Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Viral di Medsos

Kisah Pilu Ibu Meninggal Usai 8 Kali Melahirkan dengan Operasi Caesar, Dokter Beri Peringatan Keras

Seorang ibu meninggal dunia usai melahirkan anak ke-10. Sebelum meninggal dunia, wanita tersebut telah delapan kali operasi caesar

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
kolase TikTok
Dokter Rizal Fitni menanggapi kabar seorang ibu meninggal dunia usai melahirkan anak ke-10. Sebelum meninggal dunia, wanita tersebut telah delapan kali melahirkan dengan operasi caesar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viral di media sosial kisah ibu yang meninggal dunia usai melahirkan anak kesepuluh.

Sebelum meninggal dunia, wanita tersebut sempat delapan kali melahirkan dengan operasi caesar.

Atas kabar tersebut, khalayak di media sosial pun dibuat berduka lantaran nasib sang wanita yang malang.

Belakangan diketahui, wanita yang meninggalkan sepuluh anak itu bernama Nur Zaihan binti Abdul Halim.

Wanita yang berasal dari Malaysia itu melahirkan anak ke-10 pada 7 Desember 2022.

Melahirkan dengan kondisi sang bayi berusia 32 minggu, nyawa Nur Zaihan tak bisa diselamatkan.

Kendati demikian, bayi yang dilahirkan mendiang bisa selamat meski kondisinya prematur.

Kini kesepuluh anak Nur Zaihan menjadi piatu.

"Masih tak percaya pemergiannya.Hilang tempat mengadu. Hilang seorang kakak. Hilang tempat bergaduh.Hilang penyeri kami semua..Dari kecil sampai kini susah senang bersama..aku rindu mu yong. Terngiang2 lagi suara mu.. Allahu," ungkap akun Penang Viral dilansir TribunnewsBogor.com dari Facebook, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Cerita Devi Operasi Caesar Pakai Program JKN : Awalnya Saya Ragu

Tanggapan Dokter Kandungan

Kabar meninggalnya Nur Zaihan viral di linimasa.

Atas kehebohan tersebut, seorang dokter kandungan ternama di media sosial, dr Rizal Fitni Abdullah pun memberikan tanggapan.

Dalam akun TikTok-nya, dr Rizal menjelaskan penyebab ibu sepuluh anak itu meninggal dunia usai melahirkan.

"Ibunya ini hamil yang kesepuluh dengan usia 32 atau 33 tahun, sudah mengalami delapan kali sesar. Ini sesar terbanyak yang saya tahu. Karena yang saya tahu, biasanya di kita sesar 4 kali udah banyak banget, ini sampe delapan kali,"

"Kenapa bisa meninggal, kalau saya lihat dari ceritanya, itu melahirkannya masih 32 minggu, prematur, terjadi pendarahan, terjadi plasenta akreta," ungkap dr Rizal dari akun @rizalfitni.spog.

ilustrasi operasi caesar
ilustrasi operasi caesar (Hezhou Guangji)

Menjelaskan lebih lanjut, dr Rizal pun membahas soal penyebab plasenta akreta yang sering dialami wanita hamil lebih dari tiga kali.

"Plasenta akreta adalah kondisi di mana plasenta yang harusnya dia cuma menempel di bagian rahim, karena dia udah operasi bolak-balik, sehingga rahimnya menjadi tipis, sehingga plasenta yang tadinya menempel di sini jadi tembus sampe ke luar rahim, dia menempel di organ sekitarnya bisa kandung kemih, bisa usus atau yang berada di sekitar rahim," jelas dr Rizal.

Baca juga: Pasrah Aurel Pilih Lahiran Caesar, Gen Halilintar Histeris Lihat Wajah Cucu Pertama: Mirip Bang Atta

"Dulu, kasus plasenta akreta ini hampir semua ibunya pasti meninggal. Tapi sekarang karena di kita, Jawa Timur, sudah ada tim plasenta akreta, banyak ibu yang terselamatkan, karena operasinya sulit sekali, membutuhkan banyak dokter, sekali operasi ada 8 dokter," sambungnya.

Lantaran berbahayanya kondisi plasenta akreta, dokter tidak menyarankan melahirkan dengan operasi caesar sebanyak lebih dari tiga kali.

"Kita sangat mengajurkan jangan SC terlalu banyak. Berapa maksimalnya ? enggak ada hitam putihnya. Ketika saya pendidikan dulu, maksimal (boleh caesar) tiga. Tiga steril. Akhir-akhir ini kan banyak (isu) HAM lah, jadi tidak lagi ada pemaksaan untuk steril di sesar yang ketiga," imbuh dr Rizal.

Dalam penjelasannya itu, dr Rizal pun mengurai peringatan keras kepada para ibu.

Yakni agar menghindari melahirkan dengan operasi caesar lebih dari tiga kali.

"Saran saya, kalau sudah tiga kali sc dan kondisi rahim sudah tipis, perlekatan, sebaiknya cukup tiga. Kalau mepet banget empat, itu risikonya tinggi. Kalau sampai kedelapan, menurut saya bunuh diri. Walaupun nyawa di tangan Tuhan, tapi kita sudah tahu hal yang berbahaya di depan, sebaiknya dihindari," ujar dr Rizal.

Dokter yang berpraktek di Jawa Timur itu pun mengaku miris dengan anak-anak mendiang Nur Zaihan yang kini piatu.

"Kasihan anak sepuluh masih kecil-kecil, ibunya meninggal, sangat egois kalau kita hanya beranggapan banyak anak banyak rezeki tanpa kita mempertimbangkan risiko nyawa yang kita pertaruhkan," kata dr Rizal.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved