Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Gempa Bumi Cianjur

Momen Mengharukan, Sejoli Menikah Dihiasi Reruntuhan Bangunan Gempa Cianjur: Kembali Hidup Normal

Tidak ada yang pernah menyangka jika gempa bumi magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat dan memporakporandakan wilayah tersebut.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
Tribun Jabar
Muhamad Nurdin dah Nida Khovia Sykur saat berfoto di rumah ambruk yang seharusnya dijadikan tempat resepsi pernikahannya, di Kampung Barulega, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (4/12/2022). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernikahan menjadi momen tak terlupakan tak terkecuali bagi sepasang kekasih korban gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tidak ada yang pernah menyangka jika gempa bumi magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat dan memporakporandakan wilayah tersebut.

Musibah yang terjadi rupanya tak menggentarkan apa yang sudah direncanakan sepasang sejoli melangsungkan pernikahan yang sudah dijadwalkan sejak jauh hari.

"Ini sudah direncanakan sejak dua bulan yang lalu. Tetap dilaksanakan karena sudah terdaftar di KUA," ucap Muhammad Nurdin dikutip dari Kompas TV, Minggu (4/12/2022).

Nurdin berharap agar dapat menempuh hidup baru dengan bahagia.

"Semoga ke depannya baik-baik saja dan semua korban gempa kembali hidup normal," jelasnya.

Di tengah bahagia, Nurdin rupanya menyimpan perasaan duka.

Baca juga: Update Korban Meninggal Dunia Gempa Bumi Cianjur Tembus 331 Jiwa, 11 Orang Masih Hilang

Duka yang Nurdin rasakan yakni tidak adanya sang adik yang menyaksikan pernikahan.

Diketahui, adik Nurdin menjadi satu di antara ratusan orang yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.

"Adik saya meninggal dunia karena gempa, perasaan saya sedih juga, adik saya tidak hadir di sini, pengennya semua hadir di sini tapi ini sudah kehendak Allah SWT, saya terima," bebernya.

Terkait rencana bulan madu, Nurdin justru bingung.

Baca juga: Solidaritas Gempa Bumi Cianjur, Kades di Kabupaten Bogor Jangkau Tenda Pengungsi, Sampai Bawa Terpal

"Kami bulan madu di posko aja," ujarnya disambut tawa dari kerabat dan saudaranya yang hadir dalam proses pernikahan.

Tak ada buku nikah

Sementara itu, Nurdin dan sang istri belum memiliki buku nikah.

Tak adanyanya buku nikah pasangang sah suami istri itu disebabkan keadaan yang tak memungkinkan.

Akibat gempa bumi yang terjadi, KUA Cugenang untuk sementara pindah ke Cianjur.

Hal itu yang membuat proses buku nikah terhambat.

"Untuk saat ini surat-surat sedikit terganggu. Karena kantor KUA kan pindah ke Cianjur," tutur Asep, penghulu.

"Tapi insya allah untuk ke depannya kantor KUA Cugenang dapat kembvali beroperasi dan juga buku nikah segera bisa diurus normal," sambungnya.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur, IOH Berikan Fasilitas Kesehatan Trauma Anak Hingga Makanan dan Kuota Untuk Warga

Asep mengaku jika baru pertama kalinya dia menikahkan orang disaat gempa bumi mengguncang.

"Pertama kalinya ini saya menjadi penghulu saat terjadi gempa," bebernya.

Gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11).

Puluhan ribu rumah rata dengan tanah, 334 orang ditemukan dalam keadaan meninggal.

Hingga kemarin, delapan orang masih dalam pencarian, yang kembali diperpanjang waktunya hingga Selasa (6/12/2022).(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved