Foto Prawedding Pakai Pakaian Adat Papua, Kaesang Pangarep Diprotes: Bisa Berkontribusi Apa?

Putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Erina Gudono.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Instagram Kaesang Pangarep
Foto prawedding Kaesang Pangarep menggunakan baju adat Papua memunculkan sejumlah protes. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Erina Gudono.

Pernikahan keduanya akan dilangsungkan pada 10 Desember 2022, di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Sejak sebulan yang lalu, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sudah memposting foto-foto prawedding keduanya di akun sosial media Instagram.

Keduanya melakukan sesi foto prawedding dengan mengenakan beberapa kostum, bulai dari jersey bola hingga pakaian adat dari beberapa daerah.

Pakaian adat yang dikenakan mulai dari daerah Bali, NTT, Dayak, Gorontalo hingga Papua.

Pada pakaian adat Papua ini, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mendapat protes.

Protes tersebut yakni karena pakaian yang dipakai oleh Kaesang Pangarep.

Hal itu disampaikan oleh pemilik akun Twitter @ArnoldBelau.

Ia memposting screen shoot foto prawedding yang diunggah oleh Kaesang Pangarep di akun Instagramnya.

Tampak pada foto itu, keduanya mengenakan pakaian adat khas Papua.

Erina Gudono juga tampak cantik dengan rambutnya yang dibuat ikal.

Baca juga: Minta yang Tidak Diundang Tak Perlu Datang ke Pernikahannya, Kaesang: Capek Salamannya

"Kamu seluruh hati dan rumahku dalam wujud manusia.

Semoga selalu bersama dan dicukupkan bersama-sama. Ata ama wamimi," tulis Kaesang Pangarep.

Foto prawedding Kaesang Pangarep menggunakan baju adat Papua memunculkan sejumlah protes.
Foto prawedding Kaesang Pangarep menggunakan baju adat Papua memunculkan sejumlah protes. (Kolase Instagram Kaesang Pangarep)

Rupanya foto tersebut mendapat protes dari @ArnoldBelau yang menilai kalau pakaian yang digunakan Kaesang Pangarep biasanya hanya dipakai oleh perempuan.

"Foto prewedding @kaesangp:

Noken khas Wamena. Harusnya pake koteka. Bukan sali.

Di Wamena sali biasanya hanya dipake oleh perempuan.

Sali/cawat yg di foto itu khas pesisir pantai selatan (mimika we, Asmat, Merauke dan sekitarnya)

Mungkin konsepnya yg penting Papua," tulisnya.

Kemudian Tweet itu juga direspon oleh Veronica Koman yang menyebut kalau Kaesang Pangarep tidak pernah bicara soal Papua.

Ia juga mengatakan bahwa adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu mengenakan pakaian adat Papua secara asal-asalan.

Baca juga: Sosok Almarhum Mohammad Gudono Ayah Erina Gudono, Calon Mertua Kaesang Pangarep Guru Besar di UGM

"Contoh textbook apropriasi budaya: @kaesangp

ga pernah bicara soal penderitaan Orang Papua, tau2 pake pakaian adat Papua, secara asal-asalan pula," tulis Veronica Koman.

Namun pada Tweet selanjutnya ia merivisi cuitannya, dan menyebut kalau Kaesang Pangarep ternyata peduli terhadap Papua.

".@kaesangp peduli Papua ternyata. PBB memperkirakan ada 60.000 - 100.000 pengungsi internal di Papua.

Kelaparan, kedinginan, penyakit ini itu. https://ohchr.org/en/press-releases/2022/03/indonesia-un-experts-sound-alarm-serious-papua-abuses-call-urgent-aid…

Aku pun dukung cross-dressing. Tapi selain itu Kaesang bisa kontribusi apa untuk Papua?," cuitnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved