Temuan Mayat Satu Keluarga

Menguak Jejak Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Kapur Barus dan Lilin Merah Jadi Petunjuk

Meski sempat dikabarkan jika ke-empat korban tewas akibat kelaparan, namun hingga kini polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian korban

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Tribun Jakarta
Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di perumahan Citra Garden, Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension, kalideres, jakarta Barat hingga kini masih menjadi misteri.

Meski sempat dikabarkan jika ke-empat korban tewas akibat kelaparan, namun hingga kini polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian satu keluarga tersebut.

Disisi lain, polisi telah menabur kopi di rumah yang menjadi TKP penemuan empat jasad sekaligus tersebut untuk menghilangkan bau bangkai yang masih tersisa di lokasi kejadian.

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Bartoyo mengatakan, mereka menaburi kopi ke bagian dalam rumah tersebut, karena baunya masih menyengat hingga mengganggu warga sekitar.

"Taburi kopi di dalam, dari kemarin sudah habis banyak banget. Buat ini aja, bau-bau yang menyengat," ujarnya.

"Sekarang kita tambah lagi bubuk kopinya, ditaburi lagi," katanya.

Sementara itu, polisi juga masih menyusuri jejak korban sebelum ditemukan tewas di dalam rumahnya tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa dari penyelidikan terakhir, didapati adanya bungkus bekas makanan.

Hal tersebut diketahui setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang digelar pada Minggu (13/11/2022) kemarin.

"Karena hasil penyelidikan sementara ini, kami temukan bekas-bekas bungkus makanan dari satu sisi. Di rumah tidak ada persediaan makanan, tapi ada bungkus makanan. Ini yang sedang kami dalami betul," ujar Kombes Hengki Haryadi, Senin (14/11/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.

Temuan itu, kata dia, kemudian ditindaklanjuti oleh petugas dari Laboratorium Forensik (Labfor).

"Jadi yang disampaikan sebelumnya bahwa kami belum bisa beri kesimpulan bahwa korban ini meninggal karena kelaparan," tuturnya.

Tak hanya itu, polisi juga melakukan pendalaman soal temuan semangkuk kapur barus, lilin merah dan bedak di meja makan.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus bisa digunakan untuk menyerap bau.

Sederet kejangalan kasus kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden, Kalideres. Benda putih ditemukan di dekat jasad salah satu almarhum yang mengering di dalam rumah
Sederet kejangalan kasus kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden, Kalideres. Benda putih ditemukan di dekat jasad salah satu almarhum yang mengering di dalam rumah (kolase Kompas.com dan Tribun Jakarta)

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," katanya.

Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.

Syafri juga belum bisa memastikan apakah anggota keluarga lain masih hidup, saat salah satu anggota keluarga meninggal.

"Belum (dugaan jika ada satu yang meninggal, saat korban lain masih hidup). Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," jelas Syafri.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua RT 7 RW 15, Asiung, melihat semangkuk kapur barus di atas meja rumah korban saat temuan empat jenazah itu Kamis lalu.

"Di meja itu ada kapur barus. Kapur barusnya ada di dalam mangkok ditaruh di atas meja makan," ungkap Asiung.

Selain semangkuk kapur barus, Asiung juga melihat sebuah lilin berwarna merah di atas meja makan yang sama.

"Saya lihat ada kapur barus, sebelahnya ada lilin warna merah. Di sebelahnya lagi ada bedak muka," ungkap Asiung.

Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai
Penampakan isi rumah satu keluarga tewas di Kalideres. Ada kulkas empat pintu, sofa hingga kasur yang tak diseprai (kolase Tribun Jakarta dan Youtube)

Mayat Korban Belum Dikremasi

Hingga Senin (14/11/2022) sekira pukul 15.00 WIB, mayat satu keluarga tersebut belum dilakukan kremasi.

 Padahal sebelumnya, empat jenazah yang tewas misterius di Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) lalu direncanakan akan menjalani kremasi di Krematorium Cilincing.

Pengurus Bidang Tata Usaha Krematorium Cilincing Cecep Rukhikmat menjelaskan, pihak keluarga dari empat korban tewas misterius di Kalideres belum mendatanginya.

"Kebetulan saya di sini kan sebagai penerima booking kremasi, artinya sebelum proses kremasi, pengajuan, disertai surat-surat kremasi," kata Cecep di lokasi, Senin (14/11/2022).

"Untuk kaitan jenazah yang empat ini, sampai detik ini saya atau kami di Krematorium ini belum menerima informasi booking apapun," tambahnya.

Cecep menyebut, proses kremasi baru bisa dilaksanakan jika pihak keluarga telah melakukan pemesanan tempat dan menentukan waktu pelaksanaan.

Mengenai kondisi empat jenazah yang hanya tersisa kulit dan tulangnya, Cecep menjelaskan proses yang dilakukan sama seperti yang lainnya.

"Untuk prosesnya itu sama aja, cuman bedanya waktu proses (kremasi) itu tinggal beberapa jam saja, kan sudah tidak ada daging. Kalo SOP tetap sama. Kalo yang sudah tidak ada daging berkisar satu jam lah, dengan kremasi oven. Kalo kayu sekitar 1,5 jam," ungkapnya.

"Untuk kasus seperti ini baru, kalo sudah ada yang kondisi tubuh seperti ini banyak. Artinya jenazah yang sudah dimakamkan, digali kembali itu banyak," pungkasnya. (*)

 

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved