Kepergok Selingkuh, Ibu di Tangerang Siram 4 Botol Bensin ke Tubuhnya, Terbakar di Dalam Rumah

Seorang wanita berinisial INI (42) tewas membakar diri di Perum Pondok Makmur, Tangerang.

Editor: Vivi Febrianti
net
Ilustrasi. Seorang wanita berinisial INI (42) tewas membakar diri di Perum Pondok Makmur, Tangerang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang wanita berinisial INI (42) tewas membakar diri di Perum Pondok Makmur A9/05 RT 003 RW 004, Gebang Raya, Periuk, Kota Tangerang, Senin (28/11/2022).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan korban nekat mengakhiri hidupnya karena sebelumnya tepergok selingkuh oleh suami.

"Korban ketahuan suami memiliki hubungan asmara dengan lelaki. Inisialnya S," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).

Menurut Zulpan, awalnya suami INI mencurigai istrinya. Ia lalu memeriksa ponsel INI dan menemukan komunikasi intens dengan S.

Saat itu, suami INI memancing pria yang diduga selingkuhan istrinya untuk datang ke rumah.

"Suami korban merasa dikhianati, tidak dihargai oleh korban," ucap Zulpan.

Baca juga: Bidan di Purworejo Diduga Selingkuh dengan Oknum Polisi, Suami Lapor ke Propam Sambil Bawa Bukti

Setelah itu, pasangan suami istri itu kerap cekcok, terlebih saat aksi main serong sang istri itu diungkit.

Puncak keributan terjadi pada Senin kemarin yang membuat INI pergi ke warung untuk membeli empat botol bensin dan korek lalu membakar diri.

"Motif bunuh depresi berat karena kerap diungkit-ungkit kesalahannya. Korban merasa bersalah karena telah melakukan kesalahan besar," kata Zulpan.

Sebelumnya, INI dinilai tetangga sebagai sosok yang baik. Korban tidak pernah terlibat masalah dengan tetangga atau orang-orang di sekitarnya.

Aktivitas keseharian INI diketahui mengantar kedua anaknya sekolah dan menjaga toko penjualan pulsa serta aksesori ponsel.

Mugi Prasetya (45) selaku ketua RT setempat menyebutkan, selama ini INI tidak pernah ada masalah baik dengan suaminya maupun tetangga sekitar.

"Enggak ada (kabar masalah INI dengan tetangga sekitar)," ujar Mugi kepada Kompas.com saat dijumpai di lokasi, Senin.

Mugi menjelaskan, korban dan keluarganya justru malah sesekali ikut kegiatan yang dibuat oleh pengurus RT ataupun warga sekitar.

Meskipun INI lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menjaga toko, dan suaminya S (49) bekerja di sebuah pabrik, tetapi mereka juga sering menghadiri kegiatan ataupun acara yang diundang warga lain.

"Sama tetangga juga baik mereka. Sering ikut kegiatan RT dan warga juga," jelas Mugi.

Tidak hanya terlihat baik dengan tetangga sekitar, INI dan S juga diketahui merupakan pasangan yang harmonis.

Pasalnya, tidak pernah ada warga yang mendengar ada keributan atau cekcok di rumah dua lantai mereka itu.

Tidak pernah terdengar suara adu mulut, perkelahian, teriakan histeris, emosi marah dengan suara lantang, atau cekcok apapun dari rumah korban.

"Setahu kami sih mereka baik-baik saja ya. Enggak pernah tuh kedengaran cekcok (antara INI dan suaminya)," ujar Mugi.

Bahkan, sekitar tanggal 13 November 2022, korban INI bersama keluarganya ikut piknik RT 003 ke daerah Ciawi, Puncak Bogor.

Karena aksi bakar diri INI, Pihak Polres Metro Tangerang Kota bersama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) segera mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP.

Usai mengumpulkan barang bukti, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk segera diotopsi.

Baca juga: Sosok Istri Kapolres yang Diduga Selingkuh dengan Polisi, Tari Pratomo Aktif di Kegiatan Bhayangkari

Beli Bensin

Polisi menyatakan INI (42) yang tewas diduga membakar diri sebelumnya membeli empat botol bensin.

"Korban datang sendiri, membeli empat botol bensin dan korek. Bensin itu ukuran satu liter," ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).

Zulpan mengatakan, pedagang warung yang jual bensin eceran bernama Zaenal sempat bertanya kepada korban mengenai maksud dan tujuan membeli bensin.

Saat itu, korban beralasan mobilnya yang terparkir di rumah kehabisan bensin.

"Sempat ditanya tapi dijawab oleh korban kalau bensin mobil di rumahnya habis. Korban belum membayar dan botol juga belum dikembalikan," ucap Zulpan.

Usai mendapat bensin, korban pun lalu menuju rumahnya yang sedang kosong dan menguncinya dari dalam.

Korban lalu menyiramkan bensin ke tubuhnya dan menyalakan api.

Penemuan mayat korban berawal dari keluarnya kepulan asap dari lantai dua rumah korban. Para tetangga yang melihat kepulan asap itu mengira terjadi kebakaran.

Para tetangga pun berusaha masuk ke rumah korban untuk membantu memadamkan api, sembari tetangga lain menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima laporan insiden itu sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat insiden itu terjadi, diduga tidak ada siapa pun di rumah kecuali korban.

Anak korban yang sulung berinisial SED berusia 11 tahun, masih kelas 5 SD dan tengah ikut study tour ke Bandung saat kejadian.

Sementara anak bungsunya berinisial NDA (4) masih berada di Taman Kanak-kanak (TK).

Sedangkan, suaminya berinisial S (49) sedang bekerja di sebuah perusahaan pabrik.

Pihak Polres Metro Tangerang Kota bersama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) segera mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP.

Usai mengumpulkan barang bukti, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk segera diotopsi.

Sosok Korban

INI dinilai tetangga sebagai sosok yang baik. Korban tidak pernah terlibat masalah dengan tetangga atau orang-orang di sekitarnya.

Aktivitas keseharian INI diketahui mengantar kedua anaknya sekolah dan menjaga toko penjualan pulsa serta aksesori ponsel.

Mugi Prasetya (45) selaku ketua RT setempat menyebutkan, selama ini INI tidak pernah ada masalah baik dengan suaminya maupun tetangga sekitar.

"Enggak ada (kabar masalah INI dengan tetangga sekitar)," ujar Mugi kepada Kompas.com saat dijumpai di lokasi, Senin.

Mugi menjelaskan, korban dan keluarganya justru malah sesekali ikut kegiatan yang dibuat oleh pengurus RT ataupun warga sekitar.

Tidak hanya terlihat baik dengan tetangga sekitar, INI dan suaminya S juga diketahui merupakan pasangan yang harmonis.

Pasalnya, tidak pernah ada warga yang mendengar ada keributan atau cekcok di rumah dua lantai mereka itu.

"Setahu kami sih mereka baik-baik saja ya. Gak pernah tuh kedengaran cekcok (antara INI dan suaminya)," ujarnya.

Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved