Gempa Bumi Cianjur

Kerap Krodit, Danrem 061 Minta Masyarakat yang Mengantar Bantuan Logistik Korban Gempa Daftar Dulu

Tak ayal juga terdapat kelompok masyarakat yang berbondong-bondong untuk memberikan bantuan kepada korban bencana di Cianjur, Jawa Barat.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Danrem 061 Brigjen TNI Rudy Saladin saat sedang meninjau lokasi longsor di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR - Danrem 061 Suryakencana Brigjen TNI Rudy Saladin menghimbau kepada masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana agar tetap tertib dalam berlalu lintas.

Pasalnya, saat ini kondisi arus lalu lintas di Cianjur, Jawa Barat acap kali terjadi krodit karena banyaknya kendaraan yang akan mendistribusikan bantuan namun sangat tergesa-gesa, sehingga arus lalu lintas menjadi tersendat.

Terkadang juga sebagian oknum masyarakat yang akan memberikan bantuan memanfaatkan mobil bersirine merah agar bisa mendapatkan prioritas jalan.

Tak ayal juga terdapat kelompok masyarakat yang berbondong-bondong untuk memberikan bantuan kepada korban bencana di Cianjur, Jawa Barat.

Pria berbadan tegap itu mengaku terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait mulai dari dinas perhubungan serta unsur TNI-Polri untuk mengatur arus lalu lintas.

"Memang kendalanya di lapangan tidak mudah kami untuk memfilter atau mengidentifikasi ini betul-betul membawa bantuan atau hanya mengantar rombongan, ini yang sedang kami tertibkan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (28/11/2022).

Pria dengan bintang satu dipundak itu, meminta kepada masyarakat ataupun donatur yang akan memberikan bantuan, sekiranya mendaftar terlebih dulu kepada posko utama.

Hal tersebut bertujuan agar petugas di lapangan bisa mengarahkannya, sehingga dapat mengantisipasi penumpukan kendaraan yang menyebabkan lalu lintas di tengah tanggap darurat saat ini.

"Ini yang nanti membuat kemacetan, sementara jalur evakuasi jalur logistik betul-betul kita butuhkan, akhirnya terkendala dengan (mohon maaf) lajuran-lajuran kendaraan yang tidak pada tempatnya," katanya.

Dampak dari banyaknya kendaraan dengan muatan yang berat juga, selain berbahaya, kata dia, dapat merusak badan jalan, pasalnya, kontur tanah saat ini di wilayah Cianjur saat ini belum stabil.

"Kami juga mengkhawatirkan badan jalan apabila sering dilintasi dengan tonase berat, akhirnya justru merusak badan jalan, sedangkan disini belum bisa dikatakan 100 persen stabil," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved