak ada perubahan dari cita rasa Tuak Arennya.

Dalam sehari-harinya, Halimi berjualan secara berkeliling di sekitaran Jalan Suryakencana hingga ke Lapangan Sempur.

"Saya berjualan Lahang sudah 20 tahun, engga ada bedanya, cuma kalau dulu siang itu udah abis, kalau sekarang mah kan banyak jenis minuman," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (12/11/2022).

Dari wadah bambu yang disebut lodong tersebut dapat menampung hingga 20 liter Tuak Aren, yang masing-masing menampung 10 liter.

Halimi pun menyediakan dua pilihan bagi pembelinya, satu lodong dengan isi Tuak Aren dicampurkan dengan es agar menjadi dingin, dan satu lodong lainnya tidak menggunakan es.

Adapun rasa dari Tuak Aren tersebut ialah terasa manis dan segar, dengan warna putih seperti air kelapa.

"Ini dari pohon aren, bunganya disadap terus direbus, kalau engga direbus jadi cuka aren, manisnya ditambah gula," katanya.

Harga dari satu gelas Tuak Aren tersebut dibanderol dengan harga Rp 5 ribu pergelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved