Polisi Tembak Polisi
3 Fakta Baru yang Diungkap Bhadara E, Sosok Perempuan Menangis di Rumah Sambo dan Kemarahan Putri
Ada sejumlah fakta baru yang diungkap oleh terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yakni Bharada E.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Tiba di Bangka, kata Bharada E , Putri Candrawathi kemudian terlihat marah. Kemudian, ia diminta oleh Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.
“Pada saat sampai di kediaman Bangka ibu turun kayak lagi marah jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Bharada E .
“Mungkin setengah jam kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) pulang ke Jalan Bangka,” ujarnya lagi.

Menurut Richard Eliezer, saat itu Ferdy Sambo juga terlihat marah. Kemudian, Brigadir J menginformasikan kepada para ajudan lain bahwa rekan Ferdy Sambo akan datang ke rumah Bangka.
“Abis itu almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang,” kata Bharada E.
“Siapa?” tanya Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santoso.
“Pak Eben yang mulia, rekannya Pak FS,” jawab Bharada E.
“Tapi, karena pada saat itu saya di belakang waktu Pak Eben datang itu saya tidak lihat. Saya tidak tahu pak Eben datang sama siapa,” ujarnya melanjutkan.
2. Perempuan Menangis di Rumah Ferdy Sambo
Tak hanya pertengkaran, Bharada E juga mengungkapkan adanya peristiwa yang mengubah kebiasaan Ferdy Sambo dari tinggal di rumah di Jalan Bangka, Kemang, menjadi tinggal di rumah yang berada di Jalan Saguling.
Dimana ada wanita yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di sana, sambil menangis.
Saat melihat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo marah di rumah Jalan Bangka, Brigadir J meminta ajudan lain tidak ada yang berada di dalam rumah Bangka.
Menurut Bharada E, yang berada di dalam rumah hanya Brigadir J dan Mathius, serta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Baca juga: Menangis di Persidangan, Mantan Hakim Sebut Bharada E Jujur: Dia Tidak Tega Tembak Temannya Sendiri
“Almarhum bilang sama Bang Mathius ‘tidak ada selain kami berdua’. Maksudnya, almarhum sama Bang Mathius yang ada di dalam area rumah,” kata Bharada E.
“Semua nunggu di luar, jadi yang di belakang ada Bang Romer, Sadam, Somad ART. Mereka berempat di balakang, lalu ada saya, Alfons sama Farhan jaga di depan,” ujarnya lagi.