Racun si Bungsu Bawa Petaka, Ayah, Ibu dan Kakak Tewas Setelah Minum Racikan Teh Maut
Abbas Ashar berserta istri Heri Riyani (54) dan anak pertamanya yakni Dhea Choirunnisa (24) tewas setelah menenggak racikan teh maut.
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Racikan teh maut buatan si bungsu rupanya menjadi petaka bagi keluarga Abbas Ashar (58).
Abbas Ashar berserta istri Heri Riyani (54) dan anak pertamanya yakni Dhea Choirunnisa (24) tewas setelah menenggak racikan teh maut.
Ketiganya tewas diracun oleh si Bungsu berinisial DDS (22) yang merupakan anak kedua Abbas Ashar berserta istri Heri Riyani.
Korban tewas setelah minum tes hangat di dalam rumahnya yang terletak di Jalan Sudiro, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Senn (29/11/2022) kemarin.
Saat ini, DDS sudah diamankan oleh polisi untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, ketiga korban meninggal dunia sudah dimakamkan pada Senin malam dii Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonoloyo, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Baca juga: Kronologi Satu Keluarga Tewas Diracun Anak Kandung di Rumah, Orang Tua dan Kaka Tewas di Kamar Mandi
Jasad ketiganya dimakamkan berdampingan di tiga lubang berbeda.
Agus, kakak dari korban atas nama Riyani mengaku tak menyangka jika keponakannya itu tega membunuh seluruh keluarganya.
Menurut Agus, selama ini tidak pernah ada konflik antar keluarga ataupun masalah.
"Tidak pernah ada konflik. Korban Abas ini baru saja pensiun per Oktober 2022 lalu dari jabatannya dulu sebagai kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Departemen Keuangan," ungkapnya.
Racikan Maut si Bungsu
Pria berinisial DDS, anak bungsu korban tega mengabisi seluruh keluarganya di rumah.
DDS yang saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik mengakui telah memberikan racun di minuman kedua orangtuanya dan kakak kandungnya sendiri.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jogja.
Sementara itu, Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dugaan awal korban meninggal dunia karena keracunan.
Serta, ditemukan minuman berupa teh dan es kopi yang diduga diminum para korban sebelum meninggal dunia.
"Dugaan awal korban meninggal karena keracunan, keracunan zat kimia apa, kita masih dalam penyelidikan. Di mana, ditemukan minuman yakni dua gelas teh, dan satu gelas es kopi,"ujarnya.
Baca juga: Deretan Fakta Pemuda Bunuh Ayah, Ibu dan Kakak Pakai Racun, Pelaku Sempat Pura-pura Tolong Korban
Ia berujar, posisi korban saat ditemukan berada di dalam kamar mandi yang berbeda.
Adapun, yang pertama kali menemukan yakni anak kedua yang masih tinggal satu rumah, dan pembantu rumah tangga yang setiap hari bekerja di sana.
Belakangan DDS, si anak kedua inilah yang menjadi terduga pelaku pembunuhan.
"Posisinya pada saat meninggal semuanya ada di kamar mandi, karena merasa keracunan jadi mual, dan muntah langsung ke kamar mandi. Ditemukan tergeletak di kamar mandi berbeda, kebetulan didalam rumah ada tiga kamar mandi,"tuturnya.
Pihak kepolisian berhasil mengamankan gelas dan sendok untuk mengaduk minuman.
"Sementara ini yang diamankan ada gelas. Di mana, yang setiap paginya rutinitas dari keluarga itu minum air hangat di teh. Kedua, kami amankan juga sendok yang digunakan mengaduk , dan mencampur yang diduga sebagai racun tersebut,"terangnya.
Ada Kandungan Zat Arsen
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan kepada anak kedua korban berinisial DDS (22) sebagai saksi kunci.
"Hari ini, kami nanti akan melaksanakan olah TKP kembali kebetulan dari Polda Jateng langsung ke sini, dari Ditreskrimum,"ujarnya pada Selasa (29/11/2022).
Sementara itu, lanjut dia, dari hasil beberapa hasil identifikasi yang ditemukan berdasarkan hasil autopsi dan juga berdasarkan sisa barang bukti yang ada di TKP yang berhasil diamankan yakni dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Disebutkan memang terdapat zat berbahaya.
"Semacam zat arsen," ujarnya.
