Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Gegara Hal Sepele, Pria Asal Bogor Siksa Anak Pacarnya Hingga Tewas, Mantan Suami Geram

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku mengajak balita tersebut bermain di apartemennya.Lalu, saat sedang bermain

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Soewidia Henaldi
Istimewa
Pelaku pembunuh balita sedang menggendong korbannya di lift apartemen di kawasan Jakarta, kini sudah ditangkap polisi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - YA (31) pria yang tega menghabisi nyawa balita GMM (2) di Tower Mawar Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

GMM merupakan anak dari FP (25) dan mantan istrinya SS (25).

Lalu, diketahui YA ini merupakan kekasih dari SS.

Dilansir dari TribunJakarta.com, mulanya, SS menitipkan putrinya itu kepada YA di Stasiun Universitas Indonesia (UI) sekitar pukul 14.30 WIB karena dirinya harus pergi bekerja.

"Waktu saat itu dia masih belum kerja, karena anak masih bayi keadaan karena dia kan masih menyusui. Dan saya selama dipegang ibunya saya ingin ketemu tapi tak diizinkan," kata FP.

Tetapi nasib nahas saat itu menimpa GMM, balita yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menangis.

Baca juga: Akibat Rem Blong, Balita Tewas Ditabrak Truk Kontainer, Gerobak Mie Ayam Juga Hancur

Saat itu, pelaku membawa GMM ke Apartemen dan sempat bermain bersamanya.

Tetapi, GGM saat di apartemen buang air besar.

BAB tersebut yang membuat pelaku tersulut emosinya, hingga tega menghilangkan nyawa GMM.

Bahkan, menurut pengakuan pelaku di kantor polisi, korban sempat memberitahukannya bahwa ia sedang buang air besar.

Kronologi

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku mengajak balita tersebut bermain di apartemennya.

Lalu, saat sedang bermain di taman, GMM mengatakan kepada YA bahwa ingin membuang air besar.

Baca juga: Gegara BAB Sembarangan, Balita Tewas Dibanting di Apartemen Kalibata City, Pelakunya Orang Dekat

"Korban sempat diberi kesempatan untuk bermain-main di taman apartemen Kalibata City," kata Ade.

Tetapi, tidak lama selang bermain di taman, GMM memberitahu pelaku bahwa ia sedang BAB.

"Setelah kurang lebih 20 menit, korban menyampaikan kepada YA 'uncle empup' artinya memberi tahu bahwa korban sedang BAB,"

YA pun langsung pergi naik lift ke kamar apartemennya untuk membersihkan GMM.

"Kemudian YA membawa korban naik ke lantai atau ke kamar apartemennya di unit 16 AS. Kemudian di atas, korban dibawa ke kamar mandi oleh YA. Sambil dibersihkan kotoran yang ada pada tubuh korban," imbuhnya.

Tetapi, sat dibersihkan, GMM terus menerus menangis, sehingga membuat YA kesal.

Karena kesal, cara melepaskan popok GMM oleh YA pun salah, sehingga korban terbentur kepalanya.

Baca juga: Ratusan Korban Gempa Cianjur di Desa Terpencil Kaki Gunung Gede Terisolir, Tangisan Balita Terdengar

Karena benturan itu, tangisan GMM pun semakin menjadi.

Tangisannya yang tak kunjung henti membuat YA semakin kesal dengan keadaannya.

GMM langsung dilempar ke arah kasur oleh YA.

Tetapi, lemparannya itu ternyata tidak terarah ke kasur,melainkan GMM jatuh ke lantai.

"Kemudian setelah dibersihkan, korban masih juga menangis korban dilempar oleh YA ke arah kasur namun korban tidak mendarat di kasur tapi jatuh di lantai," kata Ade.

Hal tersebut membuat benturan kembali kepada kelapa korban hingga tangisannya terus terjadi.

Pelaku pembunuh balita sedang menggendong korbannya di lift apartemen di kawasan Jakarta, kini sudah ditangkap polisi
Pelaku pembunuh balita sedang menggendong korbannya di lift apartemen di kawasan Jakarta, kini sudah ditangkap polisi (Istimewa)

"Dan itu mengakibatkan benturan kedua di kepalanya, benturan kedua kali di kepala korban," imbuhnya.

Bahkan, balita malang itu tak cuma dibanting oleh pelaku, GMM juga diinjak olehnya.

"Kemudian karena korban masih terus menangis, YA merasa kesal kemudian menginjak kaki kiri korban," ucap Ade.

Setelah diinjak, GMM juga masih mendapat siksaan oleh YA.

Pelaku keji itu kembali membanting balita tersebut.

"Kemudian oleh YA korban diangkat dicoba untuk dibangunkan untuk dicoba ditenangkan karena korban nangisnya makin kencang. Diangkat kemudian jatuh untuk ketiga kalinya," ujarnya.

Sempat dibawa ke rumah sakit

Baca juga: Balita Ikut Alami Luka Bakar di Pancasan Bogor, Begini Detik-Detik Selang Gas Bocor di Kontrakan

Balita mungil itupun tak sadarkan diri setelah mendapat siksaan dari pelaku.

YA langsung membawanya ke Rumah Sakit Tri Dipa.

Namu, sesampainya di rumah sakit, sayangnya nyawa GMM tak tertolong.

Bahkan, setelah mengetahui kondisi balita tersebut sudah tak bernyawa, YA malah pergi meninggalkan rumah sakit.

"Kemudian setelah itu baru, YA membawa korban ke Rumah Sakit Tri Dipa, kemudian kami sudah dapatkan fotonya berdasarkan hasil rekaman cctv kemudian berdasarkan hasil keterangan security dari Apartemen Kalibata City,"

"YA menyerahkan korban ke rumah sakit dan akhirnya YA meninggalkan korban sendirian," pungkasnya.

Keterangan mantan suami

Baca juga: Aksi Heroik Warga Cianjur Selamatkan Balita Tertimbun Rumah Usai Gempa, Tubuh Korban Dipenuhi Pasir

Dengan kejadian ini, mantan suami SS, yaitu FP menjadi geram karena mengetahui anaknya sudah tak bernyawa.

Bahkan, FP pun tak habis fikir dengan SS yang sembarangan menitipkan anaknya.

"Bisa saja kan dia menitipkan ke saya. Saya kan masih hidup. Kenapa tidak dititipkan ke saya? Kenapa malah ke orang lain," kata FP

Menurutnya, SS ini selama bekerja selalu menitipkan anaknya ke saudaranya.

SS, meurut FP bekerja di sebuah apartemen sebagai marketing yang belum lama ini dijalaninya.

"Waktu saat itu dia masih belum kerja, karena anak masih bayi keadaan karena dia kan masih menyusui. Dan saya selama dipegang ibunya saya ingin ketemu tapi tak diizinkan," kata FP.

Baca juga: Kisah Balita Tak Menangis Saat Dievakuasi dari Gempa Cianjur, Ayah Sudah Pasrah: Urusan Tuhan

Iapun mengaku sudah pisah dengan SS sejak tahun2020 silam dengan usia anaknya yang masih empat bulan.

Bahkan, semenjak pisah, FS juga tidak diperbolehkan bertemu dengan GMM.

"Hak asuhnya karena ini dipegang istri, tapi kan saya kan bapaknya. Saya tak pernah diizinkan untuk dikasih ketemu. Selama ini dilarang, dihalang-halangi," kata FP.

"Karena dia (SS) katanya sanggup menafkahi 'biar gua aja yang menafkahi'," sambung FP.

Saat kejadian, SS sedang bekerja, sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi dengan buah hatinya itu.

Pelaku ditangkap di Bogor

Beberapa waktu setelah kejadian, YA langsung ditangkap oleh pihak kepolisian di kediamannya yang berada di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Lansia dan Balita Meninggal di Tenda Pengungsian, Atalia: Urgent Kebutuhan Air Bersih

Polisi pun langsung menetapkannya sebagai tersangka, karena beberapa bukti dan tayangan CCTV lift apartemen tersebut.

Saat ini YA ditahan di rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Pelaku juga dijerat Pasal 76C Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 dan Pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak, serta Pasal 338 dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved