Misteri Napi Narkotika Ditemukan Tak Bernyawa di Toilet, Sang Istri Ungkap Curhat Terakhir Suaminya

Napi narkotika berinisial HNF pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh warga binaan lainnya usai melakukan olahraga sore.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Thinkstock
Ilustrasi - napi narkotika di Lampung ditemukan tak bernyawa di toilet lapas dengan kondisi mengejutkan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar kematian napi narkotika berinisial HNF (31) mengejutkan sang istri.

Dariani, istri dari napi yang ditemukan tak bernyawa di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung itu pun angkat bicara.

Rupanya sebelum tewas, HNF sempat melayangkan curhatan ke istrinya.

Alhasil, kematian HNF pun terasa janggal.

Untuk diketahui, HNF meningal dunia pada Kamis (1/1/2022).

HNF diduga bunuh diri di toilet aula Lapas Bandar Lampung dan jenazahnya baru ditemukan pada pukul 16.30 Wib.

Hal tersebut diungkap Kepala Lapas, Porman Siregar.

"Benar, ada peristiwa itu pada Kamis. Kita baru tahu ada warga binaan yang melakukan bunuh diri itu pada sore harinya," kata Porman Siregar dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

HNF pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh warga binaan lainnya usai melakukan olahraga sore.

Kala itu, seorang napi hendak menggunakan toilet di aula.

Tetapi kondisi pintu toilet dalam keadaan terkunci.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Napi Narkoba Cipinang Kabur ke Bogor, Polisi Duluan Koordinasi Dengan Keluarga

"Ada warga binaan mau pakai toilet di aula, tapi terkunci. Jadi timbul kecurigaan, karena biasanya toilet itu tidak pernah dalam keadaan terkunci," kata Porman.

Saat diintip, baru terungkap ternyata HNF sudah melakukan bunuh diri di dalam toilet itu.

Kata Istri Sang Napi

Atas kematian sang napi, pihak lapas menduga ada masalah keluarga yang menyebabkan HNF mengakhiri hidupnya.

Mendengar uraian dari pihak lapas, istri HNF, Dariani tak terima.

Masih dikutip dari Kompas.com, Dariani membantah bahwa ada masalah keluarga antara ia dan HNF.

"Enggak, enggak benar itu, saya enggak ada ribut sama almarhum suami saya," ujar Dariani.

Pun kala divonis enam tahun enam bulan, HNF kata Dariani menerimanya dengan ikhlas.

Diketahui, sebelum meregang nyawa, HNF telah dipenjara empat tahun delapan bulan.

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Net)

"Nggak pernah saya minta cerai, dari pertama masuk (penjara) sampai sekarang, pontang-panting saya biayain anak, saya ikhlas, tapi nggak benar saya ribut sama almarhum," ungkap Dariani.

Sempat berkomunikasi sebelum HNF meninggal dunia, Dariani mengurai curhatan pilu sang suami.

Kepada sang istri, HNF sempat curhat bahwa ia mendapatkan ancaman pembunuhan dan penyiksaan dari sesama napi.

Bahkan diakui Dariani, HNF pernah bercerita bahwa dirinya diperas oleh sesama napi sebesar Rp 1 juta.

"Suami saya bilang bahwa dia ada hutang terhadap Faisal sebesar Rp 1 juta yang di mana uang itu digunakan untuk membayar uang Pembebasan Bersyarat (PB)," kata Dariani.

Cerita tersebut diungkap HNF kepada sang istri dua minggu yang lalu atau sekitar pertengahan November 202.

Kala itu HNF menelepon sang istri dan menanyakan perihal uang Rp 1 juta tersebut.

HNF lantas mendesak Dariani agar menyiapkan uang Rp 1 juta karena sudah tak tahan diperlakukan buruk oleh napi tersebut.

"Dua minggu sebelum meninggal, dia (HNF) sempat video call dan meminta kembali uang sebesar Rp 1 juta karena ditagih," cerita Dariani.

Baca juga: Napi Bandar Narkoba Kabur Dari Lapas Cipinang Pakai Sarung, Panjat Pagar Lewat Tempat Pelatihan

Catatan redaksi:

Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.

Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.

Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:

LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)

Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.

Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved