Gempa Bumi Cianjur
Tak Kuat Melihat Rumahnya Porak Poranda Diguncang Gempa, Air Mata Nenek di Cianjur Mengalir Deras
Gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), menyisakan duka mendalam.
Penulis: yudistirawanne | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), menyisakan duka mendalam.
Ratusan nyawa hilang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat bencana alam tersebut.
Sebelumnya gempa bumi juga pernah mengguncang Cianjur, tepatnya pada tahun 1982 dan 2000.
Hanya saja, gempa bumi yang terjadi sebelumnya tidak memakan korban jiwa yang cukup banyak seperti yang terjadi pada tahun ini.
Selain duka akibat adanya korban jiwa dan luka, gempa bumi Cianjur juga membuat banyak warga dibalut kesedihan lainnya.
Sebab, rumah yang biasa menjadi tempat berlindung mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Seperti yang dirasakan wanita paruh baya bernama Idah (54).
Idah tertunduk lesu lantaran rumahnya di Kampung Nagrog, Desa Gasol, Kecamatan Cuguneng porak poranda akibat gempa bumi yang mengguncang.
Saat ini Idah hanya bisa memandang reruntuhan bangunan akibat dahsyatnya gempa yang mengguncang.
Pada peristiwa tersebut, Idah mengaku tak sempat mengevakuasi barang berharga yang dimiliki.
"Apa atuh yang nyisa, punya beras di dalem juga kan engga bisa dimakan," ujar Idah saat ditemui TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Detik-detik Basarnas Evakuasi Ibu Hamil 9 Bulan Terjebak Usai Gempa Cianjur, Butuh Waktu Berjam-jam
Ternyata, Idah tinggal di rumah tersebut tidak seorang diri, ia tinggal bersama suaminya yang berusia lebih senja darinya.
Saat gempa terjadi, suami Idah sempat tersebak di antara reruntuhan rumahnya.
Idah pun selamat kejadian ini, sebab saat guncangan terjadi, ia sedang tidak berada di rumah.
Beruntung keduanya berhasil selamat dalam kejadian ini, hanya saja sang suami mengalami luka-luka.
"Kalau saya mah lagi di luar, suami saya di rumah lagi di kamar mandi, kepalanya luka, tangannya luka, sama kakinya, soalnya sempet kejebak juga 1 jam setengah," katanya.
Kini setelah rumahnya hancur, Idah dan suaminya terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian yang dibuat swadaya oleh masyarakat.
Kini Idah hanya bisa meratapi kehancuran rumah yang penuh kenangan baginya selama ini.

Anak hilang
Duka mendalam akibat gempa bumi yang mengguncang juga dirasakan warga Kampung Hargem Kulon, RT 02/01, Desa Galudra, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ya, seorang anak perempuan turut menjadi salah satu korban tewas akibat gempa bumi Cianjur.
Korban merupakan warga Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, namun saat kejadian korban tengah pergi jajan bersama teman-temannya ke kampung tetangga.
"Masih kelas enam SD, meninggalnya di atas (kampung sebelah) lagi jajan," kata Bahri (22), kerabat almarhumah saat temui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Saat itu, kata dia, korban sedang jajan membeli seblak di sebuah warung jajanan.
Kejadian menimpa korban itu tidak disangka-sangka karena Bahri sendiri hanya luka-luka saat rumahnya turut ambruk akibat gempa pada Senin (21/11/2022) siang tersebut.
"(Korban) Lagi jajan beli seblak, sekitar jam 13.30 WIB-an," katanya.
Sebagian bangunan ruko tempat korban jajan tersebut ambruk menimpa korban saat kemunculan gempa pertama yang paling kuat.
Beberapa saat setelah kejadian, korban sempat ditolong oleh warga yang bernama Ato (40).
Menurut Ato, saat gempa terjadi, korban dan teman-temannya itu sempat berlari keluar ruko ke arah jalan menjauhi bangunan ruko.
Baca juga: 2 Ibu Hamil di Desa Benjot Tertimbun Bangunan Saat Gempa Bumi Cianjur, 1 Ditemukan Meninggal Dunia
Namun nahas, ambruknya tembok depan ruko keburu menimpa korban sampai korban tertimbun material puing tembok ditambah besi rolling door ruko yang juga ikut roboh.
"Ketimpanya juga di jalan, bukan di dalam, di luar," kata Ato.
Ato yang saat itu tak jauh dari lokasi, mencoba menyelamatkan korban siswi SD tersebut dari puing-puing yang menimpanya.
Dia pun terkejut bahwa korban didapati mengalami luka cukup parah di bagian kaki yang didapati sudah remuk.
Saat hendak dibawa ke rumah sakit, Ato mengaku sempat mencari-cari tahu siapa orang tua anak tersebut karena korban bukan anak warga sekitar.
"Bingung ini anak siapa, diusut-usut, ada tukang ojek yang kenal, langsung dibawa," kata Ato.
Korban, kata Ato, sempat dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya, namun nahas nyawa korban tak tertolong.
Ato mengaku tak menyangka bahwa gempa yang terjadi ini sampai membuat banyak rumah rusak bahkan menimbulkan korban jiwa.
Sebab gempa yang berdampak kerusakan cukup besar ini baru pertama kali terjadi di kampungnya.
"Udah ngebantu yang kena musibah, saya masih gemeteran ini. Ini juga gempa masih ada (susulan)," ungkap Ato.
(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Naufal Fauzy)