Viral di Medsos
Kisah Pilu Ibu Meninggal Usai 8 Kali Melahirkan dengan Operasi Caesar, Dokter Beri Peringatan Keras
Seorang ibu meninggal dunia usai melahirkan anak ke-10. Sebelum meninggal dunia, wanita tersebut telah delapan kali operasi caesar
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Menjelaskan lebih lanjut, dr Rizal pun membahas soal penyebab plasenta akreta yang sering dialami wanita hamil lebih dari tiga kali.
"Plasenta akreta adalah kondisi di mana plasenta yang harusnya dia cuma menempel di bagian rahim, karena dia udah operasi bolak-balik, sehingga rahimnya menjadi tipis, sehingga plasenta yang tadinya menempel di sini jadi tembus sampe ke luar rahim, dia menempel di organ sekitarnya bisa kandung kemih, bisa usus atau yang berada di sekitar rahim," jelas dr Rizal.
Baca juga: Pasrah Aurel Pilih Lahiran Caesar, Gen Halilintar Histeris Lihat Wajah Cucu Pertama: Mirip Bang Atta
"Dulu, kasus plasenta akreta ini hampir semua ibunya pasti meninggal. Tapi sekarang karena di kita, Jawa Timur, sudah ada tim plasenta akreta, banyak ibu yang terselamatkan, karena operasinya sulit sekali, membutuhkan banyak dokter, sekali operasi ada 8 dokter," sambungnya.
Lantaran berbahayanya kondisi plasenta akreta, dokter tidak menyarankan melahirkan dengan operasi caesar sebanyak lebih dari tiga kali.
"Kita sangat mengajurkan jangan SC terlalu banyak. Berapa maksimalnya ? enggak ada hitam putihnya. Ketika saya pendidikan dulu, maksimal (boleh caesar) tiga. Tiga steril. Akhir-akhir ini kan banyak (isu) HAM lah, jadi tidak lagi ada pemaksaan untuk steril di sesar yang ketiga," imbuh dr Rizal.
Dalam penjelasannya itu, dr Rizal pun mengurai peringatan keras kepada para ibu.
Yakni agar menghindari melahirkan dengan operasi caesar lebih dari tiga kali.
"Saran saya, kalau sudah tiga kali sc dan kondisi rahim sudah tipis, perlekatan, sebaiknya cukup tiga. Kalau mepet banget empat, itu risikonya tinggi. Kalau sampai kedelapan, menurut saya bunuh diri. Walaupun nyawa di tangan Tuhan, tapi kita sudah tahu hal yang berbahaya di depan, sebaiknya dihindari," ujar dr Rizal.
Dokter yang berpraktek di Jawa Timur itu pun mengaku miris dengan anak-anak mendiang Nur Zaihan yang kini piatu.
"Kasihan anak sepuluh masih kecil-kecil, ibunya meninggal, sangat egois kalau kita hanya beranggapan banyak anak banyak rezeki tanpa kita mempertimbangkan risiko nyawa yang kita pertaruhkan," kata dr Rizal.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News