IPB University

Tak Sekedar Field Trip, Prof Jonson Ajak Mahasiswa IPB University Tanam Mangrove di Pulau Pari

Prof Jonson mengajak mahasiswa dan tenaga kependidikan (tendik) yang hadir untuk membantu dan mendukung kegiatan penanaman 250 mangrove di Pulau Pari.

Editor: Tsaniyah Faidah
Dokumentasi Humas IPB University
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pascasarjana Teknologi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University belum lama ini melaksanakan kegiatan Field Trip Terpadu di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pascasarjana Teknologi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University belum lama ini melaksanakan kegiatan Field Trip Terpadu di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Field Trip dilakukan untuk mendukung dan menunjang pengetahuan mahasiswa melalui pembelajaran di luar kelas.

Dalam kegiatan ini, dilakukan pengambilan data di stasiun darat dan laut.

Untuk stasiun laut, dilakukan pengambilan data pemeruman untuk mengetahui karakteristik substrat dan kedalaman serta pengambilan sampel air untuk sampel fitoplankton.

Sementara di stasiun darat, dilakukan pengambilan data tutupan lahan dan topografi lahan.

Pulau Pari, destinasi pelaksanaan Field Trip Terpadu kali ini, merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu yang difungsikan untuk perumahan dan saat ini sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata.

Selain menjadi kawasan wisata, status kawasan pulau ini adalah kawasan penelitian dan konservasi mangrove.

Adanya ancaman kenaikan muka laut terhadap pulau-pulau kecil menjadi alasan kuat Prof Jonson Lumban Gaol selaku Ketua Prodi Teknologi Kelautan untuk melakukan penanaman mangrove sembari melaksanakan kegiatan kuliah lapangan.

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan bidang Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Kelautan ini, peningkatan kenaikan muka laut (sea level rise) merupakan salah satu dampak pemanasan global dan akan menyebabkan tergenangnya banyak pulau dan pesisir kecil di Indonesia.

“Dampak kenaikan muka air laut akibat pemanasan global bisa menjadi bencana besar bagi Indonesia,” ujarnya dalam kesempatan yang berbeda.

Selain menerapkan strategi adaptasi yang dapat dilakukan dengan mudah dan oleh siapapun, aksi penanaman mangrove ini juga dilakukan guna mencegah abrasi mengingat topografi Pulau Pari yang datar rentan terhadap risiko akibat kenaikan permukaan laut.

Terlebih lagi, wilayah Pulau Pari banyak dimanfaatkan untuk kepentingan perumahan, konservasi mangrove dan wisata bahari.

Oleh sebab itu, Prof Jonson mengajak mahasiswa dan tenaga kependidikan (tendik) yang hadir untuk membantu dan mendukung kegiatan penanaman 250 mangrove di Pulau Pari.  

“Momentum ini diselipkan kegiatan penanaman dengan harap mampu menumbuhkan tekad masing-masing orang untuk menjaga keberlanjutan zona pesisir hingga ke masa mendatang. Kita biasakan saja sejak sekarang, dirintis mulai dari hal kecil terlebih dahulu,” tambahnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved