Polisi Tembak Polisi
Ungkap Kedekatan Putri Candrawathi dan Brigadir J, Bharada E Ketakutan Dengar Perintah Ferdy Sambo
Bharada Richard Eliezer (Bharada E) blak-blakan soal kedekatan Putri Candrawathi dengan Brigadir J hingga perintah Ferdy Sambo sebelum penembakan
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perdana, Bharada Richard Eliezer ( Bharada E) memberikan kesaksiannya di sidang kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J), Rabu (30/11/2022).
Dengan suara lantang dan lancar, Bharada E bercerita perihal sosok mendiang Yosua hingga statusnya di hierarki pekerja Ferdy Sambo.
Kenal dengan Yosua sejak November 2021, Bharada E menyebut almarhum adalah ajudan pribadi Putri Candrawathi.
Hal tersebut diungkap Richard di depan hakim ketua Wahyu Iman Santoso.
"Saudara tahu selama ini korban ditempatkan di mana?" tanya hakim ketua dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV.
"Semenjak akhir November itu, korban sudah sebagai ajudannya ibu di Saguling. Pas kami masuk, kami tahu dia (Yosua) ajudannya ibu," pungkas Richard.
"Ajudan atau ajudannya FS yang diperbantukan untuk ibu ?" tanya hakim Wahyu.
"Setahu saya ajudan ibu," kata Richard.
"Tahu darimana saudara dia ajudannya ibu ?" tanya hakim Wahyu lagi.
"Jadi pada saat kami masuk pertama kali, kami bertanya bahwa dijelaskan Bang Ricky tugasnya di Magelang, yang naik piket hanya Daden dan Matius, Bang Yos sebagai ajudannya ibu," ungkap Richard.
Lebih lanjut, Richard pun mengungkap kedekatan Yosua dengan Putri Candrawathi.
Baca juga: Bharada E Cerita Putri Candrawathi Tiba-tiba Turun dari Lantai 2 Diikuti Brigadir J, Bawa Pistol
Merangkap sebagai sopir dan ajudan, Brigadir J diakui Richard selalu menempel dengan istri Ferdy Sambo.
Bahkan diungkap Richard, Yosua tidak pernah cuti lama.
"Dari awal kami masuk, almarhum tidak pernah lepas piket. Cuma pernah cuti di bulan Desember," kata Richard.
"Jadi almarhum lebih banyak tugasnya ketimbang saudara ?" tanya hakim Wahyu.
"Siap yang mulia," ucap Richard.
"Jadi tidak pernah almarhum selain cuti, almarhum tetap menempel pada ibu," pungkas hakim Wahyu.
Perintah Ferdy Sambo
Tak cuma bercerita soal hubungan kedekatan Yosua dengan Putri Candrawathi, Richard juga mengungkap perintah Ferdy Sambo.
Perintah tersebut berkenaan dengan Ferdy Sambo yang membuat skenario pembunuhan Brigadir J.

Dipanggil secara mendadak ke ruangan Ferdy Sambo, Richard terkejut mendengar cerita bosnya.
"Bapak FS bilang ke saya 'kamu tahu enggak ada kejadian di Magelang?'. (Richard jawab) 'tidak tahu bapak'. Enggak lama kemudian ibu PC datang duduk di samping FS. Dia (FS) diam, nangis, dia bilang 'Yosua sudah melecehkan ibu di Magelang'. Dengar itu saya kaget, takut juga, dalam hati 'ini betulkah?'," kata Richard.
Yang paling membuat Richard syok adalah saat Ferdy Sambo menyebut Yosua pantas mati atas tindakannya.
Di momen itulah, Richard melihat Ferdy Sambo menangis.
"Dia (Ferdy Sambo) bilang 'kurang ajar anak itu. Dia sudah enggak menghargai saya. Dia menghina harkat dan martabat saya'. Dia bicara sambil emosi, nangis, mukanya merah. Dia (FS) bilang ke saya 'memang harus dikasih mati anak itu'," pungkas Richard.
Usai menceritakan tudingan pelecehan tersebut, Sambo pun mengurai perintah penembakan kepada Yosua.
Disuruh membunuh seniornya, Richard ketakutan.

Kendati demikian, pemuda 22 tahun itu tak berani membantah mantan jenderal bintang dua tersebut.
"Nanti kau yang tembak Yosua ya. Karena kalau kau yang tembak Yosua, saya yang akan jaga kamu. Tapi kalau saya yang tembak, tidak ada yang jaga kita," ujar Richard.
"Saya diam, enggak menjawab sama sekali, masih antara takut, ini nyata kah yang dia sampaikan? Dia bilang 'skenarionya di 46 (Duren Tiga) Chad, skenarionya ibu dilecehkan Yosua, ibu teriak, kamu dengar, kamu respon, Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, Kamu tembak Yosua, Yosua yang mati'. Saya kaget ' ih saya disuruh bunuh orang'," sambungnya.
Baca juga: Polemik Sarung Tangan Hitam Ferdy Sambo, Kejujuran Adzan Romer Terungkap di Rekaman CCTV Duren Tiga
Menyimpan ragu dalam hati, ketakutan Richard rupanya dibaca Ferdy Sambo.
Suami Putri Candrawathi itu pun meyakinkan Richard agar mau membunuh Yosua sebagai pelampiasan kekesalannya.
"Dia (FS) bilang 'Kamu aman, karena posisinya kamu bela ibu, yang kedua kamu bela diri karena kamu ditembak duluan'," imbuh Richard.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News