Gempa Bumi Cianjur
Kernet Truk Korban Longsor Cianjur Belum Ditemukan, Sang Kakek Pilu: Pengen Bawa Sedikit Buktinya
Kondektur atau kernet truk towing bernama Mukhtar Ali yang jadi korban gempa di Cianjur hingga saat ini belum ditemukan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kondektur atau kernet truk towing bernama Mukhtar Ali yang jadi korban gempa di Cianjur hingga saat ini belum ditemukan.
Sang kakek pun berharap tim gabungan Basarnas bisa menemukan jasad sang cucu di detik-detik akhir proses pencarian, meski hanya baju yang dikenakan.
Sebab kata sang kakek, keluarga sangat berharap bisa membawa pulang sedikit bukti yang bisa dijadikan kenang-kenangan dari sang cucu.
Hal itu kata dia, agar keluarga benar-benar ikhlas menerima kepergian sang cucu dan almarhum bisa tenang.
"Ini belum juga ikhlas. Kalau ikhlas ya ikhlas, tapi kan pengennya itu ketemu (minimal) bajunya, apanya lah tanda. Jangan sampai ya cucu saya itu arwahnya melayang lah ke mana. Jadi pengen bawa sedikit bukti untuk tanda mata di sana (keluarga)," kata Faisal dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com Sabtu (3/12/2022).
Adapun pakaian terakhir yang digunakan Ali kata dia bisa dicirikan.
Sehingga, jika nantinya yang ditemukan hanya baju yang digunakan, maka akan langsung dibawa untuk dimakamkan.
Faisal menyebut, sang cucu terkahir kali memakai kaos berwarna hitam dan mengenakan kalung.
Hal itu diketahui karena sebelum kejadian gempa, Ali sempat melakukan panggilan video dengan atasannya.
Ali sendiri merupakan kondektur truk towing yang saat kejadian sedang membawa mobil Avanza dari Cipanas melintasi jalan Cugenang.
"Baju kaus hitam terus celana jeans pake kalung. Ada video call waktu itu sebelum kejadian," ucap Faisal.
Dalam kenangannya, Faisal menyebut sang cucu merupakan pribadi yang baik, tidak pernah memiliki masalah dan menjadi figur yang paling disayang.
Bahkan sang istri yang juga merupakan nenek dari Ali kata Faisal, tidak berhenti menangis setelah mengetahui cucunya menjadi salah satu korban meninggal dunia dari bencana gempa bumi tersebut.
"Istri saya juga nangis terus. Neneknya merasa kehilangan bukan apa apa, anaknya sih ini, semua juga merasa kehilangan," ucapnya.
Baca juga: Ratusan Pesepeda Gelar Gowes For Charity, Donasi Puluhan Juta Terkumpul untuk Korban Gempa Cianjur
Hingga sore ini, tim gabungan Basarnas masih berupaya melakukan pencarian di dua worksite, yakni di kawasan Warung Sate Shinta dan Kafe Arseven serta di desa Cijedil.
Proses pencarian korban hari ini sempat dihentikan sementara karena hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur.
Dihentikannya pencarian sementara itu guna menjaga keselamatan seluruh tim pencari mengingat konstruksi tanah yang kembali gembur dan sesekali longsor.
Ingin Menikah
Sebelumnya, keinginan Mukhtar Ali untuk menikah diungkap oleh sang ayah, Abdul Azis.
Abdul Azis jauh-jauh datang dari Bali ke Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk mencari keberadaan putranya yang jadi korban longsor saat gempa.
Ia menunggu di lokasi longsor untuk menyaksikan dan menanti proses evakuasi anaknya yang tertimbun sejak Senin (21/11/2022).
Meski belum ada titik terang mengenai keberadaan sang anak, Abdul Azis tetap berharap Tim SAR bisa segera menemukan anak semata wayangnya itu.
Anaknya, Muchtar Ali (20) merupakan kernet sopir truk towing yang ikut terseret longsor pada Senin lalu.
Meski badan truk towing itu sudah dievakuasi oleh petugas, namun keberadaan Muchtar Ali belum juga menemui titik terang.
Diketahui, proses pencarian Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dihentikan pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
Hal ini dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, yakni terus menerus hujan sehingga Tim SAR memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian, dan akan dilanjutkan keesokan harinya.
Walaupun proses pencarian korban sudah dihentikan, namun Abdul Azis masih tetap menunggu di lokasi tanah longsor untuk mencari keberadaan sang anak.
"Sampai sekarang masih belum ditemukan anak saya. Towingnya kemarin sudah ditarik, tapi anak saya masih belum ketemu," kata Abdul Azis dilansir dari Youtube tvOneNews, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Bantah Pengungsi Gempa Cianjur Mengemis di Pinggir Jalan, Bupati: Itu Bukan Korban
Ia pun mengatakan, dirinya akan tetap menunggu di lokasi sampai sang anak ditemukan.
"Tetap saya menunggu anak saya sampai ketemu di sini, saya enggak pulang ke Bali sebelum anak saya ketemu," kata dia.
Abdul Azis menuturkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang anak sekitar satu bulan yang lalu.
"Terakhir kontak sama anak saya bulan yang lalu, dia mau minta nikah sama saya. Tapi setelah itu lepas kontak sama saya. Saya berdoa hanya pengen anak saya cepet ketemu. Sampai ketemu baru saya pulang ke Bali," tutur dia.
Bahkan meski pencarian sudah dihentikan sementara, ia pun akan tetap menunggu di lokasi.
"Saya pengen ketemu sama anak saya, karena itu anak saya satu-satunya. Saya minta doanya agar cepat ketemu anak saya," katanya.
Ia pun menuturkan bahwa sang anak tinggal di Cianjur bersama kakeknya, sementara sang ayah tinggal di Bali.
"Anak saya Ali ini jadi kernet, awalnya saya bawa ke Bali ternyata dia nggak betah di Bali, baliklah kumpul sama kakeknya di sini, jadi ngernet sama sopir towing," jelas dia.
Ia pun berharap anaknya itu bisa segera ditemukan.
"Sampai saat ini belum ada kabar, cuma disuruh tunggu di rumah aja. tapi karena saya ingin ketemu sama anak saya makanya saya ke sini, secepatnya saya ingin ketemu," tandasnya.